Liputan6.com, Jakarta Deputi Senior Bank Indonesia periode 1999-2004 dan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) periode 2004- 2009 Anwar Nasution, mendapatkan anugerah penghargaan Wirakarya Adhitama dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI).
Penghargaan tersebut sebagai bentuk apresiasi tertinggi dari FEB UI atas dedikasi Anwar Nasution yang dinilai telah menorehkan tinta emas dalam sejarah perekonomian Indonesia. Acara penganugerahan berlangsung di kediaman Anwar Nasution di Jakarta, pada Kamis (5/12/2024).
“Sebagai institusi pendidikan besar yang turut berkontribusi dalam ekonomi pembangunan Indonesia, FEB UI merasa perlu memberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh yang telah berkontribusi besar, baik untuk pengembangan FEB UI maupun pembangunan bangsa,” ujar Ketua Dewan Guru Besar FEB UI Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro.
Advertisement
Bambang mengatakan, Anwar adalah seorang akademisi dan peneliti yang berdedikasi. Di sisi lain, Anwar menjadi ekonom yang berkontribusi besar demi pembangunan negeri.
Anwar tentunya telah memberikan segalanya baik untuk pengembangan fakultas maupun untuk pengembangan ekonomi dan pembangunan bangsa Indonesia.
“Hari ini, kita berkumpul di kediaman Prof. Anwar untuk memberikan apresiasi atas dedikasinya. Beliau dikenal sebagai akademisi dan peneliti yang tak pernah berhenti meneliti ekonomi makro. Selain menjadi Dekan FEB UI, beliau juga pernah menjabat sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia dan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),” ujarnya menambahkan.
Sebagai penerima penghargaan, Anwar pun menyampaikan rasa syukurnya. Penghargaan ini adalah suatu kehormatan besar yang diterimanya dengan segala kerendahan hati. Hal ini menjadi apresiasi berharga selama lebih dari 4 dekade dirinya menjadi dosen di FEB UI, sehingga ilmu yang diajarkannya bisa bermanfaat secara luas baik di dunia pendidikan maupun di tataran praktis termasuk dalam kebijakan negara.
“Saya sudah hampir setengah abad berkarier di bidang akademik, riset, dan pengembangan ekonomi Indonesia. Terimakasih kepada FEB UI atas penghargaan ini. Semoga penghargaan ini memotivasi kita semua untuk terus berkarya,” ujar Anwar.
Sosok Akademisi Berpengaruh
Dalam kesempatan yang sama, Guru Besar FEB UI Ari Kuncoro mengenang interaksinya dengan Anwar sejak 1984. Saat itu, Anwar baru kembali dari luar negeri dan memberikan daftar bacaan yang penuh data matematika. Pada masa tersebut, salah satu yang harus dimiliki oleh institusi pendidikan tinggi adalah modal sosial atau social capital.
“Saya akan sedikit flashback, ini penting dan ternyata generasi sesudah kami itu perlu banyak data. Ekonom kalau berbicara harus pakai data. Dan itu sampai sekarang selalu begitu data bagi ekonom adalah argumen utama. Yang kedua adalah beliau juga mengajarkan pentingnya networking,” kata Ari.
Dengan demikian, Anwar memperkuat landasan pendidikan ekonomi. Oleh karena itu, kata Ari, data di pendidikan ekonomi dan manajemen bagaikan ‘tambang emas’ sebagai dasar dari argumentasi.
“Jadi saya ucapkan terima kasih kepada Prof. Anwar, 1984 sampai 2024 itu 40 tahun, ternyata apa yang diajarkan pada kami tahun 1984 tetap mempunyai relevansi sampai sekarang. Itulah yang disebut social capital,” tuturnya.
Advertisement
Kontribusi Nyata
Dalam kesempatan tersebut, Dekan FEB UI Teguh Dartanto mengatakan saat ini dunia pendidikan tak hanya perlu unggul dalam keilmuan dan penelitian. Namun juga harus memberikan dampak sosial. Adapun Anwar telah mewujudkan pendidikan seperti yang Teguh ungkapkan tersebut.
Penghargaan ini, lanjut Teguh, diberikan kepada Anwar yang telah memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, bangsa, dan negara, baik melalui keilmuan, penelitian, maupun aplikasi praktik di lapangan.
“Penghargaan Wirakarya Adhitama ini adalah penghargaan kepada sosok yang telah sangat-sangat kuat di bidang keilmuan, riset, tetapi juga memiliki kontribusi nyata dan luar biasa di bidang masyarakat bangsa dan negara. Penghargaan ini sebenarnya sekarang sangat relevan bagi orang-orang yang bisa mem-balance antara dunia pendidikan, dunia riset, dan dunia aplikasi. Dan kontribusi Prof. Anwar ini adalah hal yang luar biasa,” ucapnya.
Ia juga mengungkapkan pengalamannya sebagai mahasiswa Prof. Anwar. Di mana Teguh mengikuti mata kuliah Ekonomi Moneter. Anwar mengajarkan dengan sangat rinci dan menggabungkannya dengan data-data matematis. Menurutnya, Anwar sangat luar biasa berdedikasi karena selain mengajar, sudah menjadi Deputi Senior Bank Indonesia.