Sukses

Admin Sosial Media X Tulis Kata Tak Pantas Komentari Pemecatan Shin Tae-yong, KCIC Minta Maaf

Manajemen KCIC memastikan admin X akan diberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku. Namun, tidak disebutkan sanksi apa yang akan diberikan terhadap admin yang bersangkutan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memberikan klarifikasi dan permintaan maaf atas kegaduhan yang ditimbulkan oleh cuitan admin X KCIC yang mengomentari soal calon pengganti pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong (STY).

Admin X KCIC menuliskan kata-kata yang tidak pantas merespons unggahan seorang jurnalis sepakbola yang terkenal terkait calon pengganti pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong (STY).

"Perihal comment dengan text yang kurang pantas pada akun resmi di aplikasi X PT KCIC - Whoosh dengan ini, management PT KCIC menyatakan permohonan maaf atas kelalaian admin pengelolaan sosial media," tulis Manajemen KCIC melalui akun X @KeretaCepatID dikutip Selasa (7/1/2025).

Manajemen memastikan admin X yang bersangkutan akan diberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku. Namun, tidak disebutkan sanksi apa yang akan diberikan terhadap admin yang bersangkutan.

"Saat ini comment tersebut sudah dihapus dari akun resmi PT KCIC. Atas kejadian tersebut KCIC admin terkait akan diberikan sanksi sesuai aturan perusahaan," sebut perusahaan.

Dikonfirmasi lebih lanjut, General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa enggan menginformasikan lebih lanjut terkait sanksi yang di maksud. Dia hanya membalas pesan WhatsApp dengan mengirimkan link unggahan permintaan maaf melalui akun X.

2 dari 3 halaman

Jejak Karier Patrick Kluivert, Calon Pelatih Timnas Indonesia Pengganti Shin Tae-yong

PSSI pada Senin memastikan bahwa mereka telah mengakhiri ikatan kerja dengan pelatih tim nasional Indonesia asal Korea Selatan, Shin Tae-yong.

Dikutip dari Antara, Senin (6/1/2025), Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, kemudian menyebut bahwa kandidat pengganti Pelatih Shin merupakan arsitek tim asal Eropa, khususnya Belanda. Erick pun mengonfirmasi bahwa salah satu kandidat pelatih itu merupakan mantan penyerang timnas Belanda, Patrick Kluivert.

Keberadaan pelatih asal Belanda dinilai beberapa pihak akan sangat membantu penerapan sistem permainan dan taktik di lapangan. Pasalnya, para pemain diaspora Indonesia dibesarkan dalam budaya Belanda, sehingga masalah bahasa tidak akan menjadi masalah dengan mereka.

Kluivert digadang-gadang sejumlah pihak sebagai kandidat terkuat untuk menjadi pelatih timnas Indonesia. Jurnalis kenamaan asal Italia, Fabrizio Romano, bahkan menyebut bahwa Kluivert siap meneken kontrak dengan Indonesia, dengan ikatan kerja dua tahun plus perpanjangan dua tahun.

Sebagai pemain, Kluivert bergelimang gelar bersama Ajax Amsterdam, Barcelona, dan PSV Eindhoven. Selain ketiga klub tersebut, Kluivert juga pernah berseragam AC Milan, Newcastle United, Valencia, dan Lille.

Sayangnya sebagai pemain, pria 48 tahun masih belum mampu meraih trofi utama. Sejak menjadi asisten pelatih di AZ Alkmaar pada 2008, pencapaian terbaik Kluivert adalah membawa Twente U-21 menjuarai Beloften Eredivisie 2011/2012. Kompetisi itu adalah kompetisi strata tertinggi untuk tim cadangan di Liga Belanda.

Selepas berkarier di AZ, Kluivert kemudian mencoba peruntungan di Liga Australia bersama Brisbane Roar pada Januari 2010. Ia kemudian kembali ke Belanda dengan menjadi asisten pelatih di NEC Nijmegen pada Agustus 2010.

Pada musim 2011/2012, Patrick Kluivert pindah ke tim junior FC Twente, dan berhasil membawa klub itu meraih gelar juara. 

3 dari 3 halaman

Pelatih Timnas

Kluivert kemudian didekati federasi sepak bola Curacao untuk menjadi pelatih timnas di negara tersebut pada Maret 2015. Di timnas Curacao, Kluivert gagal membawa mereka melaju ke putaran final Piala Dunia 2018, sebelum kemudian kembali menjalani peran ganda dengan melatih Ajax A1 atau tim U-19.

Memasuki Juli 2016, Kluivert mencoba peran baru di klub Prancis, PSG, sebagai Direktur Olahraga. Setelah itu, Kluivert menjadi asisten pelatih Clarence Seedorf di timnas Kamerun mulai Agustus 2018 sampai Juli 2019.

Kluivert sempat menjadi direktur akademi di Barcelona setelah meninggalkan Kamerun, tetapi kiprahnya di klub Katalan itu hanya berlangsung singkat.

Pada Mei 2021, Kluivert kembali menangani timnas Curacao sebagai pelatih sementara, sambil menggantikan Guus Hiddink yang terkena COVID-19. Terakhir, Kluivert melatih tim Turki, Adana Demirspor, mulai Juni 2023, tetapi kemudian hengkang dengan kesepakatan bersama pada Desember tahun yang sama.

Video Terkini