Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko), Zulkifli Hasan (Zulhas) optimis Indonesia akan mampu melakukan ekspor jagung pakan ternak pada tahun 2025. Hal ini disampaikan dalam konferensi pers usai Rapat Koordinasi Terbatas Penetapan Neraca Komoditas Pangan Tahun 2025 yang berlangsung di Jakarta, Senin (9/12).
Menurut Zulhas, produksi jagung nasional diproyeksikan mencapai 16,6 juta ton pada tahun 2025. Sementara itu, kebutuhan domestik untuk jagung pakan ternak diperkirakan hanya sebesar 13 juta ton. Dengan selisih yang cukup besar, Indonesia memiliki peluang untuk mengekspor kelebihan produksi jagung tersebut ke pasar internasional.
Baca Juga
“Bisa ekspor kita (jagung pakan ternak). Jadi kata Menko Pangan Karena agak lebar berarti bisa ekspor," kata Zulhas.
Advertisement
Komitmen Pemerintah untuk Swasembada Pangan
Optimisme ini menjadi salah satu kunci pemerintah untuk bekerja keras mencapai target Swasembada pangan yang ditargetkan 2027 mendatang. Menurutnya, keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan penuh Presiden Prabowo Subianto yang memiliki komitmen kuat terhadap kemandirian pangan.
“Mohon doa dan dukungannya Karena Bapak Presiden luar biasa keberpihakan willnya, political willnya dari Presiden mengenai swasembada. pangan luar biasa Karena itu kami meyakini sebelum 2027 kita sukses pada pangan,” terang Zulhas.
Diberitakan sebelumnya, Zulhas menjelaskan pada awalnya Presiden Prabowo Subianto menginginkan swasembada pangan tercapai pada 2029. Namun dalam forum APEC dan G20, disampaikan bahwa swasembada pangan akan terealisasi pada tahun 2027.
"Bapak Presiden ingin kita swasembada pangan tahun 2029, belum kerja kita sudah maju jadi 2028. Begitu di APEC dan G20 kita akan swasembada pangan tahun 2027," kata Zulhas dalam acara Estapet Kepemimpinan Baru Menuju Akselerasi Ekonomi, Jakarta, Selasa (3/12).
Meski begitu, Zulhas mengakui bahwa menuju swasembada pangan sangat ruwet yang ditargetkan rampung pada 2027 mendatang.
"Tapi menurut saya menuju swasembada (pangan) itu ruwet. Enggak tau makanya Pak Prabowo bikin menko pangan. barangkali. Inilah yang seharusnya bisa kita selesaikan dan bisa kita atasi," aku Zulhas.
Reporter: Siti Ayu Rachma
Sumber: Merdeka.com
Prabowo Fokus Swasembada Pangan, Proyek IKN Bakal Molor?
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo buka kemungkinan pengerjaan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) akan melambat di kabinet pemerintahan saat ini. Lantaran Presiden Prabowo Subianto menaruh prioritas pada sejumlah program andalannya, utamanya swasembada pangan.
Dody mengatakan, Kementerian PU saat ini tengah dihadapi soal pengadaan air untuk sawah. Sebab, Prabowo terus memacu jajarannya untuk mempercepat swasembada pangan.
Sehingga, program-program lain semisal kelanjutan IKN mungkin tidak akan selesai sesuai jadwal. "Lambat sekali ya enggak, tapi mungkin sekadar mundur-mundur dikit lah. Prioritasnya saja mungkin," ujar Dody saat ditemui di Kantor Kementerian PU, dikutip Sabtu (7/12/2024).
Di sisi lain, Dody menyebut kocek negara untuk mendanai itu pun terbatas. Sehingga ia mempersilakan jika ada pihak swasta maupun asing yang mau ikut berinvestasi di IKN.
"On track 100 persen enggak lah, duitnya terbatas. Kami semua lagi cari-cari duit. Kalau ada yang membangun ya kita dengan senang hati, monggo," ungkap dia.
Meskipun begitu, Kementerian PU tetap akan menuntaskan berbagai proyek IKN yang berada di bawah kendalinya dan telah mulai digarap. Untuk membuat para pengurus negara dari sisi eksekutif, legislatif dan yudikatif bisa secepatnya berkantor di ibu kota baru.
"Mungkin kami menyelesaikan apa yang pernah dibebankan kepada kami. Tapi next-nya seperti apa, belum. Karena tadi, saya masih dikejar-kejar soal air," kata Dody.
Semisal pembangunan Istana Negara dan gedung perkantoran di IKN yang bakal dipercepat. Untuk membuat Prabowo dan jajarannya bisa mulai berkantor di IKN pada perayaan HUT RI ke-83.
"Targetnya pak Prabowo, 17 Agustus 2028 itu sudah berkantor di sana. Selambatnya 17 Agustus 2029, eksekutif, legislatif sama yudikatif, beserta seluruh ASN penunjangnya," pungkas Dody.
Advertisement
Target 2027 Rampung, Menko Zulhas: Swasembada Pangan Itu Ruwet
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan atau yang akrab di panggil Zulhas mengatakan awalnya Presiden Prabowo Subianto menginginkan swasembada pangan tercapai pada 2029.
Namun dalam forum APEC dan G20, disampaikan bahwa swasembada pangan akan terealisasi pada 2027.
"Bapak Presiden ingin kita swasembada pangan tahun 2029, belum kerja kita sudah maju jadi 2028. Begitu di APEC dan G20 kita akan swasembada pangan tahun 2027," kata Zulhas dalam acara Estapet Kepemimpinan Baru Menuju Akselerasi Ekonomi, Jakarta, Selasa (3/12/2024).
Meski begitu Zulhas mengaku menuju swasembada pangan itu ruwet yang ditargetkan rampung pada 2028 mendatang.
"Tapi menurut saya menuju swasembada (pangan) itu ruwet. Enggak tau makanya Pak Prabowo bikin menko pangan. barangkali. Inilah yang seharusnya bisa kita selesaikam dan bisa kita atasi," aku Zulhas.
Meskipun terasa rumit, Zulhas optimis swasembada pangan akan tercapai karena dukungan Presiden Prabowo Subianto yang terus menggalakan ini.
"Karena saya punya sandaran yg kokoh presiden, karena presiden ini selalu ngomongnya swasembada. Kalau presiden dukung biasanya apa saja bisa kita selesaikan," jelasnya.
Zulhas menyebut yang tidak mungkin terjadi adalah jika presidennya bekerja setengah-setengah. Ia menjelaskan Pak Prabowo selalu menekankan pentingnya swasembada.
"Yang tidak bisa itu kalau presidennya separo separo, ini Pak Prabowo di mana mana menyampaikan swasembada swasembada jadi saya punya backup yang kuat bapak presiden. Dan saya kira kita bisa menyelesaikan soal ini dan saya yakin bisa," Zulkifli Hasan mengakhiri.