Liputan6.com, Jakarta Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau harga emas Antam tak berubah pada perdagangan Minggu (22/12/2024), usai melambung tinggi kemarin. Hal yang sama juga terjadi pada harga emas Antam buyback.
Harga emas Antam hari ini masih dipatok Rp 1.533.000 per gram, sama seperti perdagangan kemarin, usai sebelumya berada di posisi Rp 1.515.000. Untuk diketahui, rekor tertinggi harga emas antam berada di level Rp 1.567.000 per gram yang dicetak pada 31 Oktober 2024.
Baca Juga
Demikian juga harga emas Antam buyback yang tak bergerak. Harga emas buyback emas Antam masih di level Rp 1.382.000 per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 1.382.000 per gram.
Advertisement
Perubahan harga emas Antam dipengaruhi oleh sejumlah faktor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pemahaman mengenai faktor-faktor ini sangat penting bagi mereka yang berencana untuk berinvestasi dalam emas Antam.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Hingga pukul 08.09 WIB kepingan emas Antam masih ada yang tersedia di Gedung Antam.
Daftar Harga Emas Antam
Berikut rincian harga emas Antam hari ini di butik emas Gedung Antam, melansir laman logammulia.com:
- Harga emas 0,5 gram: Rp 816.500
- Harga emas 1 gram: Rp 1.533.000
- Harga emas 2 gram: Rp 3.010.000
- Harga emas 3 gram: Rp 4.495.000
- Harga emas 5 gram: Rp 7.469.000
- Harga emas 10 gram: Rp 14.860.000
- Harga emas 25 gram: Rp 36.987.500
- Harga emas 50 gram: Rp 73.855.000
- Harga emas 100 gram: Rp 147.590.000
- Harga emas 250 gram: Rp 368.587.500
- Harga emas 500 gram: Rp 736.875.000
- Harga emas 1.000 gram: Rp 1.473.600.000.
Harga Emas Melesat Usai Inflasi AS Melambat
Sebelumnya, harga emas menguat pada perdagangan Jumat, 20 Desember 2024. Harga emas naik didukung melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil obligasi AS setelah data ekonomi AS menunjukkan perlambatan inflasi.
Mengutip CNBC, Sabtu (21/12/2024), harga emas di pasar spot naik 1,1 persen menjadi USD 2.623,36 per ounce. Harga emas berjangka AS menguat 1,4 persen menjadi USD 2.643,2.
Adapun nilai tukar dolar AS turun 0,4 persen dari level tertingginya dalam dua tahun membuat harga emas lebih murah bagi pembeli luar negeri. Sementara itu, imbal hasil obligasi AS turun tipis dari level tertingginya dalam enam bulan terakhir.
Laporan itu menunjukkan inflasi bulanan melambat pada November setelah menunjukkan sedikit perbaikan dalam beberapa bulan terakhir. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi atau the Personal Consumption Expenditures (PCE) naik 0,1 persen bulan lalu setelah kenaikan 0,2 persen yang tidak direvisi pada Oktober 2024.
“Tidak hanya data PCE, data pendapatan pribadi dan data pengeluaran pribadi semuanya keluar lebih lemah dari yang diharapkan. Kami melihat orang-orang kembali ke pasar emas di sini dan membangun kembali posisi,” ujar Chief Market Strategist Blue Line Futures, Philip Streible.
Ia menambahkan, sekarang tiba-tiba terjadi dua kali pemangkasan suku bunga yang sudah diperhitungkan yang menyebabkan aksi jual emas yang dramatis.
"Sekarang kembali muncul kemungkinan tiga kali pemangkasan suku bunga dalam kebijakan yang lebih akomodatif tetapi masih terlalu dini untuk mengatakannya,” tutur dia.
Ia mengatakan, suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk menyimpan emas yang tidak haislkan bunga apapun.
“Dengan permintaan fisik yang bertahan pada batas bawah untuk saat ini, berarti kita sekarang menunju 2025 dengan ekspektasi pemotongan the Fed relatif rendah, sesuatu yang dapat memicu kenaikan emas jika ketakutan inflasi berakhir menjadi berlebihan, yang memungkinkan the Fed lebih banyak manuver,” tulis JP Morgan dalam sebuah catatan.
Harga perak di pasar spot naik 1,7 persen menjadi USD 29,52 per ounce. Harga platinum menguat 0,2 persen menjadi USD 925,65 dan palladium bertambah 1,2 persen menjadi USD 916,88.
Advertisement
Harga Emas Naik Terbatas Imbas Data AS Perkuat Langkah The Fed
Sebelumnya, harga emas menguat tipis pada perdagangan Kamis, 19 Desember 2024. Hal ini terjadi setelah data Amerika Serikat (AS) memperkuat harapan pasar kalau the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat akan mengambil pendekatan hati-hati terhadap pelonggaran kebijakan ke depan.
Mengutip CNBC, Jumat (20/12/2024), harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi USD 2.592,39 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 1,7 persen menjadi USD 2.607,50.
Data sebelumnya menunjukkan ekonomi AS tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan pada kuartal III 2024. Sementara klaim pengangguran juga turun lebih dari yang diantisipasi.
"Dengan data Produk Domestik Bruto (PDB) dan klaim pengangguran, ini menunjukkan datanya cukup kuat,” ujar Head of Commodity Strategies TD Securities, Bart Melek seperti dikutip dari CNBC.
Ia mengatakan, ekonomi yang solid dan risiko inflasi termasuk tarif dan pemotongan belanja kembali menegaskan kalau the Fed tidak punya banyak alasan untuk bersikap agresif. Hal ini secara historis tidak baik untuk emas yang tidak memberikan imbal hasil.