Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) mencatat, hingga Selasa (31/12/2024), volume pengguna KRL Commuter Line pada masa Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 mencapai 1.276.209 orang, atau sekitar 1,2 juta.
Catatan ini melampaui torehan periode Nataru 2023/2024 yang mencatat 985.136 orang penumpang. Sekaligus, melewati proyeksi awal yang hanya sampai 1.161.959 orang penumpang.
Baca Juga
Bahkan di hari pertama 2025 pada Rabu (1/1/2025) kemarin hingga pukul 13.30 WIB, KRL Jabodetabek sendiri terutama di Stasiun Manggarai saja sudah mencatat volume transit mencapai 67.723 orang. Disusul Stasiun Tanahabang (41.407 orang), Stasiun Duri (23.275 orang), dan Kampung Bandan (16.327 orang).
Advertisement
'Torehan ini tentu saja kami sambut dengan positif, karena tren ini menunjukkan semakin tinggi kepercayaan masyarakat terhadap KAI Commuter. Sekaligus menampilkan antusiasme masyarakat terhadap transportasi publik, terutama Commuter Line," ujar VP Corporate Communication KAI Commuter Joni Martinus, Kamis (2/1/2025).
Jabodetabek
Terutama di Jabodetabek sepanjang masa Nataru yang masih berlangsung, per akhir Desember 2024, mencatat 1.108.653 pengguna. Menyalip catatan Nataru 2023/2024 yang menyentuh angka 823.004. Sekaligus, lebih tinggi dari proyeksi 2024/2025 yang berada di angka 1.001.681 pengguna.
"Peningkatan ini sendiri tidak hanya di Jabodetabek, di Wilayah II Bandung pun mencatatkan volume pengguna hingga 66 ribu, atau di posisi kedua dari sisi jumlah setelah Jabodetabek," sambung Joni.
Surabaya
Catatan lain, di area Surabaya operasional KRL Commuter Line menorehkan angka 51.021 orang pengguna. Kemudian wilayah Yogyakarta, yang mencatat pengguna KRL Commuter Line mencapai 25.615 orang, diikuti torehan Prameks yang mencapai 3.238 orang.
Tak ketinggalan KRL Commuter Line Basoetta pun membukukan angka pengguna sampai 6.416 orang. Diikuti kinerja volume penumpang khusus wilayah Merak yang mencapai 15.266 orang, atau melebihi angka proyeksi yang berada di angka 11.515 orang.
"Secara garis besar, kinerja Commuter Line dari sisi volume penumpang ini sama-sama menampilkan andil KAI Commuter di ranah transportasi, dalam membantu mobilisasi dalam masa liburan masyarakat Nataru ini," pungkas Joni.
Penumpang KRL Bakal Tak Bisa Lagi Naik-Turun di Stasiun Karet, Ini Stasiun Penggantinya
Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana untuk menutup operasional Stasiun Karet, Jakarta, untuk naik turun penumpang moda KRL Jabodetabek. Informasi ini disampaikan langsung oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Erick menyebut, rencana penutupan Stasiun Karet untuk penumpang KRL bagian dari efisiensi pengembangan ekosistem tranportasi. Mengingat, telah terbangun Stasiun BNI City yang berdekatan dengan Stasiun Karet.
"Ini yang tadi dibilangkan bagaimana membangun ekosistem seperti tadi. Mungkin di Karet, ditutup. Ya sama lah kayak kita mengenalkan kereta api langsung dari Jakarta, Jogja, Jakarta Semarang kan itu salah satunya ada strateginya," ujar Erick kepada awak media di Stasiun BNI City, Jakarta, Rabu (1/1).
Direktur Pengembangan Usaha dan Kelembagaan PT KAI, Rudi As Aturridha menambahkan, rencana penutupan Stasiun Karet untuk naik turun penumpang gina mempercepat perjalanan KRL. Sebagai alternatif, nantinya penumpang KRL dapat naik turun dari Stasiun BNI City.
"Karet sebetulnya kita sudah berdekatan, jadi sudah enggak efektif. Untuk KRL, semuanya naik turunnya di sini," tegasnya.
Â
Advertisement
Finalisasi Gapeka
Namun, dia memastikan penutupan Stasiun Karet untuk naik turun penumpang tidak dilakukan dalam waktu dekat. Pihaknya akan terlebih dahulu menyesuaikan finalisasi Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) tahun 2025 dan menunggu persetujuan Kementerian Perhubungan.
"Nanti tunggu Gapeka 2025. Ini nanti lagi dimintakan persetujuan ke Kementerian," tandasnya.