Sukses

Hari Migran Internasional Diperingati Setiap 18 Desember, Simak Sejarah dan Tema pada 2024

Hari Migran Internasional ditetapkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 2000 sebagai respons terhadap meningkatnya jumlah migran di seluruh dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Setiap 18 Desember memperingati Hari Migran Internasional. Pada Hari Migran Internasional ini menekankan perlindungan hak asasi manusia kepada para migran.

Pada hari ini juga mengakui kontribusi dan upaya migran di seluruh dunia. Demikian mengutip dari National Day Calender.com, Rabu (18/12/2024).

Selain itu, Hari Migran Internasional untuk memperingati dan mendedikasikan dunia yang lebih inklusif dan adil bagi semua orang dan mengadvokasi kebijakan migrasi yang setara dan adil.

Melalui Hari Migran Internasional ini berfungsi untuk meningkatkan kesadaran tentang berbagai masalah yang dihadapi oleh migran termasuk hak-haknya, tantangan integrasi dan kontribusi bagi masyarakat tuan rumah.

Lalu bagaimana sejarah Hari Migran Internasional ini?

Mengutip IndianExpress.com, Hari Migran Internasional ditetapkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 2000 sebagai respons terhadap meningkatnya jumlah migran di seluruh dunia. Hari Migran Internasional ini juga menandai pembentukan Konvensi Internasional tentang Perlindungan Hak-Hak Semua Pekerja Migran dan anggota keluarganya yang diadopsi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1990 yang mulai berlaku pada 2003.

Konvensi ini bertujuan meningkatkan perlindungan pekerja migran dan keluarganya memastikan hak-haknya ditegakkan terlepas dari status dan lokasinya.

Dengan fokus pada hal ini, Hari Migrasi Internasional bertujuan menumbuhkan dunia yang adil di mana kontribusi para migran diakui dan tantangannya ditangani.

Pada 2024, Hari Migran Internasional ini mengambil tema yang ditetapkan Parlemen Eropa yakni “Honouring the Contributions of Migrants and Respecting Their Rights atau menghormati kontribusi migran dan hak-haknya.

2 dari 4 halaman

Pesan Kunci

Pada 14-15 September 2006, Majelis Umum PBB melakukan Dialog Tingkat Tinggi tentang Migrasi dan Pembangunan Internasional yang diikuti oleh 132 negara.

Pertemuan tersebut sebagai bentuk penegasan kembali sejumlah pesan kunci dari Peringatan Hari Migran Internasional, pesan kunci itu adalah:

1. Migrasi interasional merupakan fenomena yang berkembang dan dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan di negara asal dan negara tujuan asalkan didukung oleh kebijakan yang tepat.

2. Menekankan bahwa penghormatan terhadap hal-hal dasar dan kebebasan semua migran sangat penting untuk menuai keuntungan dari migrasi internasional.

3. Mengakui pentingnya memperkuat kerjasama internasional dalam migrasi internasional secara bilateral, regional dan global.

Sejalan dengan pesan-pesan kunci tersebut, Kementerian Ketenagakerjaan telah melakukan pembenahan tata kelola penempatan dan pelindungan Pekerja Migran Indonesia, baik sebelum, selama dan setelah bekerja, melalui UU Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia dengan semua aturan turunannya adalah wujud nyata pembenahan tersebut.

 

3 dari 4 halaman

Antisipasi Arus Migran dari Amerika Serikat, Kanada Berlakukan Status Siaga

Sebelumnya, pihak berwenang Kanada mengatakan pada Jumat (8/11/2024) bahwa pihaknya memberlakukan status siaga tinggi dengan memusatkan seluruh perhatian pada perbatasan dengan Amerika Serikat.

Tujuannya untuk menghadapi kemungkinan masuknya migran dari negara tetangga itu.

Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump menjanjikan deportasi massal terbesar dalam sejarah AS dan menuduh imigran menyebabkan permasalahan di Negeri Paman Sam tersebut, dikutip dari VOA Indonesia, Senin (11/11).

Selama masa jabatan presiden pertamanya pada 2017 hingga 2021, puluhan ribu migran, termasuk warga Haiti yang kehilangan perlindungan dari pemerintah Amerika Serikat, melarikan diri ke utara menuju Kanada.

"Kami dalam keadaan siaga tinggi," kata juru bicara kepolisian nasional Royal Canadian Mounted Police, Sersan Charles Poirier, kepada AFP.

"Semua perhatian kami tertuju pada perbatasan untuk melihat apa yang akan terjadi, karena kami tahu bahwa sikap Trump terhadap imigrasi mungkin akan memicu migrasi ilegal dan tidak teratur ke Kanada," katanya.

Di Ottawa, Wakil Perdana Menteri Chrystia Freeland pada Jumat (8/11) bertemu dengan sekelompok menteri yang bertugas menangani masalah pelik yang mungkin muncul antara Kanada dan pemerintahan Trump yang akan datang.

Dia berusaha meyakinkan bahwa Kanada siap menghadapi kemungkinan peningkatan arus masuk migran.

"Kami punya rencana," katanya pada konferensi pers setelah pertemuan tersebut, tanpa memberikan rincian.

"Warga Kanada perlu tahu, perbatasan kita aman dan terjamin dan kami mengendalikannya."

 

4 dari 4 halaman

Kanada Pangkas Jumlah Masuknya Imigran

Kewaspadaan terhadap kemungkinan masuknya pengungsi terjadi ketika Kanada memangkas target imigrasinya sendiri.

Pemerintahan Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan, mereka ingin memperlambat pertumbuhan penduduk sekaligus memperkuat infrastruktur utama dan layanan sosial.

PM Francois Legault, kepala pemerintahan provinsi Quebec, pada minggu ini juga menyatakan keprihatinannya mengenai banyaknya pendatang yang melebihi kemampuan provinsinya untuk menampung mereka.

Â