Sukses

Harga Emas Tunjukkan Tren Bullish, Tengok Analisisnya

Sentimen pasar emas dipengaruhi oleh berbagai berita penting. Salah satu penggerak utama adalah laporan dari Washington Post yang menyebutkan bahwa Presiden terpilih Donald Trump sedang mempertimbangkan tarif universal untuk barang-barang impor penting.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas dunia menunjukkan pergerakan fluktuatif di awal minggu perdagangan pertama 2025. Pada Senin kemarin, harga emas sempat melemah hingga USD 2.626 setelah lonjakan signifikan yang terjadi di awal tahun. Namun, pada Selasa jari ini, harga kembali melonjak ke USD 2.640.

Pendorong kenaikan harga emas hari ini didorong oleh sentimen geopolitik dan prospek tarif impor universal yang sedang dipertimbangkan Presiden terpilih Donald Trump.

Analisis Dupoin Indonesia Andy Nugraha menjelaskan, secara teknikal, berdasarkan kombinasi pola candlestick dan indikator Moving Average, tren bullish kembali terbentuk pada harga emas. Proyeksi pergerakan harga hari ini menunjukkan potensi kenaikan hingga USD 2.645.

"Namun, jika harga mengalami pembalikan arah (reversal), target penurunan terdekat berada di USD 2.622," kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (7/1/2025).

Indikator Moving Average menunjukkan sinyal positif, mengindikasikan bahwa pembeli masih mendominasi pasar emas. Namun, kondisi ini tetap rentan terhadap fluktuasi akibat dinamika berita geopolitik dan rilis data ekonomi mendatang.

Sentimen pasar emas dipengaruhi oleh berbagai berita penting. Salah satu penggerak utama adalah laporan dari Washington Post yang menyebutkan bahwa Presiden terpilih Donald Trump sedang mempertimbangkan tarif universal untuk barang-barang impor penting. Kebijakan ini berpotensi menambah ketidakpastian ekonomi global dan memicu lonjakan permintaan terhadap aset safe-haven seperti emas.

Selain itu, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni menarik perhatian setelah memutuskan untuk bertemu Donald Trump secara independen, menunjukkan perpecahan dalam sikap bersama Uni Eropa. Di sisi lain, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dikabarkan akan mengundurkan diri pekan ini, menambah dinamika politik yang memengaruhi pasar.

 

2 dari 3 halaman

Suku Bunga Fed

Pasar emas juga tengah menantikan data Nonfarm Payrolls (NFP) AS yang akan dirilis pada Jumat. Data ini menjadi acuan penting bagi Federal Reserve untuk menentukan arah kebijakan moneternya.

Saat ini, CME FedWatch Tool menunjukkan probabilitas rendah (10%) akan adanya penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Januari. Namun, ketidakpastian tetap tinggi, terutama menjelang pelantikan Donald Trump pada 20 Januari.

Imbal hasil obligasi AS 10-tahun, yang sempat mencapai 4,639% minggu lalu, turun ke level 4,62% pada Senin. Penurunan imbal hasil ini memberikan sedikit dukungan bagi harga emas. Namun, ekspektasi kebijakan suku bunga The Fed yang tetap bergantung pada data memberikan tekanan pada pergerakan emas jangka pendek.

 

3 dari 3 halaman

Tren Bullish

Secara keseluruhan, emas masih menunjukkan tren bullish yang solid didukung oleh ketidakpastian geopolitik dan rencana kebijakan tarif global Presiden terpilih Donald Trump. Kombinasi faktor fundamental dan teknikal memberikan peluang bagi emas untuk bergerak naik ke level USD 2.645. Namun, para trader juga perlu waspada terhadap potensi koreksi harga hingga USD 2.622 jika terjadi reversal.

Pasar akan terus memantau perkembangan data ekonomi global, terutama rilis Nonfarm Payrolls AS dan kebijakan Federal Reserve, yang kemungkinan besar akan menjadi penggerak utama harga emas dalam waktu dekat.

Video Terkini