Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, memastikan tidak ada kenaikan tarif listrik pada awal 2025 meskipun Pajak Pertambahan Nilai (PPN) naik menjadi 12 persen di tahun tersebut.
"Masih sama (tarif listrik di kuartal I-2025), masih sama (tidak naik)," kata Bahlil saat ditemui di Kantor BPH Migas, Jakarta, ditulis Jumat (20/12/2024).
Baca Juga
Di sisi lain, Pemerintah melalui PT PLN (Persero) akan memberikan diskon tarif listrik sebesar 50 persen selama dua bulan tepatnya pada Januari-Februari 2025.
Advertisement
Diskon tarif listrik ini untuk pelanggan yang memiliki daya listrik antara 450 VA hingga 2.200 VA. Kebijakan ini diambil sebagai respons terhadap kenaikan tarif PPN yang ditetapkan menjadi 12 persen, dan akan mulai berlaku efektif pada 1 Januari 2025.
Secara keseluruhan, diskon tarif listrik ini ditargetkan untuk 81,4 juta pelanggan PLN. Rinciannya mencakup 24,6 juta pelanggan dengan daya 450 Watt, 38 juta pelanggan dengan daya 900 Watt, 14,1 juta pelanggan dengan daya 1.300 Watt, serta 4,6 juta pelanggan dengan daya 2.200 Watt.
Selain itu, diskon tarif listrik ini juga akan berlaku bagi pelanggan prabayar dan pascabayar. PLN akan melakukan penyesuaian tagihan untuk setiap pelanggan yang terdaftar.
Menteri Bahlil Pastikan 4 Hal Ini Terpenuhi Saat Nataru 2024/2025
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengaku telah memantau langsung persiapan untuk mendukung kelancaran perayaan Natal dan Tahun Baru 2024/2025, terutama dalam hal ketersediaan energi dan penanggulangan bencana.
Bahlil menyebut, terdapat empat aspek utama telah dipersiapkan secara matang untuk memastikan perayaan ini berjalan lancar dan aman.
"Kami baru selesai mengecek persiapan posko Natalan Tahun Baru khususnya di 4 aspek," kata Bahlil saat ditemui di kantor BPH Migas, Kamis (19/12/2024). Aspek pertama yang menjadi perhatian adalah ketersediaan bahan bakar minyak (BBM).
Menurut Bahlil, pemerintah memastikan pasokan BBM akan cukup tersedia, bahkan untuk daerah-daerah terpencil atau yang masuk kategori 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Hal ini penting untuk menghindari gangguan dalam perjalanan maupun aktivitas masyarakat selama perayaan.
Selanjutnya, aspek kedua, ketersediaan dan kepastian pasokan listrik. Pemerintah berupaya agar aliran listrik tetap lancar, mendukung berbagai aktivitas masyarakat selama perayaan Natal dan Tahun Baru, serta menghindari potensi gangguan pasokan listrik yang bisa mengganggu perayaan. Ketiga, aspek ketersediaan gas elpiji (LPG).
Bahlil memastikan pasokan LPG tersedia dengan cukup sehingga masyarakat tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan energi rumah tangga selama perayaan.
Advertisement
Antisipasi Potensi Bencana
Namun, tidak hanya masalah energi yang diperhatikan. Bahlil juga menyoroti pentingnya antisipasi terhadap potensi bencana, khususnya yang berkaitan dengan tanah bergerak dan aktivitas gunung berapi.
"Alhamdulillah kami sudah melakukan beberapa hari terakhir ini kami melakukan kunjungan ke daerah-daerah. Terakhir saya kemarin baru pulang dari Ambon dengan Pertamina dan BPH Migas," kata Bahlil.
Berdasarkan hasil pantauannya, meskipun ada beberapa gunung berapi yang berada pada status level 4, secara keseluruhan, kondisi bencana dapat terkendali dengan baik. Tanah bergerak pun dinilai tidak menimbulkan ancaman yang signifikan.
"Alhamdulillah cuma gunung saja levelnya level 4, selebihnya semua dapat terkontrol dengan baik termasuk tanah bergerak juga aman," pungkasnya.
1.820 SPBU Pertamina Buka 24 Jam saat Libur Nataru 2024/2025
Sebelumnya, menyambut musim libur Natal 2024 dan Tahun Baru (Nataru) 2025, PT Pertamina Patra Niaga menyiapkan 1.820 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang akan dibuka full time selama 24 jam.
Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi pergerakan masyarakat di libur Nataru yang diprediksi mencapai 109 juta orang.
"Kami menyiagakan 1.820 SPBU yang ini akan standby selama 24 jam, tersebar dari wilayah, mulai dari Medan sampai dengan Papua,” ungkap Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari dalam konferensi pers di SPBG Pondok Ungu, Bekasi, Rabu (19/12/2024).
Dalam mengantisipasi kenaikan permintaan selama Nataru, Pertamina memastikan stok BBM cukup di 7.600 SPBU. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.820 SPBU akan disiagakan di jalur-jalur utama mudik, lokasi wisata, jalur tol, hingga daerah-daerah rawan bencana.
"Diprediksi ada peningkatan konsumsi bahan bakar, terutama untuk gasoline yang diperkirakan naik 5 persen, sementara gasoil turun 3,3 persen, dan LPG naik 2,7 persen,” beber Heppy.
Selain itu, Pertamina juga menyediakan berbagai layanan tambahan untuk musim libur Nataru, termasuk motoris untuk membantu pengendara yang terjebak macet atau membutuhkan pengisian bahan bakar darurat.
Pertamina menyebut, sebanyak 245 motoris akan dikerahkan ke berbagai titik strategis, termasuk di Medan, Pontianak, hingga beberapa daerah di Indonesia Timur.
"Seperti kota Medan, kemudian juga Kalimantan ada di Pontianak, dan juga beberapa wilayah Indonesia Timur, dan tentunya beberapa wilayah Jawa," ujar Heppy.
Adapun layanan Serambi MyPertamina di luar SPBU dan rest area. Pertama kalinya hadir di bandara dan pelabuhan, layanan ini akan menjadi tempat singgah untuk masyarakat yang melakukan perjalanan jauh.
"Untuk pertama kalinya, pada Nataru kali ini Serambi My Pertamina kami hadirkan di luar SPBU ataupun rest area,” katanya.
Advertisement