Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menargetkan lifting minyak dalam negeri 605 ribu barel minyak per hari (barrel oil per day/BOPD) di 2025. Target ini tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Djoko Siswanto mengatakan target lifting minyak ini bisa tercapai dengan temuan sumur-sumur migas baru.
Ia menjelaskan, temuan migas yang bisa mendongkrak produksi minyak dalam negeri tersebut antara lain eksplorasi di Jambi Merang, penggunaan teknologi ExxonMobil, dan beberapa proyek yang on-stream pada tahun depan.
Baca Juga
"Target APBN-nya 605 ribu (BOPD), mudah-mudahan kita bisa mencapai ada beberapa temuan-temuan eksplorasi di Jambi Merang juga teknologi ExxonMobil, dan beberapa proyek akan on-stream di tahun 2025," kata dia.
Advertisement
Lebih lanjut, ia mengatakan pihaknya sudah membuat persetujuan program dan pendanaan (budget) untuk komitmen Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) agar meningkatkan lifting minyak melalui penggunaan teknologi.
Adapun angka investasi penyediaan teknologi peningkatan produksi minyak tersebut berada di kisaran belasan miliar dolar AS.
"Kira-kira jumlahnya masih belasan miliar dolar AS tapi pastinya ya nanti setelah akhir tahun baru kita bisa lihat angka pastinya," kata dia.
Selain itu, Djoko yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal DEN menyatakan acara Anugerah DEN 2024 merupakan ajang apresiasi dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah yang sudah berhasil mencapai target bauran energi baru terbarukan (EBT) yang ditetapkan sebelumnya.
Menteri ESDM Targetkan Lelang Blok Migas 2025 Naik 3 Kali Lipat
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, telah memberikan arahan kepada anak buahnya untuk memperbesar target lelang Wilayah Kerja (WK) Migas pada tahun 2025 mendatang hingga tiga kali lipat dibandingkan dengan yang ditawarkan pada tahun 2024.
Instruksi ini telah disampaikan langsung kepada Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, yang akan mempersiapkan lelang blok Migas tersebut.
"Tadi Pak Menteri sudah berbisik kepada saya, berbisik dalam arti memberikan arahan, bahwa untuk lelang tahun depan 2025, kira-kira jumlahnya itu diminta tiga kali dari apa yang dilakukan di 2024,” kata Dadan saat ditemui di SKK Migas, Jakarta, Rabu (4/12/2024).
Diketahui pada tahun 2024, Kementerian ESDM telah menawarkan total 11 WK Migas, yang terdiri dari dua tahap lelang. Pada lelang Tahap I yang telah diumumkan pada Mei 2024, terdapat 5 WK, sementara pada lelang Tahap II yang baru saja diumumkan, terdapat 6 WK. Keenam WK Migas yang ditawarkan pada tahap II tersebut memiliki potensi cadangan sekitar 48 miliar barel setara minyak (barrel oil equivalent/BOE).
"Dengan ditawarkannya 6 wilayah kerja dengan total potensi sekitar 48 miliar barrel oil equivalent ini, maka total menjadi 11 Wilayah Wilayah Kerja yang ditawarkan oleh Kementerian ESDM di tahun 2024. Tentunya hal ini menjadi capaian yang luar biasa," ujarnya.
Advertisement
Lelang Januari 2025
Adapun akses dokumen Penawaran Lelang Wilayah Kerja Migas Tahap II 2024 telah dibuka pada 3 Desember 2024, dengan batas akhir pemasukan dokumen penawaran untuk Lelang Reguler adalah 10 April 2025. Sedangkan untuk Lelang Penawaran Langsung adalah 17 Januari 2025.
Menanggapi arahan tersebut, Dadan Kusdiana memastikan pihaknya siap untuk melaksanakan instruksi Menteri Bahlil. Tidak hanya soal peningkatan jumlah WK Migas yang akan dilelang, tetapi juga mengenai upaya untuk memastikan lelang tersebut berhasil dengan banyaknya kontraktor yang berminat.
"Kami akan siapkan Bapak untuk hal tersebut, tentunya tidak hanya jumlah, tapi juga success rate-nya. Jadi kesuksesan dari lelang tentunya nanti ada yang nge-bid di situ. Itu yang akan kami siapkan,” pungkasnya.