Sukses

BUMN Karya Butuh Merger, KAI Wajib Satu Atap dengan INKA

Jumlah BUMN Karya akan dipangkas dari 7 menjadi tersisa 3 BUMN dengan keahlian masing-masing. Diantaranya, jalan tol, konstruksi gedung, hingga engineering, procurement, construction (EPC).

Liputan6.com, Jakarta - Associate Director BUMN Research Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto menilai langkah merger di perusahaan pelat merah harus dilakukan. Misalnya pada BUMN Karya dan BUMN sektor perkeretaapian.

Diketahui, langkah awal konsolidasi BUMN Karya ditarget selesai Kuartal I-2025 ini. Toto bilang, BUMN konstruksi ini memang perlu digabung.

"BUMN Karya memerlukan merger ini dengan berbagai alasan," kata Toto kepada Liputan6.com, Selasa (7/1/2025).

Perlu diketahui, jumlah BUMN Karya akan dipangkas dari 7 menjadi tersisa 3 BUMN dengan keahlian masing-masing. Diantaranya, jalan tol, konstruksi gedung, hingga engineering, procurement, construction (EPC).

Toto menerangkan, penggabungan itu bisa mengurangi persaingan. Artinya, kategorisasi bisnis tadi akan memperkuat keahliannya masing-masing.

"Paling utama adalah strategi konsolidasi aset dan kemudian mengurangi persaingan tidak sehat akibat duplikasi bisnis," tegasnya.

Informasi, ada tiga jenis penggabungan BUMN Karya. Pertama, PT Waskita Karya (Persero) Tbk akan masuk ke PT Hutama Karya (Persero). Kedua, menggabungkan PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan Brantas Abhipraya dan Nindya Karya.

Ketiga, menggabungkan PT Pembangunan Perumahan (Persero) atau PTPP dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Holding KAI-INKA

Toto turut merespons rencana penggabungan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dan PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA. Menurutnya, keduanya perlu digabung untuk meningkatkan kinerjanya.

"Terkait merger KAI dan INKA , menurut saya keputusan restrukturisasi model holding-sub holding mungkin bisa memberikan efek value creation yang lebih cepat. Misal KAI menjadi holding dan INKA sebagai sub holding," ucapnya.

Hal tersebut sejalan dengan rencana Menteri BUMN Erick Thohir yang ingin mendapuk KAI jadi holding perusahaan pelat merah sektor perkeretaapian. Rencana ini sebetulnya sempat mencuat beberapa waktu lalu.

Toto memandang, efisiensi bisnis KAI-INKA bisa semakin baik dan produktivitas juga meningkat. Perlu dicatat, KAI merupakan operator angkutan kereta api di Indonesia dan INKA merupakan produsen kereta api lokal.

"KAI memberikan arahan strategis yang akan dicapai dalam jangka panjang dan strategi INKA menyesuaikan dengan masterplan holding yang telah ditetapkan. Ini diharapkan bisa meningkatkan efisiensi dan produktivitas," pungkasnya.

2 dari 3 halaman

Deretan BUMN Ini Bakal Digabung Erick Thohir Mulai 2025, Apa Saja?

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir punya rencana untuk memangkas jumlah perusahaan pelat merah menjadi tersisa 30 perusahaan saja. Proses penggabungan atau merger dan konsolidasi menjadi salah satu caranya.

Dia menerangkan telah memangkas jumlah BUMN dari 114 menjadi tersisa 47 saat ini, dimana 7 lainnya masuk dalam kategori sakit dan perlu restrukturisasi.

"Itu untuk usulan 47 (BUMN) menjadi 30 (BUMN) kan ya," kata Erick beberapa waktu lalu.

Ada sejumlah sektor BUMN yang akan dimerger mulai 2025. Mulai dari BUMN Karya, sektor transportasi seperti kereta api, pelabuhan dan pelayaran, hingga rumah sakit BUMN. Lantas, apa saja BUMN yang mau di-merger? Berikut rangkumannya.

Konsolidasi BUMN Karya

Perusahaan sektor konstruksi akan digabung menjadi 3 klaster. Pertama, PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang akan dimasukkan ke PT Hutama Karya.

Kedua, menggabungkan PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan Brantas Abhipraya dan Nindya Karya. Ketiga, menggabungkan PT Pembangunan Perumahan (Persero) atau PTPP dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Rencana penggabungan ini sudah bergulir sejak beberapa waktu lalu. Namun, molor hingga penghujung tahun 2024. Jika mendapat lampu hijau, proses merger BUMN Karya bisa terealisasi di 2025, tahun depan.

"Lagi menunggu keputusan dari Menteri PU, kalau bisa kita dorong tahun depan bisa tuntas," ujar Erick di Kantor Kementerian BUMN.

Rencana konsolidasi ini akan dilakukan bertahap sambil melihat bentuk dan kesehatan perusahaan. Target besarnya, setiap BUMN Karya akan dikelompokkan sesuai keahliannya masing-masing.

3 dari 3 halaman

Gabung INKA dan KAI

Sektor transportasi tak luput dari target perampingan. Misalnya, PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA dan PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Keduanya akan digabung yang nantinya INKA akan masuk ke KAI. Erick melihat peluang keduanya bisa lebih kuat karena berada dalam satu sektor yang sama; produksi kereta api dan operator layanannya.

Penggabungan itu dinilai bisa mempermudah koordinasi antara keduanya. Mengingat, KAI kerap membutuhkan rangkaian kereta yang diproduksi oleh INKA.

"Ya kan, tidak mungkin perlu gerbong titik-titik, tapi enggak ngomong sama INKA. INKA-nya juga enggak koordinasi bila misalnya perlu ini. Kan itu cuma sinkronisasi. Nah, dengan satu atap yang sekarang juga 4 tahun terakhir ini sudah sering, kan antara KAI dan INKA sudah lebih baik sekarang," tuturnya.

"Cuman, secara struktur korporasi lebih baik ya jadi bapak dan anak lah. Jadi, konkretnya lebih bagus," sambungnya.

Erick mengungkap, nantinya KAI yang akan menjadi induk dari INKA. "Masa INKA-nya jadi holding, KAI-nya lah," tegasnya.

Video Terkini