Liputan6.com, Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatat bahwa penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mencapai Rp175,66 triliun kepada 3,7 juta debitur UMKM tersebar merata di berbagai wilayah Indonesia. Sektor terbanyak yang mendapatkan KUR adalah sektor Pertanian.
"Sektor Pertanian menjadi penyumbang terbesar di antara sektor lainnya yaitu senilai Rp.69,60 triliun atau mengambil porsi 39,62%,” ujar Direktur Bisnis mikro BRI, Supari.
Baca Juga
Ia pun mengungkapkan, penyaluran KUR oleh BRI merupakan upaya perseroan untuk memperluas akses permodalan bagi pelaku UMKM, terutama di sektor-sektor produktif seperti pertanian, perdagangan, dan perikanan.
Advertisement
"Melalui KUR, kami tidak hanya menyediakan pembiayaan, tetapi juga memberdayakan UMKM agar mampu tumbuh lebih berkelanjutan," ungkap Supari.
Sebelumnya, BRI sukses menyalurkan KUR sebesar Rp175,66 triliun kepada 3,7 juta debitur UMKM hingga akhir November 2024. Pencapaian ini menunjukkan komitmen BRI mendukung pemberdayaan UMKM di seluruh Indonesia.
Usulan Skema KUR
Sebelumnya, Supari mengusulkan skema penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di tahun depan dibagi menjadi dua, yakni mendorong inklusivitas dan graduasi pelaku UMKM. Ia menyebut, skema berbeda penting untuk dijalankan mengingat adanya perbedaan kualifikasi penerima kredit bersubsidi dari pemerintah.
"KUR harus mulai berbeda skemanya, menurut saya ada dua skema, yakni dalam rangka inklusi dan dalam rangka menyiapkan graduasi atau pregraduasi," ujarnya.
Supari membeberkan, plafon KUR Mikro yang saat ini dipatok maksimal Rp100 juta kerap tak terserap habis oleh debitur. Ia menyebut, mayoritas peminjam KUR Mikro menarik pinjaman di kisaran Rp30 juta hingga Rp40 juta.
“Kalau dalam kerangka inklusi, agar yang mengakses semakin banyak, plafonnya sampai Rp50 juta saja, selebihnya seperti apa? Kita siapkan KUR untuk pre-graduasi,” bebernya.
Supari juga mengungkapkan, kriteria pelaku UMKM yang masuk dalam fase pre-graduasi dapat dilihat melalui kelancaran kredit. Menurutnya, jika pelaku UMKM menarik pinjaman bisa mengakses hingga Rp70 juta dan berlangsung hingga 4 siklus pinjaman, pelaku usaha itu dipandang layak untuk naik kelas.
“Kalau KUR plafon di bawah Rp50 juta itu bisa mengakses sampai dengan Rp70 juta dan stay selama 3-4 siklus, dia sudah siap ke kredit komersial,” ungkapnya.
(*)
Advertisement