Sukses

Kenaikan Produksi Migas RI Bakal Dinikmati Presiden Baru

Lima proyek utama di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) sedang digarap guna menggenjot produksi migas nasional. Hasil dari usaha tersebut baru akan dinikmati Presiden RI yang terpilih pada 2014.

Lima proyek utama di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) sedang digarap guna menggenjot produksi migas nasional. Hasil dari usaha tersebut baru akan dinikmati Presiden RI yang terpilih pada 2014.

Adapun kelima proyek utama hulu migas  yaitu proyek Indonesian Deepwater Drilling (IDD) yang dioperasikan PT Chevron Pacific Indonesia, proyek lapangan minyak Banyu Urip yang dioperasikan Exxon Mobil Cepu, dan proyek lapangan gas Masela yang dioperasikan perusahaan migas asal Jepang, INPEX.

Sisanya, proyek lapangan gas Muara Bakau Jangkrik yang dioperasikan ENI, serta lapangan gas Tangguh  Train III yang dioperasikan BP Indonesia.

"Kelima proyek utama itu akan memberikan tambahan produksi signifikan mulai 2015, sehingga siapapun presidennya yang akan terpilih tahun 2014 akan mulai menikmati hasil dari proyek-proyek besar ini," ujar Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini dalam keterangan tertulisnya, Senin (13/5/2013).

Dia mencontohkan pelaksanaan pembangunan proyek Banyu Urip secara keseluruhan telah mencapai 48,8%. Saat ini telah dimulai kegiatan pemboran  dua buah sumur dari 42 sumur yang direncanakan. Realisasi pencapaian produksi sebesar 165 ribu barel per hari (bph) sangat tergantung pada kelancaran kegiatan di lapangan yang saat ini terkendala Peraturan Daerah (Perda) Pemerintah Daerah Bojonegoro Nomor 23 Tahun 2012.

Rudi menjelaskan kinerja operasi hulu migas saat ini telah menunjukkan tren menggembirakan, terlihat dari realisasi produksi minyak periode Januari–April 2013 yang meningkat 1,6%, dari rata-rata 827 ribu bph menjadi 840 ribu bph. Hal ini dapat dicapai karena kerusakan peralatan produksi dapat ditekan dan laju penurunan produksi alamiah juga dapat ditahan.

Hal itu juga seiring dengan dapat direalisasikannya kegiatan pemboran yang lebih cepat dari jadwal dan adanya beberapa proyek minyak yang telah dapat diselesaikan. "Pencapaian produksi ini mendukung pencapaian penerimaan negara dari sektor hulu migas sebesar 99,9%," ungkapnya.

Untuk mencapai target produksi tahun ini sebesar 830 ribu–850 ribu bph, dan untuk meningkatkan produksi di masa mendatang, SKK Migas telah mencanangkan tahun ini sebagai tahun pemboran.

"Untuk mensukseskan program tersebut dilakukan koordinasi untuk mempercepat perizinan yang dibutuhkan," ungkap Rudi. (Ndw)