Sukses

Jelang Akhir Pekan, Rupiah Ditutup Menguat 91 Poin dari Dolar AS

Menjelang akhir pekan, nilai tukar rupiah menguat signifikan pada Jumat, 20 Desember 2024. Rupiah ditutup menguat 91 poin terhadap dolar AS (USD)

Liputan6.com, Jakarta Menjelang akhir pekan, nilai tukar rupiah menguat signifikan pada Jumat, 20 Desember 2024. Rupiah ditutup menguat 91 poin terhadap dolar AS (USD), setelah sebelumnya rupiah sempat mencapai penguatan 100 poin di level 16.221 dari penutupan sebelumnya di 16.312.

“Untuk perdagangan pada Senin depan, rupiah diperkirakan akan bergerak fluktuatif namun cenderung melemah di kisaran 16.210 hingga 16.270,” ungkap Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, dalam keterangan tertulis pada Jumat (20/12/2024).

Faktor Pengaruh Dolar AS

Dolar AS melemah akibat prediksi Federal Reserve yang memperkirakan penurunan suku bunga lebih sedikit dari ekspektasi pasar pada tahun 2025.

Baru-baru ini, The Fed menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Namun, bank sentral AS mengisyaratkan hanya akan melakukan dua kali penurunan tambahan hingga 2025.

“Pasar sebelumnya mengharapkan hingga empat kali penurunan suku bunga sebelum keputusan ini. Para pedagang kini memperkirakan hanya satu kali penurunan sebesar 25 basis poin pada tahun 2025, seiring dengan ketahanan ekonomi yang berkelanjutan dan inflasi yang masih tinggi,” papar Ibrahim.

Data produk domestik bruto (PDB) yang dirilis pada Kamis turut memperkuat pandangan Federal Reserve. Ekonomi AS tumbuh lebih cepat dari yang diperkirakan pada kuartal ketiga, memberikan indikasi bahwa perekonomian tetap kuat meski suku bunga tinggi.

“Investor kini menanti rilis data indeks harga PCE, ukuran inflasi pilihan The Fed, untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut terkait prospek ekonomi AS,” tambah Ibrahim.

 

2 dari 2 halaman

Kondisi di Asia

Sementara itu, di Asia, Bank Rakyat China (PBoC) mempertahankan suku bunga acuan pinjaman pada Jumat sesuai dengan ekspektasi pasar.]

Namun, ruang gerak bank sentral China untuk memangkas suku bunga lebih lanjut tampaknya terbatas, mengingat pelemahan yuan yang terus berlanjut.

Kebijakan moneter yang longgar juga memberikan dukungan terbatas bagi perekonomian China sepanjang tahun 2024. Pemerintah Beijing diperkirakan akan mengandalkan peningkatan belanja fiskal pada tahun mendatang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.