Liputan6.com, Jakarta - Proses pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) masih terus berjalan. Dengan fokus utama menyelesaikan gedung eksekutif, yudikatif dan legislatif, agar pemindahan aparatur sipil negara (ASN) ke IKN bisa dimulai bertahap per 2025 ini.
Seperti diketahui, target pemindahan pemerintah dan aparatnya mundur dari rencana sebelumnya, pada 2024. Meskipun begitu, setidaknya ada dua gedung milik swasta yang telah rampung dan beroperasi sejak tahun lalu, yakni Swissotel Nusantara atau Hotel Nusantara, dan Rumah Sakit Hermina Nusantara.
Baca Juga
Keduanya merupakan dua proyek milik swasta yang masuk pada tahap awal pembangunan IKN pada 2023 silam. Adapun Hotel Nusantara jadi pionir pembangunan proyek swasta di IKN, dengan proses peletakan batu pertama (groundbreaking) pada September 2023 silam, disusul RS Hermina Nusantara pada bulan berikutnya.
Advertisement
Selain telah beroperasi penuh, General Manager Swissotel Nusantara Chrestian Pesik mengungkapkan, Hotel Nusantara terus berbenah untuk menyediakan fasilitas tambahan lain untuk para tamu.
"Secara menyeluruh hotel ini telah beroperasi. Kamar semua sudah dibuka, totalnya ada 191 kamar. Kemudian ada satu outlet dari mitra kita, namanya Nusa Restaurant. Kemudian nanti ada pool bar dengan spa, (rampung) akhir bulan atau kuartal pertama 2025," jelasnya saat Liputan6.com berkesempatan mengunjungi langsung Swissotel Nusantara di IKN, Kalimantan Timur, dikutip Kamis (2/1/2025).
Hotel Nusantara jadi bagian dari proyek kawasan terpadu besutan Konsorsium Nusantara pimpinan Agung Sedayu Group, yang telah dilakukan groundbreaking pada 21 September 2023, dan mulai beroperasi Agustus 2024.
Nilai investasi untuk kawasan terpadu itu mencapai Rp 20 triliun. Khusus Hotel Nusantara, itu dibangun dengan luas 20.164 meter persegi dan tinggi bangunan mencapai 43,10 meter. Gedungnya memiliki sembilan lantai dengan enam tipe kamar, yang totalnya berjumlah 191 unit.
Inisiasi pembangunannya dilakukan dalam groundbreaking tahap pertama pada September 2023, yang punya total nilai investasi Rp 23,1 triliun.
Selain Konsorsium Nusantara, investor lain yang masuk di tahap pertama pun terdiri dari RS Abdi Waluyo, PSSI, dan Yayasan Innonpark.
Â
RS Hermina Nusantara
Selain Swissotel Nusantara, RS Hermina Nusantara jadi fasilitas publik lain yang kini sudah tersedia di IKN. Proses groundbreaking-nya pun hanya berselang hari setelah Hotel Nusantara, yakni pada 1 November 2023.
Rumah sakit perdana di IKN milik PT Medikaloka Hermina Tbk ini dibangun dengan delapan lantai, di atas lahan seluas 20.718 meter persegi. Dengan modal investasi Rp 650 miliar, pembangunan RS Hermina Nusantara rampung dengan dilakukannya acara soft opening pada Agustus 2024 silam.
Direktur RS Hermina Nusantara Stefanus Doni mengutarakan, secara masterplan rumah sakit tersebut nantinya akan memiliki 200 tempat tidur untuk 8 lantai.
"Tapi itu melihat situasi perkembangan di IKN. Saat ini memang sampai lantai 6. Dan sekarang tempat tidur yang eksisting sekarang 50. Dan sekarang pengerjaan untuk menambah dari 50 menjadi 100 (tempat tidur). Januari (2025) akhir targetnya selesai," jelasnya beberapa waktu lalu.
Sebagai informasi, inisiasi pembangunan RS Hermina Nusantara dilakukan dalam groundbreaking tahap kedua di November 2023. Total investasi yang tertampung pada tahap itu senilai Rp 13,1 triliun. Dengan melibatkan 9 investor, mulai dari RS Hermina, Pakuwon Group, Jakarta Intercultural School (JIS), Mayapada Hospital, Astra Internasional, Kementerian Perhubungan, BPJS Ketenagakerjaan, Bank Indonesia, dan PLN.
Advertisement
Prabowo Targetkan Pindah pada 2028, IKN Tawarkan Investasi di 490 Bidang Tanah
Sebelumnya, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) terus membuka kesempatan bagi investor untuk terlibat dalam pembangunan IKN. Demi memuluskan target Presiden Prabowo Subianto, yang berencana mulai berkantor di ibu kota baru pada 17 Agustus 2028.Â
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono mengatakan, demi menuntaskan target penyelesaian Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN pada 2028, tersedia sebanyak 490 persil lahan atau bidang tanah sebagai peluang investasi.Â
"Saya sampaikan, sampai 2028 kita masih punya lahan, karena investasi ini invest di lahan yang utama. Lahan ini kemudian mereka bangun, ini ada 490 persil. Itu terdiri dari macam-macam," ujar Agung di Kantor Otorita IKN Nusantara, Kalimantan Timur, dikutip Sabtu (21/12/2024).
Dari jumlah tersebut, sebanyak 99 bidang tanah diperuntukan bagi UMKM. Dengan rincian, 66 persil merupakan Hak Pengelolaan (HPL) OIKN, dan 33 Persil masih tersedia bagi swasta murni.Â
"Ada yang ukuran kecil, sekitar 1-2 ha ke bawah. Ini bisa diraih oleh UMKM. Jadi investasi di IKN ini terbuka untuk semua, UMKM juga bisa dengan skala kecil-kecil," terang dia.Â
Selain itu, ada pula 126 persil lahan peluang investasi swasta murni. Itu bisa dibangun untuk hunian vertikal, kantor swasta, komersial niaga, hingga fasilitas umum seperti tempat ibadah dan sekolah.Â
"Masih ada juga yang lain, 126 (persil) ini yang lainnya yang juga mungkin tidak hanya berupa komersial, tapi ini bisa dilakukan investasi swasta murni, karena ada sekolah di situ, fasilitas kesehatan, masjid, dan macam-macam," ujar dia.Â
265 Bidang Tanah
Kemudian, tersedia 265 bidang tanah yang potensial untuk dilakukan kerjasama antara pemerintah dengan badan usaha (KPBU) untuk sektor hunian dan sumbangan.
"Terakhir, ada 265 persil, ini untuk yang sifatnya membangun hunian dengan yang sifatnya KPBU. Jadi enggak murni investasi swasta, tapi pemerintah akan chip in juga, akan share risiko," kata Agung.Â
Berdasarkan data tersebut, Agung meyakini kucuran investasi akan terus masuk ke proyek IKN. Terlebih, ia pun menjanjikan harga tanah yang masih sangat murah untuk para investor, berkisar antara Rp 100-800 ribu per meter persegi.Â
"Dan kita yakin sampai 2028 ini akan laku. Kalau enggak saya selalu bilang nih, mereka semua berbondong-bondong karena saya katakan, Senin harga naik kalau enggak . Saya yakin ini akan menarik, dan sudah ngantre nih (para investor)," tuturnya.Â
Advertisement