Liputan6.com, Jakarta - Demi meningkatkan pelayanan dan kenyamanan pengguna jasa penerbangan, operasional dua maskapai, Super Air Jet dan Lion Air kini pindah lokasi, baik untuk keberangkatan maupun kedatangan di Bandara Soekarno Hatta.
Asst. Deputy Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta, M. Holik Muardi mengatakan, perubahan ini mencakup perpindahan Super Air Jet yang akan beroperasi di Terminal 2E, serta Lion Air yang akan melayani penerbangan domestiknya di Terminal 1A. Â
Baca Juga
"Perubahan ini juga bertujuan untuk rebalancing terhadap distribusi operasional di seluruh terminal guna mengoptimalkan kapasitas terminal 1 & 2 serta kelancaran arus penumpang dan penerbangan," kata Holik, Rabu (11/12/2024).Â
Advertisement
Holik juga menyampaikan, perpindahan ini telah direncanakan secara matang dengan memperhatikan kebutuhan operasional maskapai dan kenyamanan penumpang. Khususnya, untuk mengantisipasi adanya lonjakan penumpang saat periode Natal dan Tahun Baru 2025 mendatang.
"Kami telah melakukan koordinasi intensif dengan maskapai terkait untuk memastikan kelancaran proses perpindahan ini, kami juga telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi agar pelayanan kepada penumpang tetap optimal di tengah peningkatan jumlah perjalanan," ujar Holik.
Pihaknya juga mengimbau seluruh penumpang untuk tiba lebih awal di bandara dan selalu memperhatikan informasi jadwal penerbangan serta terminal keberangkatan, agar tidak ada kesalahan terminal saat keberangkatan.
"Kami mengimbau para penumpang untuk memeriksa jadwal penerbangan dan terminal keberangkatan mereka dengan berkala sebelum menuju ke bandara," ungkapnya.
Untuk informasi lebih lanjut terkait jadwal penerbangan dan terminal, masyarakat dapat menghubungi Contact Center Bandara Soekarno-Hatta di 138 atau 172 dan mengunjungi media sosial resmi Bandara Internasional Soekarno-Hatta @soekarnohattaairport, @contactcenter_ap2, @angkasapura_172.
180 Ribu Penumpang Bakal Padati Bandara Soetta Setiap Hari pada Libur Natal dan Tahun Baru 2025
Sebelumnya, pada masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, Bandara Internasional Soekarno Hatta diprediksi bakal dipenuhi oleh lebih dari 175 ribu pergerakan penumpang per hari. Jumlah tersebut bertambah dari periode sebelumnya lantaran turunnya harga tiket pesawat selama Nataru ini, Rabu (4/11/2024).
"Seperti di Cengkareng (Bandara Soekarno Hatta), rata-rata mobilisasinya 150 ribu, nanti kita proyeksikan 170 sampai 180 ribu perharinya,"ujar Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi, saat ditemui awak media, di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta.
Peningkatan jumlah pergerakan penumpang ini disumbang dari peak season libur Natal dan Tahun Baru 2025, juga karena adanya penurunan tiket penumpang pesawat. Bila ditotal potongan harganya sekitar Rp 75 ribu per penumpang.
"Penurunan tiket ini berlaku mulai 1 Desember 2024, untuk keberangkatan tanggal 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025,"ujar Faik Fahmi.
Seperti diketahui sebelumnya, PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports, menetapkan penurunan tarif jasa kebandarudaraan. Penurunan tarif ini berlaku bagi penumpang pesawat dan maskapai penerbangan, sehingga memberikan dampak langsung dalam penurunan harga tiket pesawat.
 Hal ini sejalan dengan Surat Menteri Perhubungan Nomor PR.303/1/20/MHB/2024 perihal Pengenaan Potongan Harga Tarif Jasa Kebandarudaraan.Â
"Penurunan tarif bagi penumpang pesawat berupa potongan harga tarif sebesar 50 persen atas Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) atau juga dikenal dengan Passenger Service Charge (PSC),"ungkap Faik Fahmi.
