Liputan6.com, Jakarta Menjelang akhir tahun, harga sejumlah komoditas pangan mencatatkan fluktuasi yang cukup signifikan. Salah satu yang menjadi sorotan adalah kenaikan harga daging sapi murni, yang kini mencapai 128.730 per kilogram setelah naik sebesar 0,87 persen atau 6.590 per kilogram, menurut data terbaru Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Selasa pagi.
Dikutip dari Antara, Selasa (24/12/2024Kenaikan harga daging sapi murni dipicu oleh meningkatnya permintaan jelang libur Natal dan Tahun Baru, serta faktor distribusi yang menjadi tantangan di beberapa wilayah.
Baca Juga
Kondisi ini menambah beban konsumen di tengah kenaikan harga bahan pokok lainnya, seperti telur ayam ras yang naik 4,63 persen menjadi 32.110 per kilogram, dan daging ayam ras yang melonjak hingga 9,50 persen menjadi 40.800 per kilogram.
Advertisement
Kenaikan dan Penurunan Harga Komoditas Lain
Selain daging sapi, beberapa komoditas lain juga menunjukkan tren kenaikan harga, termasuk:
- Beras premium, naik 0,71 persen menjadi 15.520 per kilogram.
- Kedelai biji kering (impor), naik 5,11 persen menjadi 10.910 per kilogram.
- Minyak goreng kemasan sederhana, naik 3,09 persen menjadi 19.350 per kilogram.
- Tepung terigu curah, naik 2,88 persen menjadi 10.370 per kilogram.
Namun, tidak semua harga komoditas mengalami kenaikan. Beberapa bahan pangan menunjukkan tren penurunan, seperti:
- Cabai rawit merah, turun 4,83 persen menjadi 47.920 per kilogram.
- Bawang merah, turun 1,60 persen menjadi 39.990 per kilogram.
- Ikan kembung, turun tajam 15,80 persen menjadi 32.450 per kilogram.
Analisis Tren Harga Daging Sapi dan Dampaknya
Kenaikan harga daging sapi murni diperkirakan akan berlanjut hingga awal tahun 2025, terutama jika distribusi dan pasokan tidak segera diperbaiki.
Kondisi ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk menjaga stabilitas harga menjelang perayaan Tahun Baru.
Bagi konsumen, kenaikan harga daging sapi menambah beban belanja rumah tangga, mengingat daging sapi menjadi salah satu bahan makanan utama dalam berbagai tradisi perayaan.
Di sisi lain, pedagang dan peternak menghadapi kenaikan biaya operasional, yang turut mendorong harga jual di pasar.
Advertisement
Upaya Stabilitas Harga Pangan
Untuk mengatasi fluktuasi harga pangan, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional terus memantau perkembangan harga di tingkat pedagang eceran secara nasional.
Langkah strategis seperti penguatan distribusi, penyediaan stok, dan kebijakan subsidi diharapkan dapat menekan lonjakan harga, termasuk untuk komoditas strategis seperti daging sapi.
Kesimpulan
Dengan kenaikan harga daging sapi yang signifikan, masyarakat diimbau untuk bijak dalam berbelanja, terutama menjelang akhir tahun.
Pemerintah juga diharapkan segera mengambil langkah konkret untuk menstabilkan harga pangan, sehingga beban konsumen tidak semakin berat di tengah kondisi ekonomi yang dinamis.
Upaya pengendalian harga di sektor pangan kini menjadi prioritas, mengingat dampaknya yang luas terhadap kesejahteraan masyarakat dan stabilitas ekonomi secara keseluruhan.