Liputan6.com, Jakarta - Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menjelaskan, pemerintah tengah mempersiapkan mekanisme verifikasi untuk memastikan subsidi bahan bakar minyak (BBM) tepat sasaran untuk pengemudi ojek online (ojol). Mekanisme ini disiapkan subsidi BBM benar-benar tersalurkan dengan benar ke ojek online yang berhak menerimanya.
“Saudara kita (ojol) dan mereka tetap mendapatkan alokasi BBM (subsidi), Namun memang sekarang yang sedang disiapkan oleh pemerintah adalah mekanisme untuk memverifikasi,” ujar Maman Abdurrahman dalam konferensi pers, bersama dengan asosiasi ojek online Jakarta, Jumat (6/12/2025).
Baca Juga
Menurutnya, jumlah kendaraan roda dua di Indonesia mencapai sekitar 120 juta unit. Dari jumlah tersebut, hanya pengemudi ojek online yang akan masuk dalam kategori penerima subsidi BBM, sementara kendaraan pribadi lainnya tidak akan dimasukkan.
Advertisement
"Jadi saya harus clear juga supaya jangan sampai menjadi bias pengguna kendaraan bermotor roda dua itu di Indonesia Itu kurang lebih ada sekitar 120 jutaan. Bagi kendaraan bermotor di luar ojek online ya tentunya kita tidak akan masukkan itu dalam kategori untuk bisa mendapatkan BBM bersubsidi," terang Maman.
Maman menyebut berdasarkan estimasi pemetaan jumlah pengemudi roda dua ojek online mencapai 4 hingga 5 juta orang, sehingga ia berharap verifikasi ini berjalan dengan baik dan tepat sasaran.
Untuk menyempurnakan langkah tersebut, Maman bilang pihaknya akan memanggil perusahaan operator ojek online seperti Grab, Gojek, Maxim dan lainnya untuk meminta data pengemudi yang terdaftar.
Nantinya data tersebut akan diverifikasi dan dikoneksikan dengan Pertamina, sehingga nantinya setiap SPBU dapat membedakan mana yang merupakan ojek online dan mana yang bukan. Tak hanya itu mekanisme verifikasi ini juga bertujuan mendukung kebijakan pemerintah agar subsidi BBM, termasuk LPG, benar-benar tepat sasaran.
Reporter: Ayu
Sumber: Merdeka.com
Menteri ESDM: Ojol Boleh Beli BBM Subsidi, Masuk Kategori UMKM
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, buka suara terkait isu pengemudi ojek online (ojol) yang tidak dimasukkan ke dalam daftar penerima BBM subsidi.
Ketua Umum Partai Golkar ini menyatakan bahwa pemerintah sedang mengkaji mekanisme agar pelaku UMKM, termasuk pengemudi ojol, tetap dapat menikmati BBM subsidi secara langsung, tanpa melalui bantuan langsung tunai (BLT).
"Terkait dengan UMKM, semua UMKM kemungkinan besar akan disubsidikan secara bahan. Jadi, kalau berupa BBM, kita tidak akan mengalihkan ke BLT. Ojol itu akan masuk dalam kategori UMKM," ujarnya di sela kegiatan Indonesia Mining Summit 2024 di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (4/12/2024).
Namun, Bahlil menyoroti persoalan teknis terkait kendaraan ojol yang umumnya menggunakan pelat nomor hitam, bukan pelat kuning sebagaimana kendaraan umum. Oleh sebab itu, diperlukan uji coba dan mekanisme lebih lanjut untuk memastikan pengemudi ojol dapat mengakses BBM bersubsidi.
"Bagi ojol, kita sedang menguji bagaimana membedakan mana pelat hitam untuk usaha ojol, dan mana yang bukan. Tetapi untuk ojol, mereka ini UMKM. Hanya saja, kemarin ada salah tafsir," katanya.
Advertisement
Ancaman Demo Besar-Besaran
Untuk diketahui, Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia, Igun Wicaksono, menyatakan bahwa jutaan pengemudi ojol siap melakukan aksi unjuk rasa jika pemerintah melarang mereka membeli BBM bersubsidi.
"Jika sampai ojol tidak dapat menerima atau mengisi BBM bersubsidi, akan terjadi gelombang aksi unjuk rasa besar-besaran di seluruh Indonesia," tegas Igun.
Ia menilai, rencana pencabutan BBM subsidi bagi pengemudi ojol tidak adil dan tidak berpihak kepada rakyat kecil. Menurutnya, banyak pengemudi ojol yang sudah kesulitan mencukupi kebutuhan harian mereka.
"Jangankan membeli BBM non-subsidi, untuk mengisi BBM subsidi saja, pengemudi ojol sering harus menahan lapar di jalan agar kendaraan tetap bisa beroperasi," ungkap Igun.
Permintaan ke Prabowo-Gibran
Igun berharap pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memberikan perhatian kepada pengemudi ojol dengan tidak mencabut BBM subsidi untuk mereka.
"Ojol ini penghasilannya tidak seberapa dan sudah menjadi sapi perah perusahaan aplikasi. Di mana hati nurani kepada rakyat kecil yang bekerja sebagai ojol?" ucapnya.
Igun memperingatkan bahwa jika subsidi BBM untuk ojol dicabut, inflasi akan melonjak. Dengan jumlah sekitar empat juta pengemudi ojol di seluruh Indonesia, mereka melayani 21 juta pengguna jasa setiap hari.
Advertisement