Sukses

Indonesia Bisa Jadi Negara Maju 2045 Ditopang Investasi dan Hilirisasi

Salah satu kunci dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional yakni dengan menggenjot investasi dan hilirisasi di Tanah Air.

Liputan6.com, Jakarta - Target pemerintah Presiden Prabowo Subianto mengerek pertumbuhan ekonomi 8 persen disebut bukan isapan jempol semata. Target itu jadi salah satu pijakan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju pada 2045.

Salah satu kunci dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional yakni dengan menggenjot investasi dan hilirisasi di Tanah Air. Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melirik peluang besar itu.

Direktur Deregulasi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Dendy Apriandi menuturkan angka 8 persen harus dicapai hingga 2029. Bahkan, target ini sudah dicanangkan langsung Presiden Prabowo berdasarkan kajian yang matang. 

"Angka 8 persen yang dicanangkan bapak Presiden Prabowo itu bukan angka kaleng-kaleng, bukan angka yang tiba-tiba muncul, tapi artinya itu adalah angka yang cukup ambisius, tapi is a must kita harus raih," ungkap Dendy dalam diskusi bertajuk Investasi dan Hilirisasi sebagai Kunci Pertumbuhan Ekonomi Nasional, di Jakarta, Senin (23/12/2024).

Dia mengatakan, investasi lewat hilirisasi merupakan salah satu peluang besarnya. Apalagi, kontribusi kedua bagian ini mencapai 32 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Investasi sudah disadari penting untuk menopang ekonomi sejak periode pertama pemerintahan Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi).

Di mana pemerintahan sebelumnya telah menerapkan fondasi agar pertumbuhan ekonomi nasional ke depannya dalam menghadapi berbagai tantangan.

Seperti pandemi Covid-19, perang dagang Amerika Serikat dan China, perang antara Rusia-Ukraina dan sebagainya.  "Itu kita tetap bisa tumbuh positif bahkan tetap di atas 5 persen, angka tidak ideal tapi itu adalah fondasi menuju angka 8 persen tadi," jelasnya.

Dendy juga mencatat, setidaknya ada peningkatan sekitar Rp 300 triliun-Rp 400 triliun per tahun dari target investasi yang masuk ke Indonesia. Peningkatan itu harus dicapai setiap rahun sejak 2025 hingga 2029.

 

2 dari 3 halaman

Pengusaha Lirik Peluang

Ketua Komite Tambang dan Mineral Bidang ESDM DPN Apindo, Hendra Sinadia menyadari pentingnya investasi tadi. Menurut dia, Indonesia punya modal besar untuk menarik investasi di sektor hilirisasi tadi.

"Indonesia kalau kita lihat di peta investasi pertambangan dunia itu kalau prospek geologinya itu salah satu yang terbaik di dunia, ini menurut banyak CEO-CEO tambang, Indonesia paling bagus salah satunya, kita memiliki hampir semuanya," terangnya.

Dia mencatat, dari total investasi yang terealisasi pada 2023, lebih dari 24 persennya disumbang oleh hilirisasi. Dilihat lebih jauh, hilirisasi mineral dan batu bara mengambil porsi sekitar 60 persen.

"Kalau kita breakdown lagi dari hilirisasi minerba itu 60-70 persen disumbangkan oleh nikel. Nah tadi, hilirisasi punya peran penting dari total investasi kita dan dari semua total hilirisasi itu sebagian besar ditopang hilirisasi minerba," ujar Hendra.

 

3 dari 3 halaman

Bukti Hilirisasi Kerek Ekonomi

Pakar ekonomi turut menyadari pentingnya investasi dan hilirisasi untuk menjadi motor penggerak ekonomi nasional. Konsultan Senior Lembaga Management FEB UI, Toto Pranoto membeberkan peluangnya.

Berkaca pada pertumbuhan ekonomi nasional beberapa tahun terakhir, Toto menilai target 8 persen bukan hal mustahil. Namun, investasi disadari sebagai salah satu peluangnya.

"Tentu saya kira pertumbuhan ekonomi ini tidak hanya didorong oleh kemampuan finansial domestik saja atau APBN saja misalnya, tapi tentu juga stimulasi dari external financing yang memungkinkan itu bisa masuk," urainya.

Hilirisasi tambang disebut-sebut bisa jadi tumpuan. Dia merujuk pada kemampuan pertumbuhan ekonomi nasional yang bertahan di atas 5 persen dalam 3 tahun terakhir.

Toto mencontohkan dampak positif hilirisasi nikel yang mampu mengerek nilai ekspor. Adapun nilai ekspor bijih nikel dan turunannya pada 2013 hanya mencapai USD 5,4 miliar. Kemudian, melalui kebijakan hilirisasi, nilai ekspor turunan nikel tahun 2022 mencapai USD 35,6 miliar atau 6,6 kali lipat lebih tinggi.

"Artinya apa? Artinya proses hilirisasi itu mampu meningkatkan value dari komoditas yang kita punya," tegas dia.

 

Video Terkini