Liputan6.com, Jakarta - Airbus, produsen pesawat besar asal Eropa, akan memangkas kurang lebih 477 karyawan di Inggris sebagai bagian dari langkah untuk memangkas biaya dan efisiensi.
Dikutip dari BBC pada Jumat (6/12/2024), pengurangan karyawan Airbus ini merupakan bagian dari rencana global yang akan memangkas lebih dari 2.000 karyawan, atau sekitar 5% dari total tenaga kerja, hingga pertengahan 2026.
Menurut Airbus, sebagian besar posisi yang terdampak tidak terkait langsung dengan proyek atau program tertentu, dan pemutusan hubungan kerja wajib tidak direncanakan.
Advertisement
"Kami akan bekerja dengan mitra sosial untuk meminimalkan dampak dan menggunakan semua langkah sosial yang tersedia," tulis keterangan perusahaan itu.
Bisnis Antariksa Paling Terdampak
Sebagian besar pengurangan akan terjadi di divisi bisnis luar angkasa Airbus, para karyawan akan kehilangan 1.128 pekerjaan secara global. Selain itu, kantor pusat, departemen kekuatan udara, dan departemen intelijen terhubung juga akan mengalami dampak yang sama.
Berikut rincian jumlah pekerjaan yang dipangkas berdasarkan negara:
- Jerman, 689
- Prancis, 540
- Inggris, 477
- Spanyol, 303
- Negara lain, 34
Laba Turun Meskipun Penjualan Naik
Keputusan ini datang setelah laporan keuangan terbaru Airbus menunjukkan laba turun 22% menjadi USD 2,25 miliar meskipun penjualan naik 7% mencapai USD 55,63 miliar hingga Oktober 2023.
"Kami menghadapi tantangan besar dalam rantai pasokan," ujar Airbus pada Juli. Mereka mengakui memiliki "permintaan lebih banyak daripada kemampuan untuk memasok."
Sejarah Pemangkasan
Kejadian Ini bukan pertama kalinya Airbus melakukan pemutusan hubungan kerja secara besar-besaran. Tahun 2020, di tengah pandemi COVID-19, perusahaan ini juga memotong sebesar 15.000 pekerjaan secara global, termasuk 1.700 di Inggris.
Saat itu, serikat pekerja Unite mengecam langkah tersebut sebagai "tindakan vandalisme industri lainnya" terhadap sektor kedirgantaraan Inggris.
Dengan pemangkasan terbaru ini, Airbus berharap kedepannya dapat mengurangi beban biaya dan mampu untuk tetap bersaing di pasar global.
Advertisement