Sukses

5 Metode Budgeting yang Bikin Keuangan Stabil Tiap Bulan, Bisa Kamu Coba!

Salah satu kunci utama untuk mencapai kestabilan tersebut adalah dengan menerapkan metode budgeting yang efektif.

Liputan6.com, Jakarta Mengelola keuangan pribadi sering kali menjadi tantangan, terutama di tengah kebutuhan hidup yang semakin beragam. Tidak sedikit orang yang merasa kebingungan karena pengeluaran sering kali melebihi pemasukan.

Padahal, kestabilan finansial sangat penting untuk memastikan segala kebutuhan terpenuhi tanpa harus bergantung pada utang. Salah satu kunci utama untuk mencapai kestabilan tersebut adalah dengan menerapkan metode budgeting yang efektif.

Metode budgeting memungkinkan kamu untuk lebih memahami pola pengeluaran sekaligus mengatur alokasi dana sesuai prioritas. Dengan teknik yang tepat, kamu bisa mengontrol pengeluaran tanpa harus merasa tertekan.

Tidak hanya itu, budgeting juga membantu menciptakan dana darurat atau bahkan tabungan untuk masa depan. Karena itu, penting untuk memilih metode yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidupmu.

Nah, berikut ini 5 metode budgeting yang bisa kamu terapkan agar keuangan bisa stabil setiap bulannya!

1. Metode 80:20

Untuk kamu yang anti ribet, metode budgeting dengan rumus 80:20 atau Prinsip Pareto ini layak dicoba. Sesuai namanya, metode ini mengharuskan kamu membagi dana pendapatan atau gaji menjadi dua bagian dengan persentase 80 persen dan 20 persen.

  • 80 persen digunakan untuk biaya hidup atau harus memenuhi kebutuhan rutin seperti biaya sewa hunian atau KPR, transportasi, makan, cicilan atau tagihan, hingga hiburan.
  • 20 persen digunakan untuk tabungan atau investasi dengan memisahkan dari total pendapatan untuk ditabung atau diinvestasikan. Kamu bisa menabungnya dalam bentuk deposito, reksa dana, saham, ataupun emas.

Contohnya, jika penghasilan bulanan kamu Rp5.000.000, maka Rp4.000.000 (80 persen) bisa kamu gunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari dan Rp1.000.000 (20 persen) dapat kamu arahkan untuk tabungan atau investasi.

2. Metode 40:30:20:10

Butuh perencanaan keuangan yang lebih detail? Rumus budgeting 40:30:20:10 ini akan cocok untuk kamu. Sesuai namanya, kamu akan membagi pendapatan bulanan ke dalam empat pos dengan persentase 40, 30, 20, dan 10 persen.

  • 40 persen untuk kebutuhan pokok seperti makan, sewa tempat tinggal, transportasi, tagihan listrik, air, hingga internet. Masukan juga biaya hiburan seperti nonton bioskop hingga nongkrong di cafe dalam pos ini.
  • 30 persen untuk membayar cicilan seperti KPR, kendaraan, kartu kredit, dan utang jika ada.
  • 20 persen untuk ditabung atau diinvestasikan. Ini penting untuk mempersiapkan kestabilan finansial di masa depan.
  • 10 persen untuk amal dan kebermanfaatan, misalnya untuk donasi, zakat, atau sedekah kepada yang membutuhkan.

Jika penghasilan bulanan kamu Rp7.000.000, maka Rp2.800.000 (40 persen) untuk kebutuhan pokok, Rp2.100.000 (30 persen) untuk cicilan, Rp1.400.000 (20 persen) untuk ditabung, dan Rp700.000 (10 persen) untuk didonasikan.

3. Metode Pay Yourself First

Buat kamu yang sering gagal menabung, nih ada metode Pay Yourself First yang fokus pada penyisihan pendapatan untuk ditabung. Bila biasanya kamu menabung dari gaji yang tersisa setelah mengalokasikan pengeluaran lainnya, di metode Pay Yourself First sebaliknya, kamu harus memisahkan dana tabungan terlebih dahulu dari gaji bulanan, baru sisanya digunakan untuk biaya hidup sehari-hari.

