Sukses

Apple Mau Bangun Pabrik AirTag di Batam, Bisa Serap 2 Ribu Tenaga Kerja

Apple ingin membangun pabrik AirTag di Batam. Pabrik itu bisa menyerap 2 ribu orang tenaga kerja.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengungkap rencana Apple membangun pabrik di Batam. Menurutnya, pabrik itu bisa menyerap 2 ribu orang tenaga kerja.

Pabrik yang akan dibangun disebut akan memproduksi AirTag. Sebuah aksesori besutan Apple yang bisa dilacak dari perangkat ponsel. Rosan melihat peluang penyerapan tenaga kerja dari pabrik tersebut.

"Kita kan kalau ada orang mau investasi ya kita tentunya lihat dari segi penyerapan tenaga kerja itu akan menjadi 2 ribu. Penyerapan tenaga kerja dari pabrik itu juga tadi disampaikan," kata Rosan di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta, dikutip Rabu (8/1/2025).

Dia mengaku telah ditunjukkan lokasi tanah yang akan dibangun pabrik di Batam. Nantinya, akan ada 1 vendor produsen AirTag yang akan beroperasi di sana. Rosan bilang, hal tersebut memberikan dampak positif ke Indonesia.

"Pertama adalah penyerapan tenaga kerjanya, kemudian harapannya ini juga memberikan signal yang positif juga," ujarnya.

Kedepannya, dia akan memastikan rencana investasi USD 1 miliar atau setara Rp 16 triliun itu bisa benar-benar direalisasikan dalam waktu dekat. Pabrik itu ditarget bisa beroperasi awal 2026 mendatang.

"Ya kita kawal lah investasinya seperti biasa, yang penting komitmennya sudah ada ya nanti dari tim akan mengawal investasi itu untuk berjalan," pungkasnya.

Apple Mau Bangun Pabrik

Sebelumnya, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani menyebut telah ada kesepakatan investasi dengan Apple. Rosan membenarkan Apple akan membangun sebuah pabrik di Batam.

Dia menerangkan, nantinya pabrik itu akan diisi oleh satu vendor yang membuat AirTag. Ini disebut jadi langkah awal investasi Apple ke Indonesia dengan nilai sekitar USD 1 miliar atau setara Rp 16 triliun.

 

 

2 dari 3 halaman

Apa itu AirTag?

Bermula dari nilai investasi itu, rencananya 65 persen AirTag dunia akan dipasok dari pabrik yang akan dibangun di Batam.

"Pada intinya mereka bicara dan berkomitmen penuh untuk pembangunan tahap pertama vendor AirTag itu USD 1 miliar yang diharapkan nanti 65 persen dari kebutuhan AirTag global itu akan dari pabrik tersebut yang akan berdiri di Batam," ujar Rosan di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta, Selasa (7/1/2025).

Sebagai informasi, AirTag merupakan aksesori semacam gantungan kunci. Berbeda dengan gantungan pada biasanya, AirTag disematkan teknologi sehingga bisa dilacak melalui perangkat ponsel.

Rosan mengatakan, rencana pembangunan pabrik itu jadi satu langkah positif. Harapannya, kedepan Apple bisa memboyong lebih banyak vendor untuk membangun pabrik di Tanah Air.

"Dan itu adalah yang pertama karena kita tadi juga bicara untuk berikutnya akan diundang vendor-vendor lainnya juga. Sehingga komitmen dari USD 1 billion dari Apple ini bisa terus meningkat," tuturnya.

 

3 dari 3 halaman

Ditarget Rampung Awal 2026

Lebih lanjut, Rosan menjelaskan pabrik tersebut ditargetkan rampung pada awal 2026 mendatang. Menurutnya, pihak Apple sudah menandai lahan yang akan jadi pabrik di Batam.

"Iya manufacturing di Batam, rencananya. Mereka sudah lihat lokasi tanahnya, tadi saya juga dikasih lihat lokasi tanahnya mereka. Sehingga.. dan dijadwalkan itu kalau mereka mulai, selesai early 2026. Awal tahun 2026 pabrik ini sudah selesai," ujarnya.

Meski begitu, Rosan belum merinci kapan pabrik itu mulai dibangun. Dia hanya menyebut Apple akan segera membangun pabrik di tahun ini.

"Tahun ini di Batam, segera. Pokoknya target tadi kita bicara early 2026 sudah selesai pabriknya. sudah, sudah mulai beroperasi," pungkas dia.

Video Terkini