Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta waktu tempuh kereta bandara dipangkas dari yang hampir 1 jam menjadi kurang dari 35 menit. Langkah ini guna meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan transportasi publik bagi penumpang Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Erick Thohir mengatakan, PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai pengelola kereta bandara dan holding BUMN aviasi dan pariwisata, InJourney, harus bersinergi untuk meningkatkan pelayanan kereta bandara sebagai moda transportasi yang efektif dan efisien menuju pusat kota Jakarta.
Baca Juga
"Tadi ada kesepakatan antara KAI dan InJourney Airports untuk memaksimalkan konektivitas dari terminal Bandara Internasional Soekarno-Hatta melalui kereta bandara,"Â kata Erick usai menjajal kereta bandara dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Stasiun BNI City, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (2/1/2025).
Advertisement
Harapannya, layanan ini bisa melayani 10 juta penumpang per tahun, atau sekitar 20 persen dari total penumpang bandara yang mencapai 56 juta per tahun," imbuh dia.
Erick menyampaikan layanan kereta bandara saat ini baru melayani sekitar 1,5 juta penumpang per tahun. Dengan peningkatan kapasitas ini, Erick berharap solusi tersebut tidak hanya mempermudah mobilitas penumpang pesawat tetapi juga membantu mengurangi kemacetan lalu lintas di area sekitar bandara dan jalan tol.
"Peningkatan ini akan berdampak besar. Selain memberikan kenyamanan bagi penumpang, beban trafik di sekitar bandara dan jalan tol yang selama ini sering macet total juga bisa berkurang," ucap Erick.
Â
Pangkas Waktu Tempuh
Dalam kunjungannya, Erick mencoba langsung kereta bandara dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Stasiun BNI Dukuh Atas, yang memakan waktu sekitar 50 menit. Dia meminta waktu tempuh tersebut dapat dipersingkat demi meningkatkan efisiensi layanan.
"Kita sedang berhitung apakah waktu tempuh bisa dipersingkat menjadi 40 menit atau bahkan 35 menit. Konektivitas antara bandara dan pusat kota harus benar-benar terintegrasi agar layanan ini menjadi pilihan utama masyarakat," ucap Erick.
Erick optimistis rencana ini dapat terealisasi dalam waktu enam bulan ke depan. Erick menilai hal ini bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas transportasi publik yang mendukung efisiensi dan kenyamanan penumpang.
"Saya rasa enam bulan cukup untuk merealisasikan rencana ini. Nanti, enam bulan lagi akan kita evaluasi dan tagih progresnya," kata Erick.
Advertisement
KA Bandara Segera Tersambung dengan LRT Jabodebek
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwagandhi, buka suara soal rencana pengintegrasian antara dua moda transportasi, yakni KA Bandara dan LRT Jabodebek.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kini tengah memetakan titik-titik mana saja yang bisa tersambung antar dua moda transportasi massal tersebut.
"Itu lagi kita kerjain, kalau misalnya ada titik yang bisa kita sambungkan itu akan kita lakukan. Kita lagi mengkaji kira-kira titik mana yang bisa kita sambung antara LRT sama kereta bandara," ujar Menhub saat ditemui di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Senin (9/12/2024).
Namun, Menhub Dudy belum bicara banyak kapan KA Bandara dan LRT Jabodebek ini bisa tersambung. Ia hanya berharap keduanya bisa segera terkoneksikan dalam waktu dekat.
"Saya harapkan dalam waktu dekat. Kita lagi usahakan. Maunya lebih cepat lebih baik," ucap dia.
Sebagai catatan, titik akhir LRT Jabodebek di Stasiun Dukuh Atas kini telah terhubung dengan jembatan penyeberangan multiguna dengan Stasiun KRL Sudirman.
Namun, jika penumpang LRT Jabodebek hendak berpindah menaiki KA Bandara, mereka harus berjalan sedikit keluar stasiun menuju Stasiun BNI City yang jadi salah satu titik stop KRL Jabodetabek dan KA Bandara.
Adapun informasi soal rencana pengintegrasian KA Bandara dan LRT Jabodebek ini awalnya disampaikan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir. Ia menilai, konektivitas masih menjadi tantangan yang perlu segera diatasi. Terutama untuk penumpang yang menggunakan KA Bandara menuju pusat kota DKI Jakarta.
"PR-nya adalah bagaimana memastikan konektivitas yang optimal, sehingga penumpang bisa langsung terhubung ke kota," ujar Erick Thohir di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten beberapa waktu lalu.
Â
Terhubung Stasiun Manggarai
Saat ini, KA Bandara hanya terhubung hingga Stasiun Manggarai, yang kemudian tersambung dengan layanan KRL Jabodetabek.
Namun, Erick menyebutkan bahwa Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memiliki rencana inovasi untuk mengembangkan konektivitas tersebut.
"Pak Menhub punya inovasi yang luar biasa. Beliau ingin menyambungkan kereta bandara dengan LRT. Bagaimana mekanismenya? Itu biar beliau yang umumkan," kata Erick.
Erick menekankan pentingnya kolaborasi antar-kementerian untuk memastikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
"Kalau semua kementerian bekerja kompak dan saling mendukung, pasti pelayanan kepada rakyat bisa maksimal. Kami di Kementerian BUMN selalu mengedepankan pendekatan yang ramah pasar," tegas Erick Thohir.
Advertisement