Sukses

Harga Emas Bangkit Imbas Data Inflasi AS, Segini Sekarang

Dikutip dari CNBC, Kamis (12/12/2024), harga emas spot naik 1% menjadi USD 2.719,40 per ons, sementara emas berjangka AS naik 1,4% ke level USD 2.756,40.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas menguat pada Rabu setelah data inflasi menunjukkan hasil yang sesuai dengan perkiraan, meningkatkan kemungkinan Federal Reserve (Fed) akan memangkas suku bunga pada pertemuan pekan depan. Sementara itu, faktor pengegrak harga emas lainnya yaitu para investor menantikan data Indeks Harga Produsen (PPI) AS yang akan dirilis untuk mendapatkan arahan lebih lanjut terkait kebijakan moneter.

Dikutip dari CNBC, Kamis (12/12/2024), harga emas spot naik 1% menjadi USD 2.719,40 per ons, sementara emas berjangka AS naik 1,4% ke level USD 2.756,40.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa harga konsumen naik 0,3% secara bulanan pada November. Secara tahunan, inflasi meningkat 2,7%, naik dari 2,6% pada Oktober.

Hasil ini sesuai dengan prediksi para ekonom dalam survei Reuters, yang memperkirakan inflasi bulanan naik 0,3% dan tahunan naik 2,7%.

"Emas menguat karena data CPI (Indeks Harga Konsumen) yang tidak melebihi ekspektasi. Inflasi yang stabil atau sesuai perkiraan membuka peluang besar bagi Fed untuk memangkas suku bunga pada pertemuan FOMC mendatang," ujar David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures.

Menurut alat prediksi CME’s FedWatch, peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Fed tanggal 17-18 Desember meningkat menjadi 96%, dibandingkan peluang 86% sebelum laporan inflasi dirilis.

Fokus Beralih ke Data PPI

Kini perhatian investor beralih ke data PPI yang dijadwalkan rilis pada Kamis untuk mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai arah kebijakan Fed.

"Kami memperkirakan harga emas akan mencapai level tertinggi baru pada 2025, seiring penurunan imbal hasil obligasi yang tinggi saat ini sepanjang tahun, serta risiko geopolitik yang tetap menjadi pendorong sentimen positif untuk emas," kata Nitesh Shah, ahli strategi komoditas di WisdomTree.

"Kami percaya emas bisa mencapai USD 3.000 per ons pada akhir 2025."

Emas dan Ketidakpastian Geopolitik

Sebagai aset investasi yang sering dipandang aman selama ketidakpastian geopolitik, emas cenderung menguat ketika suku bunga rendah.

Di Timur Tengah, serangan udara Israel di Jalur Gaza pada Rabu menewaskan sedikitnya 38 warga Palestina, menambah ketegangan geopolitik global yang turut mendukung kenaikan harga emas.

2 dari 3 halaman

Harga Emas Diramal Makin Perkasa Pekan Ini, Tembus Level Segini

 Harga emas spot global memulai perdagangan pekan pertama Desember 2024 pada level USD 2.648,65 per ons sebelum merosot tajam ke USD 2.623 level terendah yang bertahan beberapa hari.

Harga emas dunia spot sempat mencapai USD 2.650 per ons untuk pertama kalinya. Namun, puncak itu terbukti berumur pendek, karena logam kuning itu kemudian memantul dari USD 2.635 per ons beberapa kali.

Lantas bagaimana prediksi harga emas pada pekan kedua Desember 2024? Survei Emas Mingguan Kitco News terbaru menunjukkan para pakar industri kembali terbagi rata antara optimisme dan konsolidasi, sementara pedagang ritel kembali ke sentimen dasar optimis mereka.

Direktur pelaksana di Bannockburn Global Forex, Marc Chandler mengatakan emas berpotensi menguat pada pekan kedua Desember 2024 selama bertahan di level USD 2.600. 

"Garis tren turun dari rekor tertinggi pada akhir Oktober mendekati USD 2.680 dan turun menjadi sekitar USD 2,660 pada akhir minggu depan," kata Chandler dikutip dari Kitco, Minggu (8/12/2024).

Senada dengan Chandler, Colin Cieszynski, kepala strategi pasar di SIA Wealth Management, yang beralih dari posisi netralnya minggu lalu dan memilih optimis dengan gerak emas pekan depan.

Di sisi lain Christopher Vecchio, kepala strategi berjangka dan valas di Tastylive.com, bersikap pesimis terhadap emas dalam jangka pendek karena posisi spekulatif tetap tinggi. 

Vecchio menambahkan ia masih melihat risiko karena aksi ambil untung setelah tahun yang sangat kuat bagi logam kuning tersebut.

Rich Checkan, presiden dan COO Asset Strategies International, mengatakan angka NFP seharusnya mendukung pemangkasan suku bunga yang diharapkan dari Fed, yang positif untuk emas.

"Mengingat angka tenaga kerja yang agak positif hari ini, pasar akan mengharapkan pemangkasan suku bunga 25 basis poin lebih lanjut saat FOMC bertemu pada tanggal 17 dan 18. Oleh karena itu, saya berharap harga emas akan sedikit meningkat selama minggu depan untuk mengantisipasi 'kabar baik' ini untuk logam mulia,” jelasnya.

3 dari 3 halaman

Hasil Survey Kitco

Minggu ini, 12 analis berpartisipasi dalam Survei Emas Kitco News, dengan sentimen Wall Street sekali lagi terbagi antara sikap optimis dan sikap menunggu dan melihat. 

Lima pakar, atau 42 persen, memperkirakan harga emas akan naik selama minggu depan, sementara lima lainnya, atau 42 persen, memperkirakan konsolidasi lebih lanjut untuk emas. Dua pakar lainnya, yang mewakili 17 persen dari total, memperkirakan harga logam mulia akan turun.

Sementara itu, 116 suara diberikan dalam jajak pendapat daring Kitco, dengan Main Street kembali menghangat terhadap logam kuning setelah kinerja tangguh minggu ini. 

Sebanyak 70 pedagang eceran, atau 60 persen, memperkirakan harga emas akan naik minggu depan, sementara 23 lainnya, atau 20 persen, memperkirakan logam kuning akan diperdagangkan lebih rendah. 23 investor lainnya, yang mewakili 20 persen dari total, memperkirakan tren emas akan terus berlanjut dalam waktu dekat.