Liputan6.com, Jakarta Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani mengincar investasi sebesar Rp13.528 triliun hingga 2029 mendatang guna mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen. Ia pun menyebut, investasi ditargetkan tumbuh rata-rata 16,75 persen per tahun guna mendukung transformasi ekonomi nasional.
Baca Juga
Program Cek Kesehatan Gratis 2025, Upaya Presiden Prabowo untuk Sehatkan Bangsa dan Selamatkan Nyawa
Wamenaker Noel Audiensi dengan Serikat Pekerja Pengemudi Online yang Lakukan AKSI 1812
Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Paparkan Potensi Investor Malaysia, Singapura, dan Australia untuk Berinvestasi di Indonesia
“Angka ini mencerminkan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memastikan realisasi target yang telah ditetapkan dan dengan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat, daerah, serta sektor swasta, Indonesia optimistis dapat mencapai transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Advertisement
Di sisi lain, Rosan membeberkan, hingga Januari-September 2024, pencapaian investasi Indonesia mencapai 76,45 persen atau kurang lebih Rp1.261,43 triliun (dari target investasi tahun 2024 senilai Rp 1.650 triliun) dan kontribusi luar Jawa kurang lebih 50,34 persen.
Rosan turut mengungkapkan, untuk keluar dari jebakan middle-income trap, pemerintah memperkuat peran Kementerian Investasi melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 184 Tahun 2024 tentang Kementerian Investasi dan Hilirisasi.
“Dengan mandat baru yang mencakup hilirisasi, kementerian ini diharapkan dapat mengoordinasikan hilirisasi investasi strategis untuk mempercepat transformasi ekonomi dan meningkatkan daya saing global,” ungkapnya.
“Hilirisasi menjadi pondasi transformasi ekonomi dan hilirisasi tidak hanya meningkatkan nilai tambah tetapi juga membangun daya saing dan kemandirian ekonomi nasional,” jelas Rosan.
Susun Peta Jalan Hilirisasi
Dalam mendukung hilirisasi, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM telah menyusun Peta Jalan Hilirisasi Investasi Strategis yang menjadi sebuah panduan komprehensif. Hal itu dirancang untuk mengakselerasi transformasi struktural Indonesia dari sekadar pengekspor bahan mentah menjadi pemain utama dalam rantai pasok global.
Rosan mengatakan, dokumen itu mencakup 28 komoditas strategis dari delapan sektor utama seperti mineral, batu bara, minyak bumi, gas bumi, perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan.
“Peta Jalan ini ditargetkan menarik investasi senilai USD618 miliar hingga 2040, meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar USD235,9 miliar, menciptakan lebih dari 3 juta lapangan kerja baru, dan mendorong nilai ekspor hingga USD857,9 miliar,” katanya.
(*)
Advertisement