Sukses

Harga Emas Antam Jatuh Rp 31.000 dalam 2 Hari

Pada Sabtu ini, harga emas anjlok Rp 14.000 per gram sedangkan pada Jumat kemarin juga melemah Rp 17.000 per gram. Artinya dalam dua hari ini harga emas Antam anjlok Rp 31.000 per gram.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau harga emas Antam terpangkas dalam pada perdagangan Sabtu, (14/12/2024). Koreksi harga emas ini terjadi menyusul koreksi yang juga sangat dalam pada perdagangan sehari sebelumnya.

Pada Sabtu ini, harga emas Antam anjlok Rp 14.000 per gram sedangkan pada Jumat kemarin juga melemah Rp 17.000 per gram. Artinya dalam dua hari ini harga emas Antam anjlok Rp 31.000 per gram.

Harga emas Antam hari dipatok Rp 1.517.000 per gram. Sedangkan pada Jumat kemarin harga emas Antam di angka Rp 1.531.000 per gram.

Untuk diketahui, rekor tertinggi harga emas antam berada di level Rp 1.567.000 per gram yang dicetak pada 31 Oktober 2024.

Demikian juga harga emas Antam buyback merosot tajam. Harga emas buyback emas Antam turun Rp 14.000 menjadi Rp 1.368.000 per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 1.368.000 per gram.

Perubahan harga emas Antam dipengaruhi oleh sejumlah faktor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pemahaman mengenai faktor-faktor ini sangat penting bagi mereka yang berencana untuk berinvestasi dalam emas Antam.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Hingga pukul 08.31 WIB sebagian kepingan emas Antam tersedia di Gedung Antam.

Daftar Harga Emas Antam

Berikut rincian harga emas Antam hari ini di butik emas Gedung Antam, melansir laman logammulia.com:

  • Harga emas 0,5 gram: Rp 808.500
  • Harga emas 1 gram: Rp 1.517.000
  • Harga emas 2 gram: Rp 2.978.000
  • Harga emas 3 gram: Rp 4.447.000
  • Harga emas 5 gram: Rp 7.389.000
  • Harga emas 10 gram: Rp 14.700.000
  • Harga emas 25 gram: Rp 36.587.500
  • Harga emas 50 gram: Rp 73.055.000
  • Harga emas 100 gram: Rp 145.990.000
  • Harga emas 250 gram: Rp 364.587.500
  • Harga emas 500 gram: Rp 728.875.000
  • Harga emas 1.000 gram: Rp 1.457.600.000.
2 dari 3 halaman

Harga Emas Turun Tipis Usai Cetak Rekor Tertinggi

Harga emas turun dampak penguatan dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan hari Jumat setelah pada sesi perdagangan sebelumnya mencapai titik tertinggi dalam lebih dari lima minggu.

Harga emas pada pekan ini berada di jalur kenaikan mingguan karena ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve minggu depan.

Mengutip CNBC, Sabtu (14/12/2024), harga emas spot turun 1,1% menjadi USD 2.652,29 per ons, karena dolar AS stabil pada level tertingginya dalam lebih dari dua minggu.

Harga emas batangan mencapai titik tertingginya sejak 6 November pada hari Kamis, dan telah naik lebih dari 0,8% sejauh ini untuk minggu ini.

Sedangkan harga emas berjangka AS turun 1,1% menjadi USD 2.678,50 per ons.

"Emas mengalami tahun yang eksplosif dan kita memasuki akhir tahun yang mungkin akan mengalami sedikit penurunan dalam beberapa minggu terakhir, tetapi saya pikir itu akan berlangsung singkat dan saya yakin emas akan terus bergerak jauh lebih tinggi," kata analis senior RJO Futures Daniel Pavilonis.

Didukung oleh pelonggaran kebijakan moneter, pembelian bank sentral yang kuat, dan permintaan safe haven, harga emas telah memecahkan beberapa rekor tertinggi sepanjang tahun ini.

Para pelaku pasar sekarang melihat peluang 97% dari penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Fed pada 17-18 Desember.

3 dari 3 halaman

Menanti Pernyataan Jerome Powell

Fokus juga akan tertuju pada komentar Ketua Jerome Powell saat para pelaku pasar menganalisis kebijakan moneter AS untuk 2025, terutama mengingat rencana tarif Presiden terpilih Donald Trump yang menurut para ekonom akan memicu inflasi lebih lanjut.

Bank sentral biasanya mempertahankan suku bunga tinggi untuk mengekang inflasi, yang pada gilirannya meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

"Secara umum, kami melihat ekonomi AS yang lebih kuat tahun depan, yang seharusnya tidak terlalu memberikan ruang bagi pemangkasan suku bunga dan dengan demikian tidak akan terlalu memberikan dorongan bagi emas," kata Carsten Menke, analis di Julius Baer.