Sukses

Erick Thohir Bertemu Perusahaan Raksasa AS Pfizer hingga Boeing, Bahas Apa?

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menghadiri pertemuan bilateral dengan Duta Besar Amerika Serikat, Kamala Shirin Lakhdhir dan pejabat dari Kamar Dagang dan Industri Amerika Serikat (US Chambers)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menghadiri pertemuan bilateral dengan Duta Besar Amerika Serikat, Kamala Shirin Lakhdhir dan pejabat dari Kamar Dagang dan Industri Amerika Serikat (US Chambers) pada Kamis, 5 Desember 2024. Erick Thohir mengungkapkan, pertemuan itu menindaklanjuti kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Washington DC pada bulan November lalu.

“Saya menyampaikan bahwa Kami Kementerian BUMN, adalah kementerian yang pasti pro-market, pro-usaha, tetapi secara bersamaan tolong dimengerti. ahsa Kementerian BUMN juga sebagai penyeimbang dengan ekonomi kerakyatan,” ungkap Erick Thohir dalam konferensi pers di Kantor BUMN, Jakarta Pusat, Kamis (5/12/2024).

Erick melihat, AS dan Indonesia memiliki sistem ekonomi yang cukup berbeda. Namun hal itu justru tidak menjadi penghalang bagi kedua negara untuk memperkuat kemitraan perdagangan dan investasinya.

“Kita tahu teman-teman kita dari Amerika ini sistem ekonominya agak berbeda. Di sana liberal, hal ini tidak salah karena buktinya mereka jadi negara yang sangat maju. Tetapi kita (Indonesia) lebih pada ekonomi Pancasila, jadi ada balance. (Ini menunjukkan) bukan berarti kita tertutup dengan investasi luar negeri, sangat terbuka,” jelasnya.

“Market kita terbuka, swasta masuk, BUMN ada, tetapi perannya kami mohon dimengerti, kita memang sebagai balance daripada ekonomi kerakyatan. Mereka pun mengerti posisi kita, dan banyak kerjasama yang tentu akan kita dorong,” lanjut Erick.

Menteri BUMN mengungkapkan, pertemuan itu membahas peluang investasi salah satunya di sektor kesehatan, penerbangan, hingga pertahanan.

“Seputar healthcare, kita tahu Biopharma sebenarnya sudah kerjasama sama MSD untuk beberapa vaksin. Tadi juga hadir (perwakilan) dari Pfizer, mau bangun pabrik baru, karena memang healthcare menjadi isu yang harus kita prioritaskan,” terang Erick.

“Inilah mengapa kita mendorong bersama Pak Menteri Kesehatan (Budi Gunadi Sadikin) transformasi-transformasi di kesehatan juga,” sambungnya.

 

2 dari 2 halaman

Kawasan Ekonomi

Erick juga menyampaikan proyek kawasan ekonomi kesehatan yang sedang berjalan di Bali, di mana proyek tersebut ditargetkan rampung pada bulan April 2025 mendatang.

“Kita juta bicara juga mengenai industri pertahanan, aircraft. Tetapi kalau industri pertahanan itu harus dibicarakan dengan Menteri Pertahanan,” kata Erick.

Dalam pertemuan bilateral tersebut, hadir juga perwakilan dari Boeing. Kepada produsen pesawat itu, Erick menuturkan, perusahaan pelat merahnya juga sangat berniat bekerja sama, terutama mengingat RI masih menghadapi kekurangan jumlah pesawat.

Video Terkini