Liputan6.com, Jakarta PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) melaksanakan proyek gasifikasi untuk memperkuat rantai pasok gas, melalui pembangunan infrastruktur midstream LNG untuk pembangkit listrik di wilayah Papua Utara.
Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara, mengatakan, kerja sama strategis ini merupakan langkah penting untuk memastikan pasokan energi yang lebih bersih, berkelanjutan dan berorientasi dalam negeri di Papua Utara.
Baca Juga
"Proyek ini tidak hanya membangun infrastruktur gas, tetapi juga membangun sinergi kuat antara berbagai pihak untuk menjamin keamanan pasokan energi di Indonesia Timur. Dengan ditandatanganinya JDA hari ini, kami yakin langkah selanjutnya seperti desain, pendanaan, dan konstruksi akan berjalan lebih cepat," kata Iwan, Kamis (5/12/2024).
Advertisement
Sebagai penyedia utama energi primer untuk pembangkit listrik PLN, PLN EPI berkomitmen untuk menjaga rantai pasok energi yang andal dan efisien serta mendukung transisi energi nasional. Dengan mengutamakan gas sebagai sumber energi yang lebih bersih pengganti BBM, PLN EPI memperkuat posisinya sebagai katalis dalam upaya menuju Net Zero Emissions pada tahun 2060.
"Kami percaya bahwa gas memiliki peran penting sebagai energi transisi yang dapat membantu mengurangi emisi karbon. Melalui proyek ini, PLN EPI tidak hanya memperkuat ketahanan energi di Papua Utara tetapi juga mendukung Indonesia dalam mencapai target transisi energi berkelanjutan," tambah Iwan.
Proyek gasifikasi Papua Utara akan mendukung operasional tujuh pembangkit listrik utama dengan total kapasitas 168 MW. Proyek ini juga membutuhkan rata-rata pasokan gas sebesar 20,83 BBTUD selama 20 tahun ke depan.
Infrastruktur Utama
Infrastruktur utama yang akan dibangun dari kerjasama ini ada 2 Floating Storage Regasification Unit (FSRU) di Jayapura dan Biak serta 2 Onshore Storage Facility di Manokwari dan Nabire untuk memastikan ketersediaan pasokan gas yang lebih stabil dan efisien.
Tujuh pembangkit yang akan menerima pasokan gas antara lain PLTMG Manokwari 2 (20 MW), MPP Nabire (23 MW), PLTMG Nabire 2 (10 MW), MPP Jayapura (50 MW), PLTMG Jayapura Peaker (40 MW), PLTMG Biak (15 MW), PLTMG Biak 2 (10 MW).
PLN EPI dan Papua Bersama Konsorsium, yang terdiri dari PT Pertamina Internasional Shipping, PT PGN LNG Indonesia, PT Enviromate Technology International, dan PT APCA Tirta Engineering, akan bekerjasama dalam validasi teknis, desain rekayasa, perizinan, pemodelan keuangan, hingga manajemen proyek secara keseluruhan.
Eka Suhendra, Direktur Perencanaan Bisnis PT Pertamina Internasional Shipping, menegaskan pentingnya proyek ini sebagai wujud nyata sinergi antar BUMN.
"Proyek ini adalah peluang besar untuk memperkuat ketahanan energi nasional. Dengan pengalaman dan kemampuan teknis konsorsium, kami optimis proyek ini akan memberikan manfaat signifikan, tidak hanya untuk sektor energi tetapi juga untuk masyarakat Papua," ungkap Eka.
Advertisement
Mengintip Kesiapan SPKLU Jelang Libur Nataru 2024
Sebelumnya, PT PLN (Persero) menyelenggarakan kegiatan touring kendaraan listrik bertajuk ‘Roadshow PLN Mobile EVenture: Jelajah Liburan Dengan Kendaraan Listrik 2024’, dari tanggal 3 hingga 8 Desember 2024. Sebanyak enam wilayah akan dilewati dan menjadi tempat persinggahan para peserta dalam perjalanan tur tersebut.
