Liputan6.com, Jakarta Proses penggabungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya ditargetkan dimulai pada Kuartal I-2025. Konsolidasi BUMN Karya ini dianggap sebagai langkah strategis untuk mengatasi beban utang yang selama ini menjadi tantangan utama bagi perusahaan-perusahaan konstruksi milik negara.
Salah satu merger yang segera terealisasi adalah integrasi PT Waskita Karya (Persero) Tbk ke dalam PT Hutama Karya (Persero). Proses ini diproyeksikan rampung dalam waktu dekat.
Baca Juga
Dampak Positif Merger BUMN Karya
Ronny P. Sasmita, Analis dari Indonesia Strategic and Economic Action Institution (ISEAI), menyatakan bahwa merger ini dapat membawa dampak positif, terutama terkait penguatan modal dan daya tahan perusahaan.
Advertisement
"Kita tahu persoalan utama selama ini adalah beban utang. Merger ini menjadi salah satu solusi untuk memperbesar skala perusahaan sehingga permodalannya lebih kuat, dan daya tahannya juga meningkat," ujar Ronny kepada Liputan6.com, Selasa (7/1/2025).
Ronny menyoroti bahwa penggabungan ini bertujuan untuk mengatasi utang besar yang menjadi warisan dari kinerja masa lalu BUMN Karya. Namun, ia menegaskan bahwa efisiensi kinerja akan sangat bergantung pada implementasi model bisnis ke depan.
"Utang yang besar inilah yang ingin diselesaikan melalui merger ini. Soal apakah merger ini akan meningkatkan efisiensi atau tidak, itu urusan lain yang bergantung pada strategi dan manajemen ke depan," jelasnya.
Risiko dan Peluang
Ronny juga mengingatkan bahwa meski skala perusahaan menjadi lebih besar, tantangan efisiensi tetap ada.
"Bisa jadi, setelah merger, perusahaan menjadi lebih besar dan kokoh, tetapi tidak lincah atau efisien. Itu tergantung bagaimana manajemen mengelola skala dan strategi bisnis," tambahnya.
Menurut Ronny, penggabungan BUMN Karya juga akan meningkatkan total aset perusahaan. Dengan demikian, rasio utang terhadap aset dapat terlihat lebih kecil, memberikan kesan daya tahan perusahaan yang lebih baik.
"Ketika perusahaan-perusahaan ini digabung, total asetnya akan bertambah besar. Ini membuat beban utang tampak lebih kecil secara rasio, dan daya tahan perusahaan diasumsikan menjadi lebih kuat," tegasnya.
Erick Thohir Lanjutkan Merger BUMN di 2025, Apa Untungnya?
 Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kembali menyusun rencana penggabungan perusahaan pelat merah di 2025. Rencana ini jadi tindak lanjut pemangkasan jumlah BUMN jadi tersisa 30 perusahaan saja.
Merger BUMN disebut bisa menungkatkan kinerja perusahaan negara. Pengamat BUMN Universitas Indonesia, Toto Pranoto mengamini ada manfaat dari perampingan jumlah BUMN.
"Merger itu salah satu strategi yang bisa ditempuh korporasi dalam proses meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Terutama pada korporasi yg memiliki line of business yang serupa," kata Toto kepada Liputan6.com, Selasa (7/1/2025).
Dia mencatat setidaknya ada 3 jenis manfaat dari adanya penggabungan di tubuh perusahaan pelat merah. Pertama, daya tawar BUMN bisa meningkat seiring dengan penambahan skala bisnisnya.
"Dari mana sumber value creation merger? Pertama tentu konsolidasi aset yang makin besar sehingga bargaining position perusahasn di depan mitra atau kreditur makin kuat," ucapnya.
Kedua, mengurangi jenis bisnis serupa yang dijalankan BUMN. Misalnya, ada satu bisnis yang dijalankan oleh 2 BUMN berbeda. Ketika bisnis itu digabung dalam satu payung, maka kinerjanya disebut bisa semakin meningkat.
Ketiga, pembagian pelayanan yang menghasilkan efisiensi bisnis. Fokusnya bisnis dinilai bisa meningkatkan efisiensi perusahaan.
"Kedua adalah hilangnya efek duplikasi bisnis sehingga kinerja meningkat. Ketiga adalag sharing services sehingga efisiensi meningkat," tegas dia.
Dia mengambil contoh merger PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo. Ini merupakan penggabungan dari Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III, dan Pelindo IV. Setelah digabung, Pelindo dibagi ke 4 regional dengan hasil efisiensi jasa kepelabuhanan.
"Misal Merger Pelindo disektor pelabuhan sudah diklaim menghasilkan kinerja keuangan yang lebih baik dibandingkan saat mereka masih berdiri sendiri (stand alone)," ungkapnya.
Advertisement