Sukses

Bullion Bank Kunci Diversifikasi Produk Perbankan Indonesia

OJK menyambut baik rencana beberapa bank yang akan mengajukan permohonan izin untuk melaksanakan kegiatan usaha bulion, dengan syarat memenuhi ketentuan yang berlaku.

Liputan6.com, Jakarta Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan (PBKN) OJK, Dian Ediana Rae, mengungkapkan bahwa OJK menyambut baik rencana beberapa bank yang akan mengajukan permohonan izin untuk melaksanakan kegiatan usaha bulion, dengan syarat memenuhi ketentuan yang berlaku.

Hal ini menunjukkan dukungan positif terhadap pengembangan sektor keuangan Indonesia, khususnya dalam diversifikasi layanan jasa keuangan berbasis emas.

Dia menjelaskan, secara global, Bulion Bank memiliki peran yang sangat strategis sebagai pilar utama dalam reformasi dan modernisasi pasar emas di suatu negara.

Melalui layanan yang ditawarkan, Bulion Bank memfasilitasi pembelian, penjualan, dan penggunaan emas dalam bentuk standar (gold bullion), serta menyediakan layanan pembiayaan penjualan dan perdagangan kepada para partisipan di pasar emas.

"Kegiatan usaha bulion merupakan bentuk diversifikasi usaha jasa keuangan dengan memonetisasi simpanan emas sebagai sumber pendanaan," kata Dian, di Jakarta, Selasa (31/12/2024).

Menurutnya, konsep ini membuka peluang baru bagi perbankan untuk lebih terlibat dalam pasar komoditas emas, baik untuk simpanan, penitipan, pembiayaan, maupun perdagangan emas.

Pasar Keuangan

Dengan demikian, kegiatan usaha bulion memberikan kontribusi positif terhadap pendalaman pasar keuangan di Indonesia, yang memungkinkan terciptanya variasi produk investasi yang lebih beragam.

"Kegiatan ini tentunya akan meningkatkan pendalaman pasar keuangan di Indonesia dengan semakin meningkatkan variasi produk yang ditawarkan sebagai sarana investasi," jelasnya.

Lebih dari sekadar diversifikasi produk perbankan, kehadiran usaha bulion juga berpotensi untuk meningkatkan peranan perbankan dalam mendukung pengembangan sektor industri pengolahan emas dan turunannya. Dengan memfasilitasi ekosistem emas yang lebih terintegrasi, usaha ini dapat menciptakan rantai pasok yang lebih efisien, dari hulu hingga hilir, dalam memenuhi kebutuhan berbasis emas.

2 dari 4 halaman

Bank Emas Meluncur 2025, Apa Saja Manfaatnya?

Sebelumnya, Ekonom sekaligus Direktur Ekonomi CELIOS, Nailul Huda, memberikan pandangannya terkait rencana peluncuran bullion bank atau bank emas yang direncanakan akan beroperasi pada tahun 2025.

Menurut Huda, emas akan tetap menjadi pilihan utama sebagai instrumen investasi yang aman (safe haven), terutama bagi investor yang menghindari risiko.

Lantaran harga emas mengalami kenaikan yang signifikan setiap tahunnya, dengan angka peningkatan mencapai 10-20 persen. Angka tersebut terbilang besar jika dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya seperti saham atau obligasi. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan terhadap emas sebagai investasi yang aman semakin meningkat.

"Harga emas secara tahunan naik cukup pesat. Kenaikan bisa 10-20 persen per tahunnya. Angka yang cukup besar dibandingkan dengan instrumen lainnya seperti saham atau obligasi. Semakin hari, orang juga akan memilih investasi emas yang memberikan keamanan mengenai harga," kata Nailul Huda kepada Liputan6.com, Selasa (31/12/2024).

Terkait dengan konsep bullion bank, Huda mengungkapkan bahwa fungsi pegadaian akan bertransformasi. Pegadaian yang sebelumnya lebih fokus pada pembiayaan jangka pendek, diharapkan akan beralih menjadi lembaga yang lebih terfokus pada investasi emas.

Pegadaian bisa menjadi salah satu pemain utama dalam ekosistem bullion bank, mengingat banyak peminjam yang melakukan transaksi menggunakan emas.

"Terkait dengan bank Bulllion, saya rasa fungsi pegadaian memang akan beralih dari pembiayaan jangka pendek menjadi investasi emas. Pegadaian bisa menjadi bullion bank atau bank khusus emas karena karakteristik peminjam-nya pun banyak bertransaksi menggunakan emas," ujarnya.

 

3 dari 4 halaman

Pengelolaan

Namun, Huda menekankan pentingnya pengelolaan yang baik terhadap emas-emas yang berada di bawah pengawasan lembaga tersebut. Sebab, bullion bank bukan hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan atau tempat pembelian emas, tetapi juga akan mengelola berbagai produk emas.

Peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di sektor ini sangat dibutuhkan agar dampak positif dari kehadiran bullion bank dapat terasa secara maksimal bagi perekonomian Indonesia.

Huda berharap, kehadiran bullion bank akan memperkuat ekosistem pengelolaan emas di Indonesia. Indonesia sendiri sudah memiliki smelter emas, serta BUMN yang terlibat dalam industri ini. Oleh karena itu, kehadiran bullion bank diharapkan bisa melengkapi dan memperkuat ekosistem yang sudah ada, menciptakan nilai tambah bagi perekonomian nasional.

 

4 dari 4 halaman

Langkah Strategis

Dengan langkah strategis ini, Huda yakin bahwa Indonesia akan memiliki ekosistem pengelolaan emas yang kuat, yang dapat membawa keuntungan jangka panjang baik bagi masyarakat maupun perekonomian Indonesia secara keseluruhan.

"Harapannya adalah Indonesia mempunyai ekosistem pengelolaan emas yang kuat. Kita tahu sudah ada smelter untuk emas, BUMN-nya pun ada, bullion bank melengkapi ekosistem tersebut," pungkasnya.

Video Terkini