Para peserta memulai perjalanan dari Jakarta, tepatnya Kantor PLN Pusat sebagai titik awal keberangkatan. Tim EVenture kemudian melanjutkan perjalanan menuju lima wilayah lainnya yaitu Banten, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Bali yang akan menjadi titik atau detinasi akhir mereka.
Mengusung tema 'Jelajah Liburan dengan Kendaraan Listrik', Eventure 2024 digelar sebagai salah satu upaya PLN mempromosikan penggunaan kendaraan listrik, serta menunjukkan kesiapan infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Indonesia untuk mendukung mobilitas rendah emisi. Hal ini sejalan dengan komitmen PLN dalam mendukung transisi energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.
"Kehadiran EVenture ini menjadi salah satu langkah nyata untuk menunjukkan kesiapan kita, baik dari segi infrastruktur maupun komitmen untuk mewujudkan transisi energi yang berkelanjutan," ujar Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Sri Mulyanti.
Dengan terlaksananya acara ini juga menjadi bukti komitmen PLN selalu siap mendukung aktivitas masyarakat berkendaraan listrik, khususnya yang ingin melakukan perjalanan mudik selama periode libur Natal dan Tahun Baru 2025.
Sejauh ini, PLN terus melakukan pengembangan penyediaan SPKLU terutama dalam setahun terakhir. Menjelang Nataru 2024, PLN sudah membangun fasilitas SPKLU sebanyak 400 mesin di ruas tol, tepatnya di rest area. Jumlah tersebut naik enam kali lipat dari Nataru 2023 yang saat itu baru tersedia 64 mesin.
"Begitu pula untuk jumlah SPKLU skala nasional, pada Nataru 2023 jumlah SPKLU tercatat sebanyak 624 mesin, sedangkan pada Nataru 2024, jumlahnya melonjak menjadi 2446 unit atau meningkat 4 kali lipat," kata Edi.
Jalan Tol
Salah satu titik persinggahan dalam perjalanan ini adalah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Rest Area KM 57. Fasilitas ini memainkan peran penting dalam mendukung kelancaran tur serta memperkenalkan infrastruktur kendaraan listrik kepada masyarakat.
Rest Area KM 57 merupakan salah satu lokasi strategis di Tol Jakarta-Cikampek, yang telah lama dikenal sebagai pionir dalam penyediaan SPKLU di jalur tol. SPKLU ini mampu melayani kendaraan listrik dengan efisiensi tinggi, dilengkapi dengan fasilitas pengisian daya cepat (fast charging), sehingga cocok untuk perjalanan jarak jauh seperti EVenture.
Upaya PLN mengembangkan SPKLU juga diakui General Manager PT PLN (Persero) UID Banten Moch. Andy Adchaminoerdin. Ia memastikan PLN UID Banten juga mendukung pengembangan SPKLU ini di wilayahnya.
Jadi tersebar di beberapa titik, SPKLU dan SPBKLU, ada 98 yang tersebar di 61 titik. Jadi masyarakat pengguna mobil listrik tidak usah khawatir. Sepanjang ruas tol (rest area) sudah diisi (infrastruktur SPKLU)," kata Andy saat menyambut peserta tur PLN Mobile EVenture di Banten pada Selasa, 3 Desember 2024.
Upaya pembangunan SPKLU ini juga dimaksimalkan di wilayah Jawa Barat. Sejauh ini, PLN UID Jawa Barat sudah menyediakan 293 SPKLU yang tersebar di 201 lokasi.
"Kami di PLN UID Jawa Barat juga telah menyiapkan fasilitas pengisian daya di lokasi strategis seperti pusat perbelanjaan, rest area, dan fasilitas umum lainnya," kata General Manager PLN UID Jawa Barat Agung Murdifi.
Advertisement