Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, mengungkapkan rencana penambahan armada pesawat pada 2025. Langkah Garuda Indonesia ini akan diawali dengan kedatangan dua unit pesawat baru pada akhir 2024, yang disiapkan untuk mendukung operasional maskapai pelat merah tersebut.
Baca Juga
"Kami memerlukan penambahan jumlah pesawat untuk menunjang operasional ke depan. Saat ini, satu unit pesawat sudah masuk proses pengecatan dan refurbish interior," ujar Wamildan di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta.
Advertisement
Rencananya, satu pesawat lagi akan tiba pada akhir Desember 2024, disusul dua unit lainnya pada Januari 2025. "Di akhir bulan ini akan datang satu pesawat lagi, dan dua pesawat tambahan di Januari," tambahnya.
Untuk tahun 2025, Garuda Indonesia menargetkan penambahan sebanyak 15–20 unit pesawat baru. "Kami sudah memiliki tanggal pengiriman. Target kami adalah menambah 15–20 pesawat pada 2025," jelas Wamildan.
146 Rute Penerbangan Selama Libur Nataru
Selama periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), Garuda Indonesia bersama Citilink akan melayani total 146 rute penerbangan. Sebagian besar rute adalah domestik.
Garuda Indonesia akan mengoperasikan 49 rute domestik dan 19 rute internasional, sementara Citilink menangani 73 rute domestik dan 5 rute internasional. "Total ada 122 rute domestik dan 24 rute internasional," ungkap Wamildan.
Untuk mendukung layanan tersebut, Garuda Indonesia akan mengoperasikan 58 armada, terdiri dari:
- 39 unit Boeing B737-800 NG
- 12 unit Airbus A330
- 7 unit Boeing B777-300 ER
Sementara Citilink akan mengoperasikan 35 armada, terdiri dari:
- 32 unit Airbus A320
- 3 unit ATR
"Kami menyediakan 741.514 kursi dengan 4.028 penerbangan untuk Garuda, sementara Citilink menyiapkan 717.560 kursi dengan 4.171 penerbangan. Totalnya mencapai 1,4 juta kursi dan hampir 8.200 penerbangan selama peak season," jelas Wamildan.
Peningkatan Jumlah Penumpang hingga 24%
Wamildan memproyeksikan peningkatan jumlah penumpang sebesar 24 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun, angka tersebut masih berada di 66 persen dari total jumlah penumpang sebelum pandemi Covid-19.
"Peningkatan ini cukup signifikan, meskipun masih di bawah angka pra-pandemi," ujarnya.
Periode puncak penerbangan diperkirakan terjadi pada 21 Desember 2024 dan 5 Januari 2025. Rute domestik favorit meliputi Denpasar, Sorong, Manado, Kualanamu, Pontianak, Surabaya, Yogyakarta, dan Lombok.
"Untuk rute internasional, destinasi seperti Singapura, Haneda, Hong Kong, Bangkok, dan Sydney menjadi pilihan utama, dengan tingkat keterisian mencapai lebih dari 70 persen," tutupnya.
Advertisement