Sukses

OJK Awasi 8 Perusahaan Asuransi dan Reasuransi

Selain itu, OJK mencatat 14 pengelola dana pensiun yang masuk dalam pengawasan khusus, berkurang satu lembaga dibandingkan pada September 2024 karena telah disetujui pembubarannya.

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan pengawasan khusus terhadap delapan perusahaan asuransi dan reasuransi.

"OJK terus melakukan berbagai upaya mendorong penyelesaian permasalahan pada Lembaga Jasa Keuangan (LJK) melalui pengawasan khusus terhadap delapan perusahaan asuransi dan reasuransi, dengan tujuan agar perusahaan dapat memperbaiki kondisi keuangannya untuk kepentingan pemegang polis,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ogi Prastomiyono dalam keterangannya di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Senin (16/12/2024).

Ogi menuturkan, terdapat 14 pengelola dana pensiun yang masuk dalam pengawasan khusus, berkurang satu lembaga dibandingkan pada September 2024 karena telah disetujui pembubarannya.

OJK juga telah menjatuhkan 45 sanksi administratif, yang terdiri dari 40 sanksi peringatan/teguran dan lima sanksi denda yang dapat diikuti dengan sanksi peringatan/teguran hingga 25 November 2024.

Mengenai pemenuhan kewajiban perseroan dalam peningkatan ekuitas tahap pertama yang ditargetkan paling lambat pada 2026, Ogi menuturkan,terdapat 101 perusahaan yang telah memenuhi jumlah minimum ekuitas yang disyaratkan per September 2024 dari total 146 perusahaan asuransi dan reasuransi yang beroperasi di Indonesia.

Kewajiban tersebut sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 23 Tahun 2023 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi dan Perusahaan Reasuransi Syariah.

Sedangkan terkait kewajiban perusahaan asuransi untuk memiliki tenaga aktuaris, ia mengatakan terdapat 10 perusahaan yang belum memiliki aktuaris perusahaan atau mengajukan calon untuk dilakukan penilaian kemampuan dan kepatutan per 25 November 2024.

Ogi mengatakan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Persatuan Aktuaris Indonesia sebagai lembaga yang mengeluarkan sertifikasi aktuaris untuk memenuhi kewajiban kepemilikan terhadap tenaga ahli aktuaris tersebut.

“OJK terus memonitor pelaksanaan supervisory action sesuai ketentuan bagi perusahaan yang belum memenuhi ketentuan tersebut, seperti peningkatan sanksi peringatan yang sebelumnya telah diberikan serta permintaan rencana tindak atas pemenuhan aktuaris perusahaan,” tutur dia.

 

 

2 dari 5 halaman

Bos OJK: Sektor Jasa Keuangan Indonesia Stabil di Tengah Ketidakpastian Global

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan bahwa sektor jasa keuangan di Indonesia tetap stabil meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk peningkatan risiko geopolitik dan dinamika perekonomian global.

Dalam laporannya, Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menyatakan bahwa meskipun terdapat ketidakpastian, kinerja sektor keuangan domestik terjaga berkat ketahanan ekonomi yang solid.

"Menilai stabilitas sektor jasa keuangan terjaga stabil di tengah meningkatnya resiko geopolitik dan perbaikan aktivitas perekonomian secara global," kata Mahendra dalam Konferensi Pers RDKB November 2024.

Mahendra menyampaikan, OJK mencatat bahwa ketidakstabilan geopolitik, terutama di wilayah Asia, Eropa, Timur Tengah, dan Ukraina, telah memicu ketegangan yang mempengaruhi perekonomian global.

OJK menyoroti, kemenangan Donald Trump dan Partai Republik dalam pemilu Amerika Serikat diperkirakan akan memperburuk perang dagang, memperparah ketegangan perdagangan internasional yang berdampak pada pasar keuangan dunia.

Di sisi lain, meskipun tantangan tersebut ada, kinerja perekonomian global secara keseluruhan tercatat lebih baik dari ekspektasi. Negara-negara utama seperti Amerika Serikat, Tiongkok, dan Eropa menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang positif.

