Sukses

Mentan: Generasi Muda Kunci Sukses Swasembada Pangan

Swasembada pangan dapat segera tercapai, untuk mendukung pencapaiannya, harus melibatkan petani milenial.

Liputan6.com, Jakarta Dalam upaya mewujudkan pertanian Indonesia yang lebih maju dan berdaya saing, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) khususnya Polbangtan Bogor menjalin sinergi dengan PT Pupuk Kujang melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) Tenaga Agronomis pada PT Pupuk Kujang selama tiga hari, 3 - 5 Desember 2024 di Learning Centre BUMN produsen pupuk tersebut.

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mengungkapkan keyakinannya bahwa swasembada pangan dapat segera tercapai, untuk mendukung pencapaiannya, harus melibatkan petani milenial.

“Kunci sukses swasembada pangan pada generasi muda. Dengan memanfaatkan teknologi modern dan sumber daya alam yang kita miliki, saya optimis target ini bisa terlampaui,” katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menegaskan dukungan pada upaya kerjasama dengan sejumlah stakeholders bagi sinerginya program Kementan bagi terwujudnya swasembada pangan.

Selama tiga hari, para tenaga agronomis PT Pupuk Kujang mengikuti berbagai materi yang disampaikan oleh para dosen Polbangtan Bogor yang merupakan para ahli di bidangnya. Mereka berbagi pengetahuan dan pengalaman pada para peserta Bimtek terkait berbagai aspek penting dunia pertanian mulai dari teknik budidaya, pengelolaan pasca panen hingga pengembangan produk pertanian.

Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar para peserta Bimtek dapat menjadi agen perubahan di lapangan.

“Ilmu yang diperoleh selama Bimtek ini, diharapkan dapat diaplikasikan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani,” katanya.

 

2 dari 2 halaman

Tenaga Agronomis

Senada hal itu, Vice President Pengelolaan Pelanggan PT Pupuk Kujang, Mohamad Gani menyampaikan harapannya agar Bimtek dapat memperkuat pemahaman para tenaga agronomis tentang teknik budidaya yang komprehensif. "Kedekatan dengan petani sangat penting, jika kita tidak paham tentang teknis budidaya, dikhawatirkan akan disepelekan oleh petani," katanya.

Harapannya, kata Gani, melalui Bimtek, para peserta dapat menggali informasi sebanyak mungkin dan melakukan diskusi yang interaktif.

Dia juga menekankan pentingnya memperluas cakupan, tidak hanya terbatas pada tanaman padi, juga mencakup komoditas hortikultura dan perkebunan.

"Mindset kita adalah pendampingan petani. 2025 adalah tahunnya pelayanan, di mana kita harus bekerja sama dengan petani," ungkap Gani.