Liputan6.com, Jakarta - Angkasa Pura Indonesia mengusulkan maskapai memberikan diskon tiket pesawat pada jam sepi peminat. Hal ini untuk mengantisipasi kepadatan penumpang pada masa periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Demikian disampaikan Direktur Operasi PT Angkasa Pura Indonesia Wendo Asrul Rose. "Cuma kita memang pernah berdiskusi kepada teman-teman airline (maskapai), bisa memungkinkan pada jam-jam yang enggak favorit itu biasanya mungkin enggak tiketnya diturunin misalnya," tutur Wendo dalam Konferensi Pers Persiapan Nataru 2024/2025 di Gedung Injourney Airports di Bandara Soetta, Tangerang, Selasa (17/12/2024).
Baca Juga
Meski demikian, ia menyerahkan sepenuhnya imbauan diskon tiket pesawat pada jam sepi penumpang ke pihak maskapai. Mengingat, kebijakan diskon tiket pesawat bagian dari strategi bisnis maskapai.
Advertisement
"Nah ini strateginya airline, bukan di kami," ujar dia.
Wendo menuturkan, kebijakan penambahan penerbangan tambahan atau extra flight sendiri tidak bisa dilakukan secara mendadak. Â
Ini karena umumnya pengelola bandara telah menetapkan kapasitas penerbangan per jam dengan mempertimbangkan kapasitas landasan pacu hingga keselamatan penumpang.
"Terminal punya kapasitas, apron (bandara) punya kapasitas, runway punya kapasitas, ruang udara punya kapasitas. Jadi udah diatur. Jadi kalau minta pagi semuanya enggak bisa," kata dia.
PT Angkasa Pura memprediksi jumlah penumpang tertinggi pada libur Natal jatuh pada 20 Desember 2024 mencapai 605.187 orang.Â
Sementara itu, jumlah penumpang tertinggi pada masa libur Tahun Baru jatuh pada 4 Januari 2025 mencapai 502.482 penumpang.
Sebelumnya, sebanyak 37 bandara yang dikelola PT Angkasa Pura I dan II, atau kini dikenal sebagai InJourney Airports, akan beroperasi selama 24 jam penuh untuk mengantisipasi lonjakan penumpang selama periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Â
Kenaikan Trafik di Bandara
Direktur Utama InJourney, Maya Watono menuturkan, jumlah penumpang di 37 bandara tersebut diperkirakan meningkat hingga 4,52 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Kami mempersiapkan 37 bandara untuk beroperasi 24 jam penuh selama 18 hari, mulai 19 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025," ujar Maya dalam konferensi pers di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat, 6 Desember 2024.
Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, diprediksi mencatat kenaikan trafik penumpang sebesar 8,92 persen selama periode Nataru 2024/2025.
Untuk trafik penumpang internasional, diperkirakan mencapai 984 ribu penumpang, meningkat 25,18 persen dari 786 ribu tahun lalu.
Sementara trafik penumpang domestik sebanyak 1,9 juta penumpang pada 2024. Pergerakan pesawat internasional: Sebanyak 5.737 pergerakan, naik 19,96 persen dari 4.783 pergerakan tahun lalu.
Â
Reporter: Sulaeman
Sumnber: Merdeka.com
Advertisement
Tiket Pesawat Murah Berlaku 19 Desember 2024-3 Januari 2025
Sebelumnya, pemerintah telah memutuskan untuk menurunkan harga tiket pesawat sebesar 10 persen. Harga tersebut berlaku untuk pembelian tiket pesawat sejak 1 Desember 2024 dengan jadwal keberangkatan mulai 19 Desember 2024 sampai 3 Januari 2025.
Direktur Utama PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan skema yang sama juga berlaku pada besara pungutan layanan bandara. Passenger service charge (PSC) otomatis dipotong 50 persen untuk tiket keberangkatan pada periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Faik menghitung setiap penumpang bisa menghemat hingga Rp 75 ribu dari komponen biaya yang dibebankan ke harga tiket tersebut.Â
"Untuk PSC-nya, penumpangnya 50 persen, itu rata-rata sekitar Rp 75 ribu," terangnya.
Â
Biaya yang Dipangkas
Diketahui, pemerintah memutuskan untuk menurunkan harga tiket pesawat sebesar 10 persen pada masa Nataru. Salah satu komponennya, dari pelayanan jasa penumpang pesawat udara (PJP2U)Â dan pelayanan jasa pendaratan penempatan penyimpanan pesawat udara atau (PJP4U) dipangkas 50 persen.
Sederhananya, PJP4U adalah biaya parkir pesawat di area bandara yang dibebankan kepada maskapai penerbangan.
"Kita juga menurunkan 50 persen PJP4U untuk airline. Jadi ada yang mendapatkan manfaat dari airline yang 50 persen PJP4U," ucap Faik.
Advertisement