Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Anindya Bakrie resmi mengukuhkan pengurus periode 2024-2029 dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas). Dalam kepengurusan itu, ditunjuk Kepala Badan Pangan KADIN Indonesia yang dijabat oleh Arief Prasetyo Adi.
Dalam menjalankan tugasnya nanti, Arief Prasetyo Adi akan dibantu oleh empat Wakil Kepala Badan (Wakaban) yang terbagi ke dalam empat sektor; yakni Wakaban Pengembangan dan Investasi Pangan; Kemitraan dan Pendayagunaan Usaha; Hilirisasi, Pengolahan dan distribusi pangan; serta Pengembangan Sarana dan Prasarana Pangan.
Baca Juga
Pada sektor Pengembangan dan Investasi Pangan, Arif Firdaus selaku Wakaban akan bekerjasama dengan tiga deputy; salah satunya adalah Zaenal Aziz yang bertugas sebagai Deputy Investasi dan Pembiayaan Pangan. Dengan pengalaman lebih dari 24 tahun dalam bidang hubungan bisnis, strategi investasi, dan pengembangan keuangan, Zaenal Aziz diharapkan dapat membawa inovasi dan kontribusi signifikan dalam mendukung pengembangan sektor pangan di Indonesia.
Advertisement
"Pertama, saya ucapkan terima kasih atas kepercayaan ini. Yang kedua saya ucapkan selamat atas terbentuknya kepengurusan KADIN, sehingga siap bekerja untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan," ujar Zaenal Aziz.
Lebih jauh, Zaenal Aziz juga memberikan apresiasi kepada Ketua Umum KADIN 2024-2029 yakni Andindya Bakrie. "Saya yakin di bawah kepemimpinan Bapak Anindya Bakrie, KADIN Indonesia akan semakin maju dan menjadi motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional," lanjutnya.
Zaenal Aziz percaya bahwa sektor pangan adalah tulang punggung perekonomian Indonesia. Dengan fokus pada investasi strategis dan pembiayaan berkelanjutan, ia berkomitmen untuk; Mendorong pendanaan inovatif yang mendukung pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pangan, Memastikan ketahanan pangan nasional melalui investasi di sektor agrikultur, teknologi pangan, dan infrastruktur pendukung, serta Membuka akses pasar global bagi produk pangan Indonesia.
Sebagai bagian dari rencana jangka panjangnya, Zaenal Aziz telah bekerjasama MTN senilai investasi sebesar 200 juta Euro di sektor pangan Indonesia.
Visi dan Misi
Dalam kapasitasnya sebagai Deputy Investasi dan Pembiayaan Pangan, Zaenal Aziz memiliki visi untuk mendukung transformasi sektor pangan Indonesia melalui:
1. Pengembangan Investasi Berkelanjutan
Mengundang lebih banyak investasi domestik dan asing ke sektor pangan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan ketahanan pangan nasional.
2. Kolaborasi Multi-Stakeholder
Membangun sinergi antara pemerintah, pelaku bisnis, dan organisasi internasional untuk menciptakan ekosistem pangan yang inovatif dan inklusif.
3. Pemanfaatan Teknologi dan Inovasi
Mengintegrasikan teknologi terbaru untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas sektor pangan.
Advertisement
Anindya Bakrie: Program 3 Juta Rumah Tak Akan Berhasil Tanpa Pengusaha
Sebelumnya, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya N. Bakrie, menyatakan bahwa program 3 juta rumah, salah satu prioritas Presiden Prabowo Subianto, bukanlah hal yang mustahil untuk direalisasikan. Kuncinya terletak pada partisipasi aktif semua pihak, khususnya para pengusaha.
Anindya menekankan bahwa kesuksesan program ini sangat bergantung pada kontribusi dari pelaku usaha, terutama mereka yang beroperasi di tingkat daerah.
“Program 3 Juta Rumah ini tidak mungkin berhasil tanpa partisipasi dari teman-teman pengusaha,” ujar Anindya dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin 2024 di Jakarta, Selasa (3/12/2024).
Menurut Anindya, program ini bertujuan menyediakan hunian layak bagi masyarakat Indonesia yang belum memiliki rumah. Namun, peran pengusaha besar bukanlah satu-satunya yang diutamakan.
Peluang bagi Pengusaha
Sebaliknya, program ini membuka peluang bagi pengusaha menengah dan lokal dari berbagai provinsi untuk berperan aktif dalam pembangunan.
“Contohnya melalui asosiasi dan himpunan di bidangnya, serta kontribusi dari pengusaha-pengusaha daerah,” tambahnya.
Program 3 Juta Rumah memberikan kesempatan besar bagi pengusaha daerah untuk terlibat dalam industri properti dan konstruksi.
Anindya Bakrie meyakini, langkah ini tidak hanya akan meningkatkan kapasitas mereka dalam pengelolaan sumber daya dan teknologi, tetapi juga membantu mereka untuk berkembang ke tingkat bisnis yang lebih tinggi.
Advertisement