Liputan6.com, Jakarta - Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa miliarder sekaligus astronot swasta Jared Isaacman ia nominasikan untuk menduduki jabatan tertinggi atau menjadi administrator di NASA.
Dilansir dari theguardian, Sabtu (7/12/2024), jika usulan ini disetujui oleh Senat AS, Jared Isaacman akan memimpin NASA di masa-masa penting, saat badan antariksa ini bersiap untuk mengirim manusia kembali ke bulan pertama kali sejak 1972—dan melakukan misi ke Mars.
Isaacman yang juga sebagai pilot jet berpengalaman dan pendiri Draken International, perusahaan pertahanan kedirgantaraan, menyatakan rasa syukurnya atas nominasi tersebut.
Advertisement
“Saya merasa terhormat menerima nominasi ini,” tulisnya di media sosial.
Isaacman juga merasa antusias melihat Amerika memimpin petualangan luar angkasa terbesar dalam sejarah manusia.
Misi Polaris Dawn
Tahun ini, Isaacman memimpin misi Polaris Dawn yakni sebuah perjalanan lima hari ke orbit, di mana dia menjadi warga sipil pertama yang berjalan di luar angkasa pada ketinggian hampir 740 km di atas Bumi.
Dalam pernyataannya, dia menekankan potensi besar luar angkasa yakni menurutnya luar angkasa memiliki potensi besar untuk terobosan di bidang manufaktur, bioteknologi, dan bahkan sumber energi baru.
Isaacman akan menggantikan mantan astronot dan senator Demokrat, Bill Nelson yang diangkat oleh Joe Biden pada 2021. Di bawah kepemimpinan Nelson, NASA mencapai kemajuan penting dalam Program Artemis, termasuk peluncuran roket Artemis 1 pada 2022. Program ini bertujuan mendaratkan wanita dan orang kulit berwarna pertama di Bulan pada 2026.
Namun, pencalonan Isaacman menimbulkan pertanyaan tentang masa depan roket Space Launch System (SLS) yang didanai pemerintah, lantaran Isaacman dikenal dekat dengan Elon Musk, pendiri SpaceX, yang telah mengembangkan roket Starship untuk misi ke Bulan dan Mars.
Dalam pengumumannya, Trump menyebut Isaacman sebagai “pemimpin bisnis, filantropis, dan astronot ulung.” Dia juga memberikan semangat pada Isaacman yang memberikan untuk menjelajahi alam semesta, sehingga hal ini membuat Isaacman sangat cocok memimpin NASA pada era baru.
Pecahkan Rekor Spacewalk Swasta Pertama di Dunia
Miliarder Jared Isaacman telah meluncur menggunakan roket SpaceX Falcon 9 dalam misi yang diharapkan menjadi kegiatan luar kendaraan di luar angkasa (Extravehicular activity) atau biasa disebut spacewalk pertama yang didanai secara pribadi.
Misi jalan-jalan ke luar angkasa ini bernama Polaris Dawn, merupakan yang pertama dari tiga misi yang didanai oleh pendiri perusahaan pemrosesan pembayaran Shift4 ini.
Jared Isaacman berperan sebagai komandan dalam misi ini, bersama sahabatnya Scott 'Kidd' Poteet, seorang pensiunan pilot Angkatan Udara, dan dua insinyur SpaceX, Anna Menon serta Sarah Gillis.
Pesawat luar angkasa mereka, Resilience, mengorbit hingga ketinggian 1.400 km (870 mil) di atas Bumi. Tidak ada manusia yang pernah mencapai jarak sejauh itu sejak program Apollo NASA berakhir pada 1970-an.
Para astronot akan melewati wilayah ruang angkasa yang dikenal sebagai sabuk Van Allen, yang memiliki tingkat radiasi tinggi. Namun, mereka akan dilindungi oleh pesawat luar angkasa serta baju antariksa yang telah diperbarui.
Beberapa lintasan di sabuk tersebut akan memberi mereka paparan radiasi setara dengan tiga bulan di Stasiun Luar Angkasa Internasional, yang masih dalam batas aman. Misi ini juga bertujuan mempelajari efek paparan radiasi singkat namun aman terhadap tubuh manusia.
Advertisement
Selanjutnya
Pada hari kedua di luar angkasa, para kru mencapai ketinggian maksimum mereka dan melakukan hingga 40 eksperimen, termasuk komunikasi laser antar satelit antara pesawat Dragon dan konstelasi satelit Starlink milik SpaceX.
Jika semua berjalan sesuai rencana, pada hari ketiga, Jared Isaacman dan Sarah Gillis akan melakukan spacewalk swasta pertama yang dijadwalkan berlangsung selama dua jam pada ketinggian 700 km di orbit.
Mereka akan menguji baju antariksa extravehicular activity (EVA), yang telah ditingkatkan dari baju intravehicular activity (IVA) untuk bekerja di luar pesawat luar angkasa.
Baju EVA dilengkapi dengan tampilan heads-up di helmnya, yang memberikan informasi tentang baju antariksa selama digunakan. Baju EVA ini diklaim cukup nyaman dan fleksibel untuk digunakan selama peluncuran dan pendaratan, sehingga menghilangkan kebutuhan baju IVA terpisah.