Sukses

Tambang Mineral Papua Bersama Honay Ajkwa Bakal Bangun Pabrik Keramik dan Semen Berbahan Baku Tailing dari Freeport

Pabrik keramik dan pabrik semen ini berlokasi Timika, Papua Tengah.

Liputan6.com, Jakarta - PT Honay Ajkwa Lorentz bersama  PT Tambang Mineral Papua (TMP)  berencana membangun pabrik keramik dan semen berbahan baku utama tailing dari PT Freeport Indonesia. Investasi pembangunan pabrik keramik dan semen tersebut sekitar Rp 3,1 triliun dengan menerapkan sistem kerjasama bagi hasil.

Direktur PT Honay Ajkwa Lorents,  Fenty Widiyawati  mengatakan, pengelolaan tailing yang lakukan secara serius dan merupakan salah satu cara perseroan dalam mendukung peraturan pemerintah Indonesia dalam pelestarian lingkungan. Selain itu, pengelolaan yang dilakukan meliputi kegiatan menghasilkan, mengangkut, mengedarkan, menyimpan, menggunakan dan membuang. Demikian seperti dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (4/1/2025).

Pabrik keramik dan pabrik semen ini berlokasi Timika, Papua Tengah yang dekat dengan pusat kota, dan berdiri di atas lahan seluas 9 hektar di tahap pertama. Pembangunan pabrik akan menyerap 500 – 900 lapangan pekerjaan.

Perseroan juga akan memberikan pelatihan kepada seluruh pegawai yang telah diterima. Pelatihan yang akan diberikan seperti pelatihan bahasa inggris, kelistrikan, mekanik dan lain – lain.  Proses pembangunan ini ditargetkan akan selesai pada 2026. Pada awal produksi tahap pertama pabrik ditargetkan akan memproduksi 21 juta ton semen.

"Sebelum pembangunan pabrik ini kami juga sudah mempersiapkan pembangunan infrastruktur yang dapat menunjung kebutuhan operasional pabrik ini dan kami mengundang para investor untuk bergabung bersama kami, dan kami yakin dengan adanya pabrik semen dan keramik di Papua dapat menekan harga semen di Papua,” ujar Fenty.

Pada awal Februari PT Honay Ajkwa Lorents bersama TMP dan pemangku adat Panius Kogoya akan melakukan Groundbreaking dan upacara adat Bakar Batu, sebelum pelaksanaan groundbreaking.

2 dari 3 halaman

Freeport Indonesia Siapkan Dana Investasi Sosial USD 100 juta per Tahun hingga 2041

Sebelumnya, PT Freeport Indonesia menyiapkan dana sebesar USD 100 juta per tahun sebagai anggaran investasi sosial hingga 2041. Dana investasi sosial demi mendukung berbagai program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab operasi perusahaan kepada masyarakat di Kabupaten Mimika Provinsi Papua Tengah.

Anggaran tersebut terbagi dalam beberapa sektor seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, infrastruktur hingga kebudayaan dan olah raga. Dana diambil dari biaya operasional perusahaan.

Ini diungkapkan  Group Leader Project Management Office PT Freeport Indonesia, Andriyana Saputro."Ke depan investasi sosial bidang pendidikan akan semakin besar porsinya," kata dia di Komplek Kuala Kencana Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Kamis (12/12/2024).

Dia menyebutkan, secara total selama 31 tahun terakhir, Freeport telah menggelontorkan total biaya investasi sosial selama 31 tahun terakhir (1992-2023) senilai USD 2,1 miliar.

Di mana rincian dalam 5 tahun terakhir, yakni sebesar  USD 122 juta di 2023, tahun 2022 sebesar USD 122,3 juta, tahun 2021 sebesar USD 109,3 juta, tahun 2020 sebesar USD 60,7 juta dan tahun 2019 sebesar USD 62,8 juta. Khusus pada 2024, angkanya menjadi USD 151,9 juta.

Dia menjelaskan jika prioritas komposisi pembagian anggaran investasi sosial berubah-ubah, mengacu pada fokus yang akan didorong di satu waktu.

3 dari 3 halaman

Investasi Sosial Terbesar

Dia mencontohkan pada 2023, investasi sosial terbesar ditujukan bagi pendidikan, kemudian baru kesehatan, dukungan budaya olahraga dan sosial, ekonomi, hubungan pemangku kepentingan hingga infrastruktur.

Andriyana menyebutkan program investasi sosial yang saat ini berjalan antara lain Program Kampung Sehat, Rumah Sakit Mitra Masyarakat, Pengendalian Malaria, Riset Kesehatan Dasar.

Selain itu program pembangunan asrama siswa, beasiswa, guru kontrak, pengembangan guru SMK, program pengusaha binaan, penjualan produk perikanan dan pertanian, pembangunan sarana air bersih, pelestarian dan promosi budaya Komoro, pengembangan Papua Football Academy.

Video Terkini