Liputan6.com, Jakarta - Generasi X dan milenial saat ini sedang mengambil alih peran besar dalam mengelola kekayaan keluarga mereka, seiring terjadinya transfer kekayaan besar-besaran di Amerika Serikat (AS). Berdasarkan laporan dari Cerulli Associates, diperkirakan lebih dari USD 100 triliun akan diwariskan hingga 2048.
Para generasi muda penerima warisan membawa perspektif baru. Mereka lebih fokus pada dampak sosial dan keberlanjutan dibandingkan generasi sebelumnya.
CEO platform migrasi global Multipolitan, Nirbhay Handa mengatakan bahwa Generasi muda percaya bahwa keuntungan dan kemajuan harus berjalan beriringan. Generasi muda ini lebih tertarik pada isu-isu besar seperti perubahan iklim, keanekaragaman, dan kesehatan.
Advertisement
“Mereka tidak sekadar mengejar uang. Mereka lebih fokus pada kontribusi untuk masyarakat,” ujar pakar bisnis keluarga dari McKinsey and Company, Martin Roll dikutip dari CNBC pada Selasa (24/12/2024).
Handa menambahkan, “Generasi ini tidak tertarik pada investasi di bahan bakar fosil, tetapi mereka mendukung perusahaan seperti Oatly atau Beyond Meat. Mereka ingin mendukung hal-hal yang sesuai dengan nilai-nilai pribadi mereka.”
Hal ini dipicu oleh kenyataan yang mereka hadapi sehari-hari, seperti dampak nyata dari perubahan iklim dan konflik geopolitik. “Badai, banjir, kekurangan air minum—mereka melihat bukti nyata ini dan ingin bertindak,” kata Roll.
Inovasi di Kantor Keluarga
Cara kerja kantor keluarga juga berubah drastis. Dahulu, kantor keluarga hanya fokus pada saham perusahaan, real estat, atau investasi pasif. Namun, generasi muda sekarang lebih aktif dan berani mengambil risiko.
Mereka banyak berinvestasi dalam teknologi, perusahaan rintisan, dan sektor-sektor inovatif seperti teknologi iklim, energi terbarukan, pendidikan, serta pengelolaan air.
Mendiversifikasi Investasi
Menurut Handa kantor keluarga sekarang menjadi pusat inovasi. Generasi muda berinvestasi langsung ke perusahaan swasta dan ingin menemukan teknologi yang memiliki dampak besar.
Roll menambahkan bahwa orang tua dulu hanya fokus pada bisnis utama mereka. Tetapi Sekarang anak-anak mereka lebih memilih untuk mendiversifikasi investasi mereka ke berbagai bidang.
Mengapa Transfer Kekayaan Besar Terjadi?
Fenomena ini terjadi karena kekayaan besar yang tercipta setelah Perang Dunia II. Saat itu, industrialisasi dan ledakan ekonomi di Amerika dan Eropa menciptakan banyak peluang dan kekayaan. Kekayaan inilah yang kini diwariskan kepada generasi muda.
Advertisement
Inklusif dan Inovatif
Transfer kekayaan besar ini diperkirakan akan membawa perubahan signifikan. “Cara lama melakukan sesuatu tidak akan relevan lagi di masa depan,” ujar Handa.
Generasi muda akan membawa semangat baru yang lebih inklusif dan inovatif.
Roll percaya kekayaan ini akan digunakan untuk kebaikan. “Dana tersebut akan diinvestasikan kembali ke dalam teknologi dan ekonomi, serta untuk mengatasi tantangan besar seperti perubahan iklim, isu gender, pendidikan, dan pengentasan kemiskinan,” katanya.