Sukses

Cek Strategi Bikin Resolusi Keuangan Tahun Baru yang Efektif

Tahun baru adalah waktu yang tepat untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan menetapkan resolusi baru.

Liputan6.com, Jakarta - Tahun baru sering kali menjadi momen refleksi dan perencanaan untuk masa depan, termasuk dalam hal keuangan. Mewujudkan resolusi keuangan yang efektif memerlukan perencanaan yang matang dan komitmen yang kuat.

Resolusi keuangan tidak hanya tentang menabung lebih banyak, tetapi juga mencakup aspek pengelolaan utang, investasi, dan pengeluaran yang bijaksana. Dengan memulai tahun dengan rencana keuangan yang jelas, Anda dapat mencapai stabilitas finansial dan mewujudkan impian jangka panjang. Demikian mengutip dari berbagai sumber, Kamis (2/1/2025).

Evaluasi Kondisi Keuangan

Langkah pertama dalam membuat resolusi keuangan adalah mengevaluasi kondisi keuangan saat ini. Mulailah dengan meninjau semua sumber pendapatan dan pengeluaran Anda selama beberapa bulan terakhir. Identifikasi pola pengeluaran yang tidak perlu dan lihat di mana Anda bisa mengurangi biaya.

Dengan memahami situasi keuangan Anda, Anda dapat menetapkan tujuan yang realistis dan dapat dicapai. Misalnya, jika Anda memiliki utang kartu kredit, salah satu resolusi Anda mungkin adalah melunasi utang tersebut dalam jangka waktu tertentu.

Tetapkan Tujuan Keuangan

Setelah mengevaluasi kondisi keuangan, langkah berikutnya adalah menetapkan tujuan keuangan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu (SMART). Misalnya, daripada hanya berkomitmen untuk menabung lebih banyak, tentukan jumlah spesifik yang ingin Anda tabung setiap bulan dan untuk tujuan apa.

Mungkin Anda ingin menabung untuk dana darurat atau merencanakan liburan keluarga. Dengan memiliki tujuan yang jelas, Anda dapat lebih mudah memotivasi diri dan melacak kemajuan Anda sepanjang tahun.

Selain menabung, pertimbangkan juga untuk mengalokasikan sebagian dana untuk investasi. Investasi dapat menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan kekayaan dalam jangka panjang. Pelajari berbagai opsi investasi yang sesuai dengan profil risiko Anda, antara lain saham, reksa dana, atau properti.

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli keuangan jika Anda merasa perlu. Dengan mulai berinvestasi, Anda tidak hanya mengamankan masa depan finansial Anda, tetapi juga memberi peluang uang untuk berkembang lebih cepat dibandingkan hanya disimpan di tabungan.

2 dari 5 halaman

Sesuaikan Rencana Keuangan

Terakhir, tetap fleksibel dan siap untuk menyesuaikan rencana keuangan Anda sesuai dengan perubahan yang terjadi dalam hidup. Kehidupan sering kali tidak dapat diprediksi, dan Anda mungkin perlu menyesuaikan resolusi keuangan Anda seiring waktu.

Jadikan evaluasi keuangan sebagai kebiasaan bulanan untuk memastikan Anda tetap berada di jalur yang benar. Dengan disiplin dan komitmen, resolusi keuangan tahun baru Anda dapat terwujud dan membawa Anda lebih dekat ke tujuan keuangan yang diimpikan.

 

3 dari 5 halaman

Resolusi Tahun Baru, Menghidupkan Kembali Inspirasi yang Hilang Kena Mental Block

Sebelumnya, mental block secara sederhana merupakan kondisi di mana otak menolak untuk memproses pikiran atau ingatan tertentu. Hal itu mengakibatkan kesulitan dalam berpikir, mengingat, atau berkonsentrasi. Kondisi ini dapat menekan kreativitas, motivasi, dan produktivitas seseorang.

Melansir berbagai sumber, beberapa faktor yang dapat menyebabkan mental block meliputi faktor psikologis seperti kecemasan, kelelahan mental, stres, kurangnya motivasi, trauma masa lalu.

Lalu faktor kognitif, seperti kebuntuan dalam berpikir kreatif, pola pikir negatif, kesulitan memecahkan masalah, perfeksionisme, kurangnya kepercayaan diri, hingga ketidakmampuan untuk membuat keputusan. Tak kalah penting, faktor fisik juga bisa menyebabkan mental blocking, di mana seseorang merasakan kelelahan, kurang tidur, dan nutrisi yang buruk.

Seorang pelaku dunia kreatif dengan nama panggung The Parkodi, mengamini bahwa mental blocking cukup mengganggu produktivitasnya dalam berkarya.

The Parkodi merupakan seorang desainer grafis purna waktu di salah satu media daring di Jakarta. Dia juga merangkap disc jockey (DJ) paruh waktu dan seorang seniman.

"Kehabisan ide, tentu saja kerap terjadi!" kata Parkodi sambil Terkekeh. "Rasanya ingin meledak. Sedikit pusing dan rungsing. Tapi sebagai tukang sambat profesional, saya tetap akan menyelesaikan pekerjaan saya walau sambil ngedumel karena mentok ide," imbuhnya, Sabtu (21/12/2024).

 

4 dari 5 halaman

Perbedaan Signifikan

Menurut Parkodi, terdapat perbedaan signifikan antara karya yang dia hasilkan sebagai profesional dan sebagai proyek pribadi. Dalam hal desain grafis dan kesenian untuk konteks proyek pribadi, Parkodi mengaku lebih mementingkan ego, innerchild dan insting. "Berbanding terbalik dengan pekerjaan profesional," sambung Parkodi.

Meski begitu, keduanya baik dalam ranah profesional maupun proyek pribadi, fase mental block pasti ada. Solusi instan untuk mengatasi kebuntuan itu, Parkodi memilih untuk istirahat sejenak sambil mendengarkan musik. Kadang dia bersih-bersih atau membereskan perabotan di rumahnya untuk mengatasi kejenuhan.

Di sisi lain, Parkodi sadar tak banyak waktu yang bisa dimanfaatkan untuk rehat untuk menyambut ide paling cemerlang, khususnya yang berkaitan dengan profesional atau pekerjaan.

"So, take some gasoline, and may the bridges we burn light the way!" seru Parkodi.

5 dari 5 halaman

Kebutuhan Akan Ide

Senada, seorang pelaku dunia kreatif lainnya, Dewi mengatakan kebuntuan ide kerap menjadi momok. Berbeda dengan Parkodi, Dewi memiliki pekerjaan utama sebagai Social Media Specialist di salah satu perusahaan penyedia layanan pertukangan.

Di samping pekerjaan utamanya, Dewi menjajal peruntungan sebagai content creator affiliate. Pekerjaan ini memang tengah populer di kalangan milenial dan gen-Z.

Kegiatan tersebut memungkinkan seorang affiliator mendapat komisi dari penjualan produk yang dipromosikan melalui konten di sosial media.

Biasanya, content creator yang konsisten mengunggah konten pada rentang waktu tertentu, akan berpotensi mendapatkan view lebih banyak.

Sehingga produk yang ditawarkan juga mendapat lebih banyak atensi. Namun tak jarang Dewi menemui kebuntuan ide, yang mempengaruhi konsistensinya untuk mengunggah konten. Alhasil, sistem algoritma akan mengalami penyesuaian lagi.

"Jadi memang tantangannya di konsistensi. Sudah banyak terkuras untuk ide di kerjaan. Sementara sebagai konten kreator juga menuntut kreativitas. Kadang mau pecah rasanya kepala," kata Dwi.

 

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Terkini