Liputan6.com, Jakarta Deputi Bidang Statistik dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini, menyampaikan inflasi tahunan Desember 2024 lebih tinggi dibanding bulan November 2024, tetapi lebih rendah dibandingkan Desember 2023.
"Tingkat inflasi tahun ke tahun adalah sebesar 1,57% atau terjadi peningkatan indeks harga konsumen dari 105,15 pada Desember 2023, menjadi 106,80 pada Desember 2024," kata Pudji Ismartini dalam konferensi pers pengumuman inflasi Desember 2024, Kamis (2/1/2025).
Berdasarkan kelompok pengeluarannya, inflasi tahunan utamanya didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi 1,90% dan andil terhadap inflasi 0,55%.
Baca Juga
"Komoditas dengan andil terbesar pada kelompok ini adalah sigaret kretek mesin dengan andil 0,13%, serta minyak goreng dengan andil sebesar 0,11%," ujarnya.
Advertisement
Selanjutnya, komoditas lain yang memberikan kontribusi cukup besar adalah beras, kopi bubuk, bawang merah, ikan segar, daging ayam ras, dan bawang putih.
Disisi lain, komoditas lain di luar makanan, minuman, dan tembakau yang juga memberikan andil inflasi cukup signifikan adalah emas perhiasan, dan nasi dengan lauk, dimana masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,35%, dan 0,06%.
Sementara itu, untuk kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok transportasi, dengan andil deflasi 0,04%. Deflasi tersebut didorong oleh deflasi tarif angkutan udara di Desember 2024.
Inflasi Tahunan Desember 2024
Lebih lanjut, inflasi tahunan Desember 2024 berdasarkan komponen, inflasi terjadi pada seluruh komponen. Komponen inti mengalami inflasi tahunan sebesar 2,26%, komponen ini memberikan andil inflasi 1,44% dan merupakan andil inflasi terbesar.
"Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi antara lain emas perhiasan, minyak goreng, kpi bubuk, nasi dengan lauk, dan biaya sewa rumah," ujarnya.
Komponen harga diatur Pemerintah mengalami inflasi tahunan sebesar 0,56%. Komponen ini memberikan andil inflasi 0,11%, dan komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah sigaret kretek mesin, sigaret kretek tangan, dan sigaret putih mesin.
Lalun, untuk komponen harga bergejolak mengalami inflasi 0,12% dengan andil inflasi 0,02%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi untuk komponen ini adalah beras, bawang merah, daging ayam ras, bawang putih, dan telur ayam ras.
BPS: Inflasi Desember 2024 Tercatat 0,44%
Sebelumnya, ,Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 0,44% secara bulanan pada Desember 2024. Kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 106,33% pada November 2024 menjadi 106,80% pada Desember 2024 menunjukkan adanya peningkatan harga barang dan jasa yang memengaruhi daya beli masyarakat.
"Pada Desember 2024 terjadi inflasi sebesar 0,44% secara bulanan atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen dari 106,33% pada November 2024 menjadi 106,80% pada Desember 2024," kata Deputi Bidang Statistik dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, dalam konferensi pers pengumuman inflasi Desember 2024, Kamis (2/1/2025).
Ia mengungkapkan, inflasi tahunan atau year-on-year (YoY), pada Desember 2024 tercatat sebesar 1,57%. Perbandingan antara Desember 2024 dan Desember 2023 menunjukkan tingkat inflasi yang stabil, dengan angka YoY dan year-to-date (YTD).Â
Ia menyebut inflasi bulanan pada Desember 2024 tercatat lebih tinggi dibandingkan inflasi November 2024 dan Desember 2023. Angka inflasi bulanan ini menunjukkan pergerakan harga yang lebih signifikan pada bulan Desember dibandingkan dua bulan sebelumnya.
"Inflasi bulanan pada Desember 2024 lebih tinggi dibandingkan inflasi November 2024 dan juga inflasi Desember 2023," ujar dia.
Adapun kelompok pengeluaran yang memberikan kontribusi terbesar terhadap inflasi Desember 2024 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Inflasi pada kelompok ini tercatat sebesar 1,33%, memberikan andil inflasi sebesar 0,38%. Komoditas yang mendominasi kenaikan harga di kelompok ini adalah telur ayam ras dan cabai merah, masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,06%.
Komoditas lainnya yang turut memberikan andil inflasi dalam kelompok ini adalah ikan segar, cabai rawit, bawang merah, dan minyak goreng, yang masing-masing memberikan andil sebesar 0,03%. Sementara itu, bawang putih, sawi hijau, daging ayam ras, dan beras turut berkontribusi dengan andil inflasi sebesar 0,01% per komoditas.
Inflasi Desember 2024 juga dipengaruhi oleh komponen harga yang berbeda. Komponen inti, yang mencerminkan kecenderungan inflasi jangka panjang tanpa faktor sementara, mengalami inflasi sebesar 0,17%. Komponen ini memberikan andil inflasi sebesar 0,11%, dengan komoditas yang dominan seperti minyak goreng, emas perhiasan, dan kopi bubuk.
Â
Advertisement
Komponen Harga yang Diatur Pemerintah
"Berikutnya adalah inflasi bulan ke bulan menurut komponen. Inflasi yang terjadi pada Desember 2024 sebesar 0,44% utamanya didorong oleh inflasi komponen bergejolak. Pertama untuk komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,17%. Komponen ini memberikan andil inflasi sebesar 0,11%," ujar dia.
Selain itu, komponen harga yang diatur oleh pemerintah tercatat mengalami inflasi sebesar 0,03%. Meskipun ada inflasi, kontribusinya terhadap total inflasi terbilang kecil dan tidak signifikan.
Selajutnya, komponen harga yang bergejolak (volatile food), yang cenderung dipengaruhi oleh faktor musiman dan cuaca, mengalami inflasi sebesar 2,04%. Komponen ini memberikan andil inflasi sebesar 0,33%. Beberapa komoditas yang mendominasi inflasi pada kelompok ini adalah telur ayam ras, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih.
Inflasi November 2024 Sentuh 0,30%, Ini Pendorongnya
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya kenaikan inflasi November 2024 menjadi sebesar 0,30 persen secara bulanan. Angka itu lebih besar dibanding inflasi bulanan pada Oktober 2024 sebesar 0,26 persen.Â
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, inflasi November 2024 terjadi karena adanya kenaikan indeks harga konsumen (IHK), dari 106,01 pada Oktober 2024 menjadi 106,3 pada November 2024.Â
"Secara year on year, terjadi inflasi sekitar 1,55 persen. Secara tahun kalender atau year to date terjadi inflasi sebesar 1,12 persen," ujar Amalia, Senin (2/12/2024).
Meskipun inflasi bulanan pada November 2024 ini lebih tinggi dibandingkan Oktober 2024, tetapi masih lebih rendah secara tahunan (year on year) jika dibandingkan pada November 2023.Â
Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar antara lain, makanan, minuman dan tembakau, dengan inflasi sebesar 0,78 persen dan memberikan andil inflasi sebesar 0,22 persen.Â
"Komoditas yang mendorong inflasi pada kelompok ini adalah bawang merah dan tomat, yang masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,10 persen," imbuh Amalia.
Sementara terdapat komoditas lain yang memberikan andil inflasi. Antara lain, emas perhiasan dengan andil 0,04 persen, dating ayan ras dan minyak goreng, dengan andil inflasi 0,03 persen.Â
"Bawang putih, ikan segar, sigaret kretek mesin, tarif angkutan udara, dan kopi bubuk memberikan andil inflasi masing-masing sebesar 0,01 persen," tutur Amalia.Â
Â
Advertisement