Sukses

Susul Pertamina, Harga BBM di SPBU Shell Naik pada 1 Januari 2025

Harga BBM Shell hari ini kembali naik pada 1 Januari 2025. Kenaikan harga BBM ini terjadi pada seluruh produk BBM Shell Indonesia. Kenaikan harga BBM terjadi pada jenis BBM Shell V-Power, Shell V-Power Diesel hingga Shell Diesel Extra dan Shell V-Power Nitro+, termasuk harga BBM Shell Super.

Liputan6.com, Jakarta Harga BBM Shell hari ini kembali naik pada 1 Januari 2025. Kenaikan harga BBM Shell pada Rabu 1 Januari 2025 terjadi usai naik pada Desember 2024 lalu.

Kenaikan harga BBM Shell hari ini terjadi pada seluruh produk BBM Shell Indonesia. Kenaikan harga BBM terjadi pada jenis BBM Shell V-Power, Shell V-Power Diesel hingga Shell Diesel Extra dan Shell V-Power Nitro+, termasuk harga BBM Shell Super.

Mengutip laman resmi Shell Indonesia, Rabu (1/1/2025), harga BBM jenis Shell Super dibanderol Rp 12.930 per liter dari sebelumnya 12.290 per liter.

Sedangkan produk BBM Shell V-Power (RON 95) naik, dari sebelumnya dibanderol Rp 13.340 per liter menjadi Rp 13.650 per liter

Sementara harga BBM jenis Shell V-Power Diesel (CN 51) juga naik, dari sebelumnya dijual Rp 13.900 per liter menjadi Rp 14.150 per liter.

Hal yang sama, Shell Diesel Extra yang punya campuran 30 persen kandungan bahan bakar nabati naik, dari sebelumnya Rp 13.610 per liter menjadi Rp 13.850 per liter.

Harga BBM jenis Shell V-Power Nitro+ turut naik dari sebelumnya dijual Rp 13.570 per liter menjadi Rp 13.850 per liter.

Daftar Harga BBM Shell 1 Januari 2025

Berikut daftar lengkap harga BBM Shell Indonesia per 1 Januari 2025:

  • Shell Super: Rp 12.930 per liter (Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur)
  • Shell V-Power: Rp 13.650 per liter (Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur)
  • Shell V-Power Diesel: Rp 14.150 per liter (Jakarta, Banten, Jawa Barat)
  • Shell Diesel Extra: Rp 13.850 per liter (Jawa Timur)
  • Shell V-Power Nitro+: Rp 13.850 per liter (Jakarta, Banten, Jawa Barat)
2 dari 4 halaman

Penjelasan Shell soal Kabar Tutup SPBU di Indonesia

Sebelumnya, pihak manajemen Shell Indonesia menepis isu bahwa perusahaan migas raksasa tersebut bakal mengakhiri bisnis ritel dan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) miliknya di Indonesia.

"Shell Indonesia menginformasikan bahwa informasi yang beredar terkait rencana Shell untuk menutup seluruh SPBU di Indonesia adalah tidak benar," tegas Vice President Corporate Relations Shell Indonesia, Susi Hutapea dalam pesan tertulis yang diterima Liputan6.com, dikutip Senin (25/11/2024).

Kendati begitu, Susi mengatakan, pihaknya tidak dapat berkomentar atas spekulasi yang terjadi di pasar soal penutupan SPBU Shell Indonesia. Namun, perusahaan yang bermarkas di Inggris ini tetap berkomitmen untuk mendistribusikan BBM kepada pelanggannya.

"Shell Indonesia tetap berfokus pada kegiatan operasi SPBU untuk para pelanggan kami," kata Susi.

Isu Shell Indonesia bakal menyudahi bisnis hilirnya di Indonesia memang cukup mengejutkan. Pasalnya, perusahaan yang awalnya bermarkas di Den Haag Belanda ini merupakan salah satu raksasa migas dunia.

Dirangkum dari berbagai sumber, Shell plc atau lebih dikenal sebagai Shell merupakan sebuah perusahaan minyak dan gas perusahaan multinasional Britania Raya. Shell terbentuk karena bergabungnya Royal Dutch Petroleum dan Shell Transport & Trading.

 

3 dari 4 halaman

Pemindahan Kantor Pusat

Sejak 2022, Shell memindahkan kantor pusatnya dari Den Haag, Belanda ke berpusat London, Inggris. Dengan ini, nama perusahaan resmi berubah dari Royal Dutch Shell menjadi Shell PLC.

Jika dilihat dari pendapatannya, Shell merupakan salah satu dari enam perusahaan minyak dan gas terbesar di dunia. Mereka pun diklaim sebagai perusahaan migas terbesar ketujuh di dunia.

Fakta lainnya, Shell menjadi salah satu perusahaan paling berharga di dunia. Pada 2013, Shell juga berhasil memuncaki daftar Fortune 500. Saat itu, pendapatan Shell bahkan setara dengan 84 persen PDB Belanda. Dengan kinerja positif tersebut, Shell resmi menjadi perusahaan minyak terbesar kedua di dunia pada 2016 lalu.

4 dari 4 halaman

Menteri ESDM Beri Kepastian

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menanggapi isu yang menyebutkan bahwa Shell Indonesia berencana menutup seluruh jaringan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Tanah Air.

Bahlil memastikan bahwa hingga saat ini belum ada informasi resmi terkait rencana tersebut. Ia menyebut kabar ini kemungkinan hanya spekulasi.

"Saya belum dengar soal itu. Belum ada pembahasan terkait penutupan SPBU Shell di Indonesia," kata Bahlil saat ditemui di Balai Kartini, Jakarta, Senin (25/11/2024).

Menteri Bahlil menambahkan bahwa bisnis Shell Indonesia diperkirakan masih dalam kondisi stabil. "Kabar burunglah, InsyaAllah semuanya baik-baik saja," ujarnya.

Isu Penutupan SPBU Shell dan Persaingan Bisnis BBM

Kabar mengenai penutupan jaringan SPBU Shell sebelumnya mencuat dari pernyataan Ketua Komite Investasi Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Aspermigas), Moshe Rizal. Menurutnya, Shell menghadapi tantangan berat akibat dominasi pasar oleh Pertamina.

"Mayoritas pasar SPBU dikuasai Pertamina. Saya tidak heran kalau Shell kesulitan berkembang. Kompetisi di sini sangat berat," ujar Moshe.

Ia juga mengungkapkan bahwa secara global, Shell tampaknya sedang mengalihkan fokus bisnisnya dari sektor hilir, seperti distribusi bahan bakar, ke sektor hulu.

 

Video Terkini