Liputan6.com, Jakarta - realisasi pendapatan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor kelautan dan perikanan di kuartal III 2024 menyentuh angka Rp 1,97 triliun. Hal ini diungkap dalam konferensi pers Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang berlangsung pada hari ini.
"Jadi, sekali lagi ini juga capaian yang saya kira sangat monumental, dan kami tentunya tetap berkeinginan meningkatkan pendapatan negara bukan pajak dari sektor kelautan perikanan," kata Staf Ahli Bidang Ekologi dan Sumber Daya Laut, KKP Hendra Yusran Siry dalam konferensi pers, Jakarta, Selasa (17/12/2024).
Baca Juga
Capaian PNBP didapatkan dari sumber daya alam, kemudian beberapa kegiatan, seperti izin dasar yang dikeluarkan.
Advertisement
"PNBP ada dari sumber daya alam sama dari kegiatan-kegiatan yang misalnya izin dasar yang kita keluarkan detilnya nanti, aduh, saya nggak bisa menggambarkan ya, tapi dari dari perikanan tangkap juga ada, dari PKRL juga ada kemudian juga termasuk menegakkan aturan melalui denda administratif yang kita berikan," jelas dia.
Selain itu, untuk produksi perikanan nasional telah mencapai Rp 18,26 juta ton, ia bilang ini mencerminkan stabilitas yang terus terjaga meskipun mendapat tantangan global.
Dari sisi indeks nilai tukar nelayan sebesar Rp 101,71, dan ini juga nilai tukar pembudidaya ikan sebesar Rp101,96.
"Ini menunjukkan daya beli pelaku sektor kelautan dan perikanan tetap terjaga di atas indeks 100. Dan kami tentunya terus berkeinginan untuk meningkatkan indeks ini. Dan juga kalau bisa menjadi seperti nilai indeks tukar pada beberapa sektor lainnya di Kementerian Pertanian dan juga di sektor perkebunan," ungkapnya.
Â
Ekspor Perikanan
Selanjutnya ada pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) untuk sektor perikanan itu sebesar 2,25 persen pada kuartal III tahun 2024 yang menandai pemulihan yang sangat signifikan dibandingkan pertumbuhan negatif minus 2,68 persen pada periode yang sama di tahun lalu.
Selain itu nilai ekspor perikanan juga sudah mencapai USD 4,81 miliar dan rasio penerimaan ekspor sebesar 99,99 persen, capaian ini menegaskan tingginya kepercayaan internasional terhadap produk perikanan Indonesia.
"Ini tentunya kita tetap berkeinginan menjadi kontributor utama dalam pasar dunia," imbuhnya.
Kemudian luas kawasan konservasi yang dikelola pada periode yang sama mencapai 29,87 juta hektare. "Ini memperlihatkan komitmen nyata Indonesia dalam pelestarian ekosistem laut dan ini selaras juga dengan kebijakan pertama ekonomi biru yaitu memperluas kawasan konservasi," terang dia.
Â
Advertisement
Produksi Perikanan
Hendra menambahkan produksi perikanan juga menunjukkan pertumbuhan yang stabil dengan rata-rata produksi nasional berkisar antara 20 sampai 25 juta ton per tahun didukung oleh pertumbuhan perikanan tangkap sebesar 3,93 persen, perikanan budidaya 2,41 persen dan rumput laut sebesar 0,57 persen per tahun.
"Selain itu, kontribusi subsektor perikanan terhadap PDB nasional juga kita sudah coba hitung itu adalah 2,54 persen dengan nilai PDB atas dasar harga berlaku atau dikenal dengan ADHB sebesar Rp 407 triliun hingga triwulan ketiga tahun 2024 ini," Hendra mengakhiri.
Reporter: Ayu
Sumber: Merdeka.com