Sukses

Cuaca Paling Banyak Jadi Penyebab Delay di Musim Nataru 2024/2025

InJourney Airports mencatat sebanyak 50 persen kondisi cuaca mendominasi faktor tidak terduga dalam layanan penerbangan di 37 bandara di periode natal dan tahun baru (Nataru) 2024/2025.

Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura Indonesia (API) atau InJourney Airports mencatat, adanya sebanyak 50 persen kondisi cuaca mendominasi faktor tidak terduga dalam layanan penerbangan di 37 bandara di periode natal dan tahun baru (Nataru) 2024/2025.

Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi menjelaskan, terdapat lebih dari 50 persen faktor cuaca buruk yang masuk dalam kategori tidak terduga pada layanan penerbangan di 37 bandar udara. Termasuk karena bencana alam yang menyebabkan terjadinya delay hingga pembatalan penerbangan.

"Faktor penerbangan lebih ke cuaca bukan faktor yang disebabkan oleh bandara, bahkan yang disebabkan oleh airlines (maskapai) juga tidak terlalu besar, hanya sekitar 27 persen," katanya.

Faktor cuaca dalam layanan penerbangan terdata lebih banyak di wilayah timur Indonesia yang berakibat adanya keterlambatan penerbangan pesawat.

"Terutama wilayah timur, efeknya ada delay (keterlambatan) dan sebagainya, tapi kita sudah terapkan delay manajemen. Jadi, kita tidak hanya siap pada saat kondisi normal, tapi saat kondisi inregulated pun kita siap," katanya.

Meski demikian, pada periode natal dan tahun baru 2024-2025, pergerakan di 37 bandara juga tercatat mengalami peningkatan. Secara nasional, peningkatan terjadi 10 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023.

"Secara nasional dibandingkan dengan tahun lalu itu peningkatannya sekitar 10 persen, artinya jumlah traffic yang kita layani sudah lebih tinggi 10 persen dari tahun lalu. Tapi, ini masih bergerak, karena angkutan Nataru masih terus berlangsung hingga 5 Januari 2025," ungkapnya.

 

2 dari 3 halaman

9,27 Juta Penumpang Pesawat Bakal Penuhi 37 Bandara selama Nataru

Sebelumnya, PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) prediksi, jumlah pergerakan penumpang pesawat di 37 bandara InJourney Airports secara kumulatif mencapai 9,27 juta orang, pada periode angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.

Jumlah itu naik sekitar 6 persen dibandingkan dengan angkutan Nataru 2023/2024, yang sebanyak 8,71 juta orang penumpang. 

"Peningkatan jumlah penumpang pada angkutan Nataru 2024/2025 antara lain didorong terus tumbuhnya permintaan perjalanan udara pasca-pandemi, dan program pemerintah dalam menurunkan harga tiket pesawat yang didukung seluruh ekosistem aviasi," ujar Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi, Kamis (19/12/2024).

Dua bandara InJourney Airports tersibuk pada Nataru ini adalah Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, dengan perkiraan jumlah penumpang mencapai 3,05 juta, atau naik sekitar 7 persen dari sebelumnya 2,85 juta penumpang. Kemudian, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dengan 1,39 juta penumpang atau naik sekitar 7 persen dari sebelumnya 1,27 juta penumpang. 

Faik Fahmi menuturkan, di tengah tingginya lalu lintas penerbangan pada akhir tahun ini, prioritas InJourney Airports tetap kelancaran operasional bandara. Termasuk aspek keamanan, keselamatan, pelayanan dan kesehatan. 

 

3 dari 3 halaman

Posko Angkutan Udara

Sejalan dengan ini, InJourney Airports membuka Posko Angkutan Udara Nataru 2024/2025 sebagai wadah koordinasi di antara ekosistem aviasi di bandara. 

"Seluruh bandara InJourney Airports membuka Posko Nataru 2024/2025 mulai 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025 atau selama 19 hari. Posko menjadi wadah bagi seluruh stakeholder, antara lain Kantor Otoritas Bandara, InJourney Airports sebagai operator bandara, maskapai penerbangan, ground handling, TNI, Polri, BMKG, AirNav Indonesia, KKP Kementerian Kesehatan," bebernya. 

Di samping pelayanan, InJourney Airports juga berkomitmen menjaga kelancaran operasional bandara di periode sibuk akhir tahun ini. 

Direktur Operasional InJourney Airports Wendo Asrul Rose mengatakan, rencana operasi telah disiapkan agar bandara dapat mengakomodir tingginya permintaan penerbangan pada akhir tahun. 

Video Terkini