Indikator pasar tenaga kerja di AS menguat, produksi Tiongkok kembali meningkat meskipun ada tekanan terhadap permintaan, dan indikator ekonomi Eropa cenderung membaik.

Hal ini mengarah pada ekspektasi bahwa bank sentral global akan lebih berhati-hati dalam melonggarkan kebijakan moneternya, yang dapat mempengaruhi tingkat suku bunga dan aliran investasi global.

 

 

3 dari 5 halaman

Pelemahan Pasar Saham

Sementara itu, pasar emerging market, termasuk Indonesia, tertekan akibat penarikan dana oleh investor asing. Pelemahan pasar saham, obligasi, dan nilai tukar di negara-negara berkembang tercatat cukup signifikan.

Meskipun demikian, sektor jasa keuangan Indonesia menunjukkan ketahanan yang cukup baik. Pada triwulan III tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 4,95%, dengan angka kumulatif sebesar 5,03% untuk triwulan I - III. OJK memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 akan tetap berada di atas 5%.

"Berdasarkan hal-hal itu di tengah masih tingginya ketagangan geopolitik serta potensi dampak proteksiotisme perdagangan yang akan dijalankan Pemerintahan Trump, OJK terus mencermati perkembangan terkini dan dampaknya terhadap sektor jasa keuangan domestik, serta melakukan forward looking assesment atas kinerja jasa keuangan," pungkasnya.

 

4 dari 5 halaman

Industri Jasa Keuangan Diminta Aktif Dukung Program Prabowo

Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyampaikan, kontribusi sektor jasa keuangan di Indonesia tidak hanya diukur dari pertumbuhan angka, tetapi juga dari langkah konkrit yang mendukung program-program pemerintah.

Hal ini disampaikan dalam Dialog Akhir Tahun OJK dengan Industri Jasa Keuangan 2024, ditulis Senin (9/12/2024).

“Kontribusi sektor jasa keuangan kami harap tidak terbatas pada pencapaian angka pertumbuhan yang baik, namun juga dibutuhkan langkah konkrit industri jasa keuangan untuk mendukung program Pemerintah," kata Mahendra.

Mahendra menegaskan bahwa industri jasa keuangan memiliki peran penting dalam mendorong sejumlah inisiatif strategis, seperti perluasan akses pembiayaan untuk UMKM, yang merupakan bagian dari ekosistem Makan Bergizi Gratis (MBG).

Selain itu, akselerasi dalam green finance dan pengembangan skema serta instrumen keuangan yang mendukung hilirisasi industri juga menjadi fokus utama. Tak kalah penting, sektor ini diharapkan dapat mendukung program pemerintah untuk menyediakan 3 juta rumah setiap tahun, yang dapat dicapai dengan dukungan finansial yang tepat.

 

5 dari 5 halaman

Tindak Lanjut FGD

Dalam kesempatan itu, industri juga memberi masukan agar ekosistem properti turut diperhatikan secara komprehensif, termasuk produsen semen, baja dan bahan konstruksi lainnya dalam mendukung program 3 juta rumah. Selain itu, pendalaman pasar dan likuiditas mata uang asing sangat penting untuk menangkap opportunity hilirisasi dan memfasilitasi investasi perusahaan multinasional ke Indonesia.

Dialog Akhir Tahun OJK dengan Industri Jasa Keuangan merupakan kegiatan yang dilakukan setiap tahun sebagai forum komunikasi langsung Dewan Komisioner OJK dengan pimpinan industri jasa keuangan. Kegiatan ini telah diselenggarakan rutin sejak Desember 2022 dan telah berlangsung ketiga kalinya.

Tindak Lanjut FGD

Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara menambahkan, bahwa pertemuan ini juga merupakan tindak lanjut serangkaian Focus Group Discussion sektoral selama bulan Oktober 2024 yang menjadi sarana mendengar masukan teknis dari pelaku industri jasa keuangan.

"Kami menangkap harapan industri agar OJK melanjutkan diskusi dengan action penyempurnaan kebijakan ke depan,” pungkas Mirza.