Sukses

Grup KAI Angkut 22,9 Juta Penumpang selama Nataru 2024/2025

KAI Group mencatatkan lonjakan luar biasa dalam layanan transportasi pada malam pergantian tahun, 31 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025.

Liputan6.com, Jakarta - KAI group berhasil melayani total 22.924.407 penumpang selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, tepatnya dari 19 Desember 2024 hingga 4 Januari 2025 pukul 06.00 WIB. Jumlah itu dihitung pada semua moda transportasi di bawah payung KAI Group yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. 

Pencapaian ini mencakup layanan dari berbagai moda transportasi. Mulai dari KAI Induk (3.295.888 penumpang), KA Makassar-Parepare (10.445 penumpang), LRT Sumsel (279.400 penumpang), KAI Commuter (17.418.341 penumpang), KAI Bandara (343.205 penumpang), KAI Wisata (12.189 penumpang), KCIC (331.854 penumpang), dan LRT Jabodebek (1.067.530 penumpang).

"Pada 19 Desember 2024 hingga 4 Januari 2025, tiket yang terjual untuk KA Jarak Jauh (KA JJ) dan KA Lokal mencapai 3.600.905 tiket. Dengan rincian 2.924.767 tiket KA Jarak Jauh atau 106 perse  dari kapasitas yang disediakan, dan 676.138 tiket KA Lokal atau 84 persen dari kapasitas tempat duduk yang tersedia," terang VP Public Relations KAI Anne Purba, Sabtu (4/1/2025).

Di sisi lain, Anne juga melaporkan, KAI Group mencatatkan lonjakan luar biasa dalam layanan transportasi pada malam pergantian tahun, 31 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025.

Sebanyak tiga moda transportasi yang berada di bawah payung KAI Group, yakni LRT Jabodebek, KRL Commuter Line, dan LRT Sumsel, berhasil mencapai rekor jumlah penumpang tertinggi pada malam pergantian tahun tersebut.

LRT Jabodebek tercatat melayani 156.490 pengguna dalam dua hari, pada 31 Desember 2024 dan 1 Januari 2025. Sedangkan KRL Commuter Line juga mengalami lonjakan signifikan dengan total penumpang mencapai 2.317.989 pengguna selama dua hari tersebut.

"Sementara LRT Sumsel melayani 59.398 pengguna. Peningkatan ini menunjukkan semakin tingginya minat masyarakat terhadap moda transportasi massal yang aman dan efisien di daerah Jabodebek dan Sumsel untuk bepergian dengan moda transportasi kereta karena bebas macet," imbuh Anne.

 

2 dari 4 halaman

Perpanjang Operasional

Lonjakan ketiga moda transportasi tersebut karena KAI bekerja sama dengan DJKA Kemenhub memperpanjang jam operasionalnya hingga 24 jam pada malam pergantian tahun. 

Anne menyebut, langkah ini diambil untuk memberikan kenyamanan dan aksesibilitas transportasi bagi masyarakat, yang membutuhkan sarana transportasi aman dan mudah di malam hari.

"Penambahan jam operasional selama malam pergantian tahun merupakan upaya KAI Group untuk memberikan kenyamanan kepada pengguna yang merayakan Tahun Baru dan memastikan akses transportasi yang lancar dan aman," pungkas dia.

 

3 dari 4 halaman

Lonjakan Pengguna LRT Jabodebek

Sebelumnya, PT KAI (Persero) mencatat lonjakan pengguna LRT Jabodebek selama dua hari pergantian tahun 2024 ke 2025, yakni pada 31 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025.

Pada dua hari tersebut, LRT Jabodebek melayani total 156.490 pengguna. Meningkat tajam sebesar 132 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan 67.280 pengguna.

Vice President Public Relations KAI Anne Purba menyatakan, peningkatan jumlah pengguna ini menunjukkan kepercayaan masyarakat yang semakin besar terhadap LRT Jabodebek. 

"Angka ini mencerminkan peran penting LRT Jabodebek dalam menyediakan moda transportasi modern yang aman dan terintegrasi, terutama pada momen spesial seperti pergantian tahun," ujar Anne dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/1/2025).

