Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) menerapkan teknologi Automated Tray Returned System (ATRS) di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta dalam Area security checkpoint sebelum memasuki ruang tunggu boarding penerbangan.
Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi menjelaskan dengan konsep yang lama, satu jam itu hanya bisa melayani sekitar 200 orang. Dengan konsep ATRS yang baru ini, nanti satu jam bisa 500 orang.
Baca Juga
“Jadi prosesnya itu bisa cepat, karena apa? penumpang yang datang tidak perlu mengeluarkan laptop. Tidak perlu mengeluarkan air mineral, jadi langsung bisa terdeteksi melalui sistem yang kita punya,” kata Faik saat meninjau kesiapan bandara untuk libur Nataru di Terminal 3, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang Banten, Jumat (20/12/2024).
Advertisement
Faik menambahkan jika memang ada bagasi penumpang yang perlu diperiksa, nantinya akan langsung berpindah ke jalur khusus, sehingga tidak mengganggu orang yang ada di belakangnya.
“Jadi harapannya dengan konsep ATRS yang terbaru ini. Flow penumpang yang selama ini banyak menjadi konsep penumpang karena numpuk di area SCP, ini sudah bisa terselesaikan,” jelasnya.
Saat ini ada 2 alat ATRS di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Tahap awal penggunaan teknologi ini hanya untuk penerbangan domestik. Ini hanya sementara dua dulu, nanti akan kembali dilakukan evaluasi.
“Jadi ini salah satu proses untuk mempercepat orang di bandara terkait dengan processing time. Kalau kita lihat ya, rata-rata penumpang domestik yang masuk ke Soekarno-Hatta itu selalu datang satu jam sebelumnya,” pungkasnya.
9,27 Juta Penumpang Pesawat Bakal Penuhi 37 Bandara selama Nataru
Sebelumnya, PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) prediksi, jumlah pergerakan penumpang pesawat di 37 bandara InJourney Airports secara kumulatif mencapai 9,27 juta orang, pada periode angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.
Jumlah itu naik sekitar 6 persen dibandingkan dengan angkutan Nataru 2023/2024, yang sebanyak 8,71 juta orang penumpang.
"Peningkatan jumlah penumpang pada angkutan Nataru 2024/2025 antara lain didorong terus tumbuhnya permintaan perjalanan udara pasca-pandemi, dan program pemerintah dalam menurunkan harga tiket pesawat yang didukung seluruh ekosistem aviasi," ujar Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi, Kamis (19/12/2024).
Dua bandara InJourney Airports tersibuk pada Nataru ini adalah Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, dengan perkiraan jumlah penumpang mencapai 3,05 juta, atau naik sekitar 7 persen dari sebelumnya 2,85 juta penumpang. Kemudian, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dengan 1,39 juta penumpang atau naik sekitar 7 persen dari sebelumnya 1,27 juta penumpang.
Faik Fahmi menuturkan, di tengah tingginya lalu lintas penerbangan pada akhir tahun ini, prioritas InJourney Airports tetap kelancaran operasional bandara. Termasuk aspek keamanan, keselamatan, pelayanan dan kesehatan.
Advertisement
Buka Posko
Sejalan dengan ini, InJourney Airports membuka Posko Angkutan Udara Nataru 2024/2025 sebagai wadah koordinasi di antara ekosistem aviasi di bandara.
"Seluruh bandara InJourney Airports membuka Posko Nataru 2024/2025 mulai 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025 atau selama 19 hari. Posko menjadi wadah bagi seluruh stakeholder, antara lain Kantor Otoritas Bandara, InJourney Airports sebagai operator bandara, maskapai penerbangan, ground handling, TNI, Polri, BMKG, AirNav Indonesia, KKP Kementerian Kesehatan," bebernya.
Di samping pelayanan, InJourney Airports juga berkomitmen menjaga kelancaran operasional bandara di periode sibuk akhir tahun ini.
Direktur Operasional InJourney Airports Wendo Asrul Rose mengatakan, rencana operasi telah disiapkan agar bandara dapat mengakomodir tingginya permintaan penerbangan pada akhir tahun.