Liputan6.com, Jakarta PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) memastikan kesiapan seluruh bandara dalam melayani penumpang pesawat pada periode peak season libur Natal dan Tahun Baru 2024/2025 atau Nataru.
Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi mengatakan guna mendukung operasional bandara, InJourney Airports menyiagakan total 15.939 personel yang terdiri dari personel operasional, pelayanan, teknik, dan pendukung yakni antara lain aviation security, customer service, Airport Rescue & Fire Fighting (ARFF) dan BKO TNI & Polri, facility care, AOCC/TOCC, dan sebagainya.
Baca Juga
Faik menuturkan di tengah tingginya lalu lintas penerbangan pada akhir tahun ini, prioritas InJourney Airports tetap kelancaran operasional bandara termasuk aspek keamanan, keselamatan, pelayanan dan kesehatan.
Advertisement
“Kami telah memetakan dan mengatur seluruh sumber daya agar bandara InJourney Airports dapat maksimal mendukung angkutan Nataru,” ujar Faik dalam konferensi pers kesiapan bandara untuk libur Nataru di Terminal 3, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang Banten, Jumat (20/12/2024).
Hadirkan Banyak Layanan
Faik menambahkan bandara InJourney Airports berupaya menghadirkan beragam pelayanan untuk memberikan pengalaman perjalanan terbaik bagi masyarakat saat libur panjang akhir tahun.
Adapun dua bandara InJourney Airports tersibuk pada Nataru ini adalah Bandara Soekarno-Hatta Tangerang dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali
“Bandara Soekarno-Hatta Tangerang dengan perkiraan jumlah penumpang mencapai 3,05 juta atau naik sekitar 7 persen dari sebelumnya 2,85 juta penumpang, dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dengan 1,39 juta penumpang atau naik sekitar 7 persen dari sebelumnya 1,27 juta penumpang,” jelasnya.
Pada periode angkutan Nataru 2024-2025 jumlah pergerakan penumpang pesawat di 37 bandara InJourney Airports secara kumulatif diprediksi mencapai 9,27 juta penumpang atau naik sekitar 6 persen dibandingkan dengan angkutan Nataru 2023-2024 yang sebanyak 8,71 juta penumpang.
Harga Tiket Pesawat hingga Kereta Api Tak Naik di Nataru
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, memastikan penurunan harga tiket pesawat sebesar 10 persen selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Selain itu, Erick juga menegaskan bahwa harga tiket kereta api dan transportasi laut tidak akan mengalami kenaikan selama periode tersebut.
"Saya diminta oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan harga tiket transportasi udara turun 10 persen saat Nataru. Presiden juga menginstruksikan agar tidak ada kenaikan harga tiket kereta api dan transportasi laut selama Nataru," ujar Erick saat meninjau kesiapan Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Terminal 3, Tangerang, Banten, Jumat (20/12/2024).
Koordinasi dengan Maskapai dan Transportasi Publik
Erick menyampaikan bahwa kebijakan ini sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, yang berkomitmen memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi masyarakat dalam merayakan Nataru. Erick telah berkoordinasi langsung dengan Direktur Utama Garuda Indonesia, Citilink, dan Pelita Air untuk memastikan kebijakan ini terlaksana.
Saat melakukan pengecekan di konter check-in bersama Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad, Erick memastikan bahwa kebijakan penurunan harga tiket pesawat berjalan dengan baik.
"Sesuai arahan Pak Presiden, penurunan harga tiket pesawat 10 persen masih terkendali. Kapasitas penumpang di bandara juga masih cukup longgar, meskipun hari ini terdapat lonjakan hingga 180 ribu penumpang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta," jelas Erick.
Advertisement
Kapasitas Transportasi Terpenuhi
Selain transportasi udara, Erick juga melaporkan kesiapan transportasi darat dan laut.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah menyediakan 3,5 juta kursi untuk masa libur Nataru, dengan tingkat keterisian saat ini mencapai 50 persen. Sementara itu, tiket kapal laut Pelni sudah terisi hingga 58 persen.
"Tidak ada kenaikan harga tiket baik untuk kereta api maupun kapal laut," tegas Erick.
Sinergi Kementerian untuk Jaga Daya Beli Masyarakat
Erick menekankan bahwa sinergi antara Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berjalan sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto. Tujuan utama kebijakan ini adalah menjaga daya beli masyarakat dengan menurunkan harga tiket pesawat serta memastikan harga tiket kapal dan kereta api tetap stabil selama Nataru.
"Alhamdulillah, selama dua bulan terakhir bekerja sama dengan Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, hasilnya maksimal. Terima kasih kepada Pak Menhub atas dukungannya," ungkap Erick.