Pada 31 Desember 2024, LRT Jabodebek melayani 92.682 pengguna untuk menuju berbagai lokasi perayaan Tahun Baru 2025. Keesokan harinya, pada 1 Januari 2025, sebanyak 63.808 orang menggunakan layanan ini untuk bepergian di tanggal merah tersebut. 

Adapun stasiun yang memiliki akses konektivitas tinggi menjadi favorit pengguna selama periode ini. Stasiun Dukuh Atas BNI, yang terhubung dengan KRL Commuter Line, KA Bandara, MRT Jakarta, dan Transjakarta, mencatat 33.831 pengguna tap in dan 35.404 pengguna tap out. Lokasinya di pusat kegiatan masyarakat menjadikannya salah satu stasiun tersibuk. 

Stasiun Cikoko yang terintegrasi dengan KRL Commuter Line dan Transjakarta, melayani 13.312 pengguna tap in dan 12.724 pengguna tap out. 

Selain itu, Joni menambahkan, LRT Jabodebek pun dipercaya sebagai transportasi lanjutan dari dan menuju Stasiun Halim Whoosh. Stasiun Halim LRT Jabodebek yang terkoneksi dengan layanan Whoosh mencatatkan 2.956 pengguna tap in dan 1.984 pengguna tap out. 

"Integrasi moda transportasi di stasiun-stasiun menjadi dorongan lonjakan pengguna LRT Jabodebek. Konektivitas dengan moda transportasi lain, seperti Commuter Line, MRT Jakarta, KA Bandara, Transjakarta, hingga layanan kereta cepat Whoosh, memberikan kemudahan perjalanan bagi masyarakat," tuturnya. 

4 dari 4 halaman

LRT Jabodebek Mulai Terapkan Kereta Khusus Perempuan Mulai 23 Desember 2024

Sebelumnya, PT KAI (Persero) akan memberlakukan kereta khusus wanita di LRT Jabodebek mulai Senin, 23 Desember 2024. Pengoperasian gerbong baru ini akan berlaku sepanjang jam operasional LRT Jabodebek pada hari kerja (Senin-Jumat), kecuali hari libur nasional. 

Adapun pada Sabtu, Minggu dan hari libur nasional, rangkaian kereta LRT Jabodebek akan beroperasi secara normal tanpa pembagian khusus. Langkah ini diambil untuk semakin meningkatkan kenyamanan dan keamanan pengguna wanita dalam menggunakan transportasi umum.

Executive Vice President LRT Jabodebek Mochamad Purnomosidi mengatakan, setelah melalui rangkaian evaluasi, pihaknya memahami kebutuhan atas kenyamanan dan keamanan bagi pengguna wanita tidak terbatas pada jam tertentu saja. 

"Kami berharap kebijakan ini dapat semakin meningkatkan kepercayaan dan kenyamanan pengguna wanita dalam memilih LRT Jabodebek sebagai moda transportasi utama," ujar Purnomosidi, Sabtu (21/12/2024).

Kereta khusus wanita akan tetap berada di posisi paling belakang (terakhir) dari setiap rangkaian kereta yang beroperasi di seluruh relasi perjalanan LRT Jabodebek. 

Setiap stasiun akan terus dilengkapi dengan tanda visual dan pengumuman berkala untuk memastikan pengguna mengetahui lokasi kereta khusus ini. "Petugas stasiun juga akan siap memberikan informasi dan bantuan kepada penumpang sesuai kebutuhan," imbuhnya. 

Meskipun perubahan ini dilakukan dalam waktu yang relatif singkat sejak kebijakan awal diterapkan, Purnomosidi menambahkan, ini menunjukkan keseriusan KAI dalam menciptakan layanan transportasi publik yang aman, nyaman, dan inklusif.

"Kami ingin memastikan bahwa seluruh pengguna wanita merasa lebih aman dan nyaman selama menggunakan LRT Jabodebek. Kami juga mengimbau para pengguna untuk tetap menjaga ketertiban dan memberikan tempat duduk kepada pengguna prioritas sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama," ungkapnya.

Video Terkini