Sukses

Erick Thohir: KA Bandara Bakal Tersambung ke LRT Jabodebek

Menurut Erick Thohir, konektivitas masih menjadi tantangan yang perlu segera diatasi, terutama untuk penumpang yang menggunakan KA Bandara menuju pusat kota DKI Jakarta

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir memberikan bocoran mengenai rencana peningkatan akses transportasi umum bagi penumpang pesawat dari Bandara Soekarno-Hatta ke pusat kota Jakarta. Salah satu rencananya adalah mengintegrasikan Kereta Api (KA) Bandara dengan LRT Jabodebek.

Menurut Erick, konektivitas masih menjadi tantangan yang perlu segera diatasi, terutama untuk penumpang yang menggunakan KA Bandara menuju pusat kota DKI Jakarta.

"PR-nya adalah bagaimana memastikan konektivitas yang optimal, sehingga penumpang bisa langsung terhubung ke kota," ujar Erick Thohir di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (5/12/2024).

Saat ini, KA Bandara hanya terhubung hingga Stasiun Manggarai, yang kemudian tersambung dengan layanan KRL Jabodetabek.

Inovasi Menhub

Namun, Erick menyebutkan bahwa Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memiliki rencana inovasi untuk mengembangkan konektivitas tersebut.

"Pak Menhub punya inovasi yang luar biasa. Beliau ingin menyambungkan kereta bandara dengan LRT. Bagaimana mekanismenya? Itu biar beliau yang umumkan," kata Erick.

Kerja Sama Antar-Kementerian untuk Pelayanan Maksimal

Erick menekankan pentingnya kolaborasi antar-kementerian untuk memastikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

"Kalau semua kementerian bekerja kompak dan saling mendukung, pasti pelayanan kepada rakyat bisa maksimal. Kami di Kementerian BUMN selalu mengedepankan pendekatan yang ramah pasar," tegas Erick Thohir.

 

2 dari 2 halaman

Fokus pada Penataan Terminal Bandara

Selain peningkatan konektivitas, Erick juga membahas pembatalan proyek Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta senilai Rp14 triliun.

Dana tersebut dialihkan untuk penataan ulang Terminal 1, 2, dan 3, dengan fokus pada kenyamanan penumpang dan pengembangan terminal khusus keberangkatan haji dan umrah.

"Rencana pembangunan Terminal 4 telah dibatalkan. Sebagai gantinya, dana Rp1 triliun digunakan untuk menata terminal yang sudah ada agar lebih representatif," jelas Erick.

Ia menyoroti pentingnya memberikan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan penumpang, termasuk jemaah haji dan umrah.

"Kasihan saudara-saudara kita yang mau haji dan umrah kalau ditempatkan di lokasi yang kurang representatif. Layout terminal harus diatur agar mendukung tujuan ibadah mereka," tambahnya.

Selain itu, Erick juga memastikan bahwa fasilitas penumpang disesuaikan dengan kelas layanan masing-masing, seperti low-cost carrier, premium, maupun penerbangan ibadah.

"Semua fasilitas harus terintegrasi, menciptakan persepsi yang baik bagi pengguna," pungkasnya.

Video Terkini