Sukses

Kapan Pembangunan Bandara Baru Bali Dimulai? Ini Bocoran Menko AHY

Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merespon pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir mengusulkan bandara baru di Bali mulai dibangun pada 2027.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merespon pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir mengusulkan bandara baru di Bali mulai dibangun pada 2027.

Menurut AHY, proses pengembangan bandara baru ini merupakan bagian dari studi bersama antara pemerintah dan pihak-pihak terkait, termasuk Menteri BUMN dan jajarannya. Dengan semangat yang sama, pemerintah berkomitmen untuk menciptakan pengalaman yang lebih baik bagi wisatawan, sekaligus mendorong aktivitas ekonomi dan pariwisata di Bali.

"Ya, terkait dengan itu Saya rasa ini juga menjadi bagian dari proses studi bersama-sama Saya akan berbicara dengan Pak Menteri BUMN dan jajarannya Karena semangat kita sama sebetulnya, bagaimana membuat masyarakat domestik, masyarakat kita termasuk wisatawan itu semakin nyaman datang maupun melakukan berbagai aktivitas ekonomi dan pariwisata di Bali," kata AHY saat melakukan peninjauan ke Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, ditulis Kamis (2/1/2025).

AHY juga menambahkan, Bali harus menjadi pilihan utama bagi wisatawan domestik dan internasional. Keberadaan bandara baru diharapkan mampu menjadi hub yang strategis, menghubungkan Bali dengan berbagai destinasi lainnya di Indonesia, serta meningkatkan daya tarik Bali sebagai destinasi pariwisata global.

Dengan perencanaan yang matang dan sinergi antara berbagai pihak, proyek bandara baru Bali ini diharapkan dapat mewujudkan visi untuk meningkatkan kenyamanan serta memperkuat sektor ekonomi dan pariwisata Bali dalam beberapa tahun mendatang.

"Sebagai hub yang juga menarik. karena sekali lagi ini adalah pilihan semua punya pilihan dan Bali harus menjadi pilihan yang baik buat semua," pungkasnya.

2 dari 3 halaman

Pemerintah Masih Kaji Proyek Bandara Bali Utara

Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkapkan bahwa proyek pembangunan Bandara Bali Utara masih dalam tahap kajian yang mendalam oleh pemerintah.

Proyek ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan konektivitas di Bali, mengingat pertumbuhan jumlah wisatawan dan kebutuhan infrastruktur yang terus berkembang.

Menurut AHY, meskipun ide pembangunan bandara di Bali Utara telah lama dibicarakan, pemerintah masih melakukan studi untuk memastikan kelayakannya.

"Ya kita akan terus lakukan studinya, Saya juga beberapa saat yang lalu mendapatkan arahan dari Pak Presiden Prabowo Sudianto Untuk benar-benar dipelajari dengan baik," kata AHY saat melakukan peninjauan ke Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Selasa, (31/12/2024).

Penekanan pada studi yang matang menjadi penting mengingat faktor supply dan demand yang perlu dipertimbangkan secara cermat. Selain itu, Menteri AHY juga menyoroti pentingnya melakukan proyeksi jangka panjang terhadap kapasitas Bandara Ngurah Rai yang kini menjadi satu-satunya bandara utama di Bali.

Proyeksi tersebut meliputi kebutuhan transportasi udara dalam kurun waktu satu tahun, lima tahun, hingga sepuluh tahun ke depan, bahkan sampai tahun 2045. Rencana jangka panjang ini bertujuan untuk mengakomodasi peningkatan kebutuhan penguatan konektivitas, tidak hanya untuk Bali, tetapi juga bagi pengembangan ekonomi di wilayah sekitar.

"Dihadapkan dengan berbagai faktor sekali lagi ada supply dan demand, kita lihat kapasitas Ngurah Rai seperti apa dan proyeksinya kan harus ada proyeksi setahun ke depan, lima tahun, sepuluh tahun, sampai 2045 bahkan kita bikin rencana jangka panjang yang juga mengakomodasi kebutuhan dari penguatan konektivitas dan termasuk Bali," ujarnya.

 

3 dari 3 halaman

Pusat Pariwisata

AHY mengakui bahwa Bali selatan, yang selama ini menjadi pusat pariwisata dan aktivitas ekonomi, kini menghadapi masalah beban infrastruktur yang cukup berat. Ia mengungkapkan bahwa pengembangan Bandara Bali Utara menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi beban tersebut.

"Ada atensi khusus memang Bali ini apakah sudah terlalu berat beban yang ditanggung di wilayah selatan Bali, bagaimana kalau dikembangkan di Utara, tapi saya tidak ingin buru-buru Saya hanya menyampaikan pada kesempatan ini sedang kami telah dengan baik studinya terus dijalankan Dan ini melibatkan semua stakeholders," ujarnya.

Pemerintah pusat, lanjutnya, harus mendengarkan masukan dari pemerintah daerah dan semua pihak terkait untuk memastikan keberlanjutan dan kesuksesan proyek ini. Oleh karena itu, studi yang dilakukan bukan hanya menyangkut aspek teknis dan finansial, tetapi juga mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan yang mungkin timbul.

Video Terkini