Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menginstruksikan seluruh kepala dinas dan jajaran terkait untuk memastikan bahwa bantuan alat pertanian, seperti traktor dan combine harvester, tidak disalahgunakan atau diperjualbelikan secara ilegal. Mentan menegaskan bahwa alat-alat tersebut merupakan aset negara yang harus dijaga dengan baik.
“Traktor jangan disimpan di tengah lapangan. Itu uang rakyat, harus dijaga baik-baik. Jika ada yang memperjualbelikan alat bantuan, segera laporkan ke saya, pasti akan kami proses,” ujar Mentan Amran dalam Rapat Koordinasi Swasembada Pangan di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (12/12/2024).
Baca Juga
Langkah Tegas Kementan dan Polri
Untuk mencegah penyalahgunaan, Kementerian Pertanian telah bersurat kepada Polri guna menindak tegas pelaku yang memperjualbelikan bantuan alat pertanian.
Advertisement
Mentan Amran menyebutkan bahwa kasus penjualan combine harvester secara ilegal pernah dilaporkan dan langsung ditindak.
Selain itu, Mentan juga mengingatkan soal mafia pupuk palsu yang telah merugikan petani. “Kami tidak akan mentolerir mafia di kampung-kampung. Jika ada yang bermain, segera laporkan,” tegasnya.
Apresiasi untuk TNI AD dalam Percepatan Swasembada Pangan
Dalam rapat tersebut, Mentan Amran memberikan apresiasi kepada jajaran TNI AD yang telah berkontribusi besar dalam mendukung percepatan swasembada pangan.
Ia menegaskan pentingnya sinergi antara Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Balai Wilayah Sungai (BWS), dan Babinsa sebagai ujung tombak peningkatan produksi pangan.
“Kita harus bisa mengulang sejarah swasembada. Produksi di daerah harus ditingkatkan minimal dua kali lipat,” jelasnya.
TNI AD Dorong Inovasi untuk Ketahanan Pangan
Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad), Letjen TNI Tandyo Budi Revita, menyatakan komitmen penuh TNI AD dalam mendukung program ketahanan pangan.
Ia mengusulkan keterlibatan satuan tempur atau batalion khusus untuk meringankan tugas Babinsa dalam mendukung swasembada.
“Jika hanya mengandalkan Babinsa, pasti berat. Harus ada satuan tempur atau batalion yang dapat dimanfaatkan untuk program ini,” kata Tandyo.
TNI AD juga mendorong inovasi dari seluruh komando distrik militer (Kodim) untuk mempercepat pengelolaan lahan dan irigasi. Lokasi seperti Merauke dan lahan rawa yang dioptimalkan dapat menjadi simbol kebangkitan swasembada pangan.
Advertisement
Kolaborasi Lintas Sektor
Kolaborasi antara Kementan, Kementerian Pekerjaan Umum, dan TNI AD diyakini akan memperkuat sinergi lintas sektor untuk mewujudkan swasembada pangan.
Letjen Tandyo menekankan pentingnya integritas dan pengabdian semua pihak dalam mendukung program ini.
“Integritas kita dipertaruhkan di sini. Kita harus bekerja bersama untuk mencapai ketahanan pangan nasional,” tutup Tandyo.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com