Dan ini berlaku untuk penerbangan domestik dan juga penerbangan ekstra yang diajukan oleh masing-masing maskapai selama periode Nataru.
Â
Advertisement
Jelang Nataru, Bandara Soetta Latihan Prosedur Kedaruratan
Sebelumnya, Bandara Soekarno-Hatta (CGK) menggelar Airport Emergency Exercise (AEE) 2024, kegiatan latihan penanggulangan keadaan darurat yang menjadi bagian dari upaya memastikan kesiapan prosedur dalam dokumen Airport Emergency Plan (AEP), Kamis (28/11/2024).
Kegiatan ini dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan seluruh pemangku kepentingan dalam menghadapi skenario keadaan darurat di lingkungan Bandara Soekarno Hatta.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini bertujuan untuk melatih pola koordinasi antarunit, baik internal maupun eksternal, serta memastikan pelaksanaan prosedur operasional standar (SOP) berjalan sesuai rencana. Selain itu, evaluasi terhadap dokumen AEP diharapkan dapat mengidentifikasi peluang perbaikan dan penyesuaian guna meningkatkan kesiapan operasional di masa mendatang. Â
"Dalam pelaksanaanya, latihan ini menitikberatkan pada komando, koordinasi, dan komunikasi yang efektif, baik di tingkat taktis melalui Mobile Command Post (MCP) maupun strategis melalui Emergency Operation Center (EOC),"ujar Dwi Ananda Wicaksana, General Manager Bandara Soekarno-Hatta.
Lalu, Bandara Soekarno-Hatta menggandeng berbagai pihak, seperti BNPB, Polres Bandara Soetta, TNI, JATSC, OTBAN, BMKG, KKP, Imigrasi Soetta, Pertamina, maskapai penerbangan, dan instansi terkait lainnya, untuk memastikan sinergi dalam menangani keadaan darurat. Â
Dalam simulasi kali ini, sebuah pesawat Airbus A330-300 milik maskapai SUPER PREMIUM Air dengan rute Hongkong (HKG) menuju Jakarta (CGK) mengalami kerusakan sistem hidrolik atau dikenal hydraulic failure - main landing gear, saat mendekati fase pendaratan. Pilot memutuskan untuk tetap mendarat di Runway 2 (07L).Â
Namun, kerusakan tersebut berdampak pada sistem pengereman yang tidak berfungsi, menyebabkan roda terkunci dan memicu kebakaran akibat gesekan dengan landasan. Pesawat akhirnya berhenti di posisi GRID B8, memblokir landasan pacu.Â
Â
Sarana Evaluasi
Petugas Aircraft Rescue and Fire Fighting atau ARFF, langsung bergerak cepat untuk memadamkan api dan mengevakuasi penumpang dengan dukungan unit-unit terkait yang bekerja sesuai prosedur. Â
"Latihan ini bertujuan untuk menguji pola koordinasi, prosedur, dan dokumen AEP yang kami miliki. Selain memastikan setiap unit dapat menjalankan perannya dengan baik, latihan ini juga menjadi sarana evaluasi guna meningkatkan efektivitas dalam menghadapi situasi serupa di masa depan,"kata Dwi.
Selain itu, dia juga menekankan pentingnya sinergi antarunit di lingkungan bandara. Sebab, sebagai bandara dengan banyak pemangku kepentingan, koordinasi eksternal adalah tantangan tersendiri.Â
"Latihan ini membantu memastikan komunikasi dan kolaborasi antarlembaga berjalan tanpa tumpang tindih, sehingga menghasilkan kinerja yang lebih baik dalam penanganan keadaan darurat,"katanya.
Bandara Soekarno-Hatta terus berkomitmen untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan operasionalnya. Dengan persiapan yang matang dan evaluasi berkelanjutan, bandara siap menghadapi berbagai tantangan, termasuk periode padat seperti Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 yang akan segera tiba.
Advertisement