Sukses

Banyak Petani Berusia Lanjut, Kementan Kebut Cetak Wirausahawan dan Petani Milenial

Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) bersama Kementerian Pertanian RI terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan generasi muda, khususnya di sektor pertanian, termasuk hortikultura.

 

Liputan6.com, Jakarta Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) bersama Kementerian Pertanian RI terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan generasi muda, khususnya di sektor pertanian, termasuk hortikultura.

Dalam upaya mengoptimalkan Klaster Hortikultura di Jawa Barat, Program YESS menggelar Rapat Koordinasi dan Studi Banding di Yogyakarta pada Senin (16/12) yang bertujuan membangun sinergi, meningkatkan kapasitas serta mengadopsi praktik terbaik dari daerah yang telah berhasil.

Kegiatan tersebut dirancang untuk menyusun strategi koordinasi dan pengembangan klaster hortikultura, meningkatkan pemahaman peserta tentang praktik bisnis dan pengembangan komoditas hortikultura yang inovatif dan prospektif, membangun jejaring antar pemangku kepentingan untuk mempercepat implementasi program dan merumuskan rencana tindak lanjut berdasarkan hasil studi banding.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menekankan pentingnya Program YESS dalam regenerasi petani dan peningkatan produksi pangan di Indonesia.

"Program YESS bertujuan memperbanyak petani milenial dan meningkatkan kapasitas serta kompetensi mereka, mengingat banyak petani saat ini yang sudah berusia lanjut," katanya.

Program YESS juga menyediakan pendanaan melalui Hibah Kompetitif yang ditujukan bagi petani muda yang memiliki rencana bisnis di sektor pertanian.

“Dengan demikian, Program YESS diharapkan dapat menciptakan wirausahawan muda di bidang pertanian yang mampu meningkatkan produksi pangan dan kesejahteraan petani di Indonesia,” ungkap Kabadan.

 

 

2 dari 3 halaman

Pengembangan Klaster Hortikultura

Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto mengatakan dalam kegiatan tersebut, diharapkan tercapai beberapa hasil penting antara lain strategi koordinasi dan pengembangan klaster hortikultura bagi wirausaha muda pertanian.

"Adopsi praktik inovatif yang relevan di wilayah kabupaten Program YESS masing-masing, peningkatan kapasitas peserta dalam aspek teknis dan manajemen bisnis komoditas hortikultura, tersusunnya dokumen rencana tindak lanjut yang konkret untuk implementasi hasil studi banding," katanya.

Kegiatan yang berlangsung di Hotel Aveta Malioboro Provinsi DI Yogyakarta dengan kunjungan studi banding ke sentra produksi cabai di Kabupaten Sleman.

Lokasi yang dikunjungi meliputi beberapa kecamatan yakni Tempel, Turi, Ngaglik, Kalasan, Pakem, dan Ngemplak. Peserta kegiatan terdiri dari Tim Program YESS dan DIT PPIU Jawa Barat.

 

 

3 dari 3 halaman

Pemberdayaan Pemuda

Program YESS telah memberikan dampak yang signifikan bagi pemberdayaan pemuda di Jawa Barat. Pada 2024, tercatat jumlah penerima manfaat Program YESS mencapai 72.726 orang. Adapun program Hibah Kompetitif diberikan pada 952 penerima dengan total nominal Rp26,15 miliar.

Program Hibah Kompetitif sukses menyerap tenaga kerja petani muda sebanyak 936 orang. Setelah menerima Hibah Jompetitif dari Program YESS, penerima manfaat mengalami kenaikan omset rata-rata sebesar Rp4,1 juta setelah menerima hibah.

Akses ke lembaga keuangan oleh 71.585 penerima manfaat menunjukkan tingginya kemudahan memanfaatkan layanan keuangan. Pertumbuhan pendapatan CAGR (Compound Annual Growth Rate) mencapai 44,4% per tahun untuk responden pemagangan. Sementara kenaikan keuntungan usaha wirausaha pertanian sebesar 25,42% atau naik 7,42% dari 2023.

Melalui kegiatan tersebut, Program YESS berharap dapat terus mendorong pertumbuhan wirausaha muda di sektor hortikultura dan menciptakan ekosistem pertanian yang lebih inovatif dan berkelanjutan.

Video Terkini