Tipsnya, buat rekening terpisah untuk tabungan kamu. Jadi begitu gaji masuk, langsung pindahkan sejumlah dana yang sudah kamu tentukan ke dalam rekening tabungan. Dengan begini, kamu akan lebih disiplin dan berkomitmen menabung untuk tujuan finansial di masa depan.

4. Metode Harian

Selanjutnya, ada metode budgeting harian. Metode ini cocok bagi kamu yang ingin mengelola keuangan pribadi secara terperinci setiap hari sehingga pengeluaran harian bisa lebih terkontrol.

Metode harian akan membantumu dalam mengatur finansial secara bertahap, kamu juga bisa langsung mengetahui bagaimana pengalokasian anggaran per harinya. Untuk mengaplikasikan metode ini, terlebih dahulu cari tahu seberapa besar pengeluaranmu untuk kebutuhan sehari-hari.

Kemudian, tentukan batas anggaran pengeluaran per hari yang realistis. Lalu, usahakan agar pengeluaran harianmu tidak melebihi nominal anggaran yang ditentukan tersebut.

Sebagai contoh, batas budget harian yang kamu tentukan yaitu Rp150.000, maka pastikan agar kebutuhanmu per hari bisa terpenuhi dengan baik tanpa melewati batas budget. Jangan lupa juga untuk melakukan evaluasi anggaran pada akhir bulan, cari tahu apakah pengeluaranmu sudah sesuai atau justru lebih? Temukan alasannya dan cari solusinya.

5. Metode Kakeibo

Kakeibo adalah metode budgeting ala masyarakat Jepang yang juga menarik untuk diterapkan karena bisa mempermudah pengelolaan finansial, terutama bagi kamu yang ingin hidup hemat. Metode ini memiliki konsep budgeting yang sistematis dan fokus pada tujuan keuangan.

Lantas bagaimana cara penerapannya? Pertama, catat semua pendapatanmu pada setiap awal bulan, mulai dari gaji hingga penghasilan tambahan. Utamakan untuk menyisihkan sebagian pendapatanmu sebagai tabungan terlebih dahulu, baru kemudian menggunakan sisanya untuk dialokasikan ke berbagai pos pengeluaran berdasarkan empat kategori, yaitu biaya makan, tagihan, cicilan, dan kebutuhan lainnya.

Metode kakeibo akan memudahkan kamu untuk melakukan introspeksi keuangan agar bisa mencapai tujuan finansial jangka pendek maupun jangka panjang dengan mudah.

Berbagai metode budgeting di atas bisa kamu terapkan untuk mengatur pengeluaran sekaligus mencapai tujuan finansial. Namun tidak bisa dipungkiri, terkadang ada kebutuhan mendesak yang mengharuskan kamu mengeluarkan dana tidak terduga.

Nah, jika kamu tidak ingin mengganggu perencanaan keuangan namun tetap bisa memenuhi kebutuhan mendadak, maka paylater bisa jadi solusinya. Pasalnya, paylater bisa memberikan fleksibilitas dalam pembayaran.

Namun memilih layanan paylater tentu tidak boleh sembarangan, pastikan kamu pilih yang aman. Salah satunya yaitu SPayLater oleh PT Commerce Finance yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Ada berbagai pilihan tenor cicilan yang disediakan SPayLater, mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan lainnya. Pilih sendiri tenor yang paling sesuai dengan kebutuhanmu.

Selain itu, SPayLater kini tak hanya bisa digunakan untuk pembayaran online, tetapi dapat dipakai untuk pembayaran secara offline atau langsung di toko maupun restoran. Selain semua kemudahan tersebut, SPayLater juga menghadirkan promo menarik, yaitu SPayLater Bayar QRIS dengan Diskon s/d 500RB dan Bebas Biaya Penanganan, yang berlangsung sejak 18 November hingga 31 Desember 2024.

So, buat kamu yang ingin mengontrol pengeluaran bulanan dan memenuhi target finansial, kamu bisa coba salah satu rekomendasi metode budgeting yang sudah disebutkan di atas.

Eits, kamu juga perlu memanfaatkan metode pembayaran paylater dengan bijak untuk memenuhi kebutuhan darurat, tanpa mengganggu perencanaan keuangan demi masa depan yang lebih aman, ya!

 

(*)