Sukses

Mentan Amran Beri Bukti Produksi Padi di Aceh Meningkat Berkat Adanya Pompanisasi

Berkat menggenjot pompanisasi guna menaikkan Indeks Pertanaman (IP) padi, Kementerian Pertanian berhasil meningkatkan produksi padi di Provinsi Aceh.

Liputan6.com, Aceh Berkat menggenjot pompanisasi guna menaikkan Indeks Pertanaman (IP) padi, Kementerian Pertanian berhasil meningkatkan produksi padi di Provinsi Aceh. Bagaimana tidak? Pasalnya produksi padi di Provinsi Aceh meningkat kurang lebih 15 persen, sedangkan untuk Aceh Utara mencapai 51 persen.

Selain itu, produksi padi di Aceh Utara pada tahun ini tercatat sebesar 340,21 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG), meningkat dari 236,84 ribu ton GKG pada tahun 2023. Peningkatan ini merupakan yang tertinggi dari seluruh Kota dan Kabupaten di Aceh.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman pun optimis, Aceh akan meningkat lebih tinggi lagi dari tahun 2024 karena sudah hadir Brigade Swasembada Pangan.

"Kami juga sudah memberikan alsintan untuk menekan biaya produksi hingga 50 persen,” ujarnya.

Amran juga mengungkapkan, capaian tersebut merupakan hasil kerja keras semua pihak, termasuk kolaborasi antara jajaran TNI dan pemerintah daerah.

“Saya kira tim Aceh sangat luar biasa dan kompak karena di saat kemarau panjang tetapi produksi naik signifikan, kita kasih bantuan pompa, benih, pupuk dan alsintan,” ungkapnya.

Amran pun mengatakan, kemajuan sektor pertanian tak lepas dari arahan Presiden Prabowo Subianto yang memberi perhatian khusus pada ketahanan pangan.

“Perhatian Bapak Presiden sangat luar biasa, di mana volume pupuk naik 100 persen dan utang-utang petani yang lebih dari 10 tahun diputihkan dan sekarang tinggal Brigade Swasembada Pangan yang harus menyambut kebaikan Bapak Presiden," katanya.

"Tentu saya berharap teman-teman bekerja keras karema ada hibah Rp3 miliar untuk mengelola 200 hektare lahan,” jelas Amran.

2 dari 2 halaman

Makin Menjanjikan

Sebelumnya, Amran memuji semangat dan antusias anak-anak muda Lhoksumawe yang terjun langsung ke sektor pertanian modern secara masif. Menurutnya, apa yang ditunjukkan mereka adalah bukti bahwa sektor pertanian semakin menjanjikan dan menguntungkan.

"Di Timur Indonesia, di Merauke, ada Matius yang penghasilannya Rp20 juta per bulan, di sini (Aceh Utara) ada Marwan yang penghasilannya lebih dari Rp20 juta. Ini membuktikan bahwa pertanian sangat menjanjikan,” ujarnya.

